performance

73 12 2
                                    

Alya menarik nafas panjang, termenung sambil sesekali menatap jam tangannya yang berwarna Pink dengan desain elegant.
Sejak setengah jam yang lalu ia harus berkutat dengan ocehan-ocehan yang menurutnya tidak penting.

"Calm down babe, sebentar lagi slesai" tutur Valdo yang duduk disebelahnya

"I don't think so about it do" ujar Alya lemas

"Sebenarnya kita ini studybanding atau liat orang lomba pidato sih disini?" Eluh Alya menarik nafas panjang

"Entahlah~ mungkin bagi mereka kita sangat spesial hingga disambut dengan orang yang cukup penting disini.
Maklumlah sekolah elit mah gitu" jawab Valdo dengan wajah sombongnya

"Daripada lo gabut, mending lo pilih deh mana yang cantik" lanjut Valdo memperlihatkan beberapa foto perempuan yang ada dihandphonenya

"Dasar playboy cap minyak kayu putih" ujar Alya memukul lengan Valdo Pelan

"Sakit babe kamu gitu banget sih" ucap Valdo mencubit pipi Alya

"Najis ihh" balas Alya menepis tangan Valdo

"Ya, gue mau pipis" bisik Qorry , seseorang yang mulai sedikit akrab dengan Alya karena mereka sesama mengikuti program studytour namun Qorry bukan seorang yang most wanted disekolah, sehingga wajar saja banyak yang tidak mengetahui dirinya

"Yaudah yuk gue temenin" ujar Alya tersenyum.

Mereka berdua berjalan mengelilingi koridor mencari dimana toilet, deretan kelas dengan hiasan yang cantik memanjakan mata Alya.
Sesekali Mereka berdua menebar senyum kepada murid yang memandang mereka ramah.

"Permisi? Toilet dimana ya?" Tanya Alya kepada seorang laki-laki dengan badan yang atletis dan memiliki wajah chines , lalu rambut klimis ala

"Oh toilet, dari sini lurus nanti kamu ketemu ruang musik belok kiri terus lurus aja nanti ketemu ruang lukis nah belok kanan terus ada lorong tuhkan dari sana lurus terus entar ketemu ruang gym nah dibelakang ruang gym itu toiletnya" jelas lelaki itu.
Alya dan Qorry hanya menatap mereka dengan ekspresi flat dan mulut yang menganga

"Gini aja deh, aku anterin kalian berdua gimana?" Tawar lelaki itu dengan senyum tipisnya dan lesung pipi di kedua sisi pipinya

"Okedeh, maaf ya ngerepotin hmm-" ucap Alya terpotong menyipitkan matanya berusaha membaca label nama yang ada di baju itu

"Panggil aja Abam" sambung lelaki itu tersenyum

"Hmm iya Abam" jawab Alya cengir lebar.

Mereka bertiga berjalan melewati lorong demi lorong menuju Toilet.

"Aku belum tau, nama kalian siapa nih?" Tanya Abam membuka obrolan

"Gue Alya, ini temen gue Qorry" jawab Alya dengan senyuman ramah

"Qorry? Nice name ya" balas Abam tersenyum.
Qorry hanya diam dengan kedua pipinya yang memerah layaknya kepiting rebus.
*
*
Sesampainya di depan Toilet Abam tidak langsung pergi melainkan menemani Alya menunggu Qorry yang sedang buang air kecil.
Mereka berdua mengobrol banyak hal seolah sudah sangat lama kenal.
Mungkin karena Alya memiliki sifat yang sangat mudah akrab dengan orang dan sangat friendly.

"Sumpah gue bosen banget denger kepsek kalian ngoceh" eluh Alya menyandar ke dinding yang ada dibelakangnya

"Iya kepsek aku emang gitu orangnya, hmmm ya? Aku boleh minta line Qorry gak?" Tanya Abam canggung

"Oh jadi pandangan pertama nih, boleh lah." Ujar Alya tertawa geli dan membuka applikasi Linenya.
*
*
*
Setelah dari Toilet, Qorry dan Alya kembali menuju lapangan, tepatnya kembali menuju kursi mereka.

Love Like DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang