Jodha duduk di halaman depan rumah Bhaksi, di negara kanguru, Australia.
Gadis itu sudah duduk merenung selama hampir dua jam, menatap padang rumput luas di depannya. Pikirannya jauh melayang tak menentu arah.
Sudah dua hari gadis itu duduk seperti orang yang hilang akal. Hanya menatap kejauhan, seolah ingin menemukan suatu jawaban di ujung sana.
Dan sudah dua hari pula, Jalal tak keluar dari kamarnya.
Jodha semakin resah, tak mengerti akan apa yang terjadi pada lelaki casanova itu dan pada hubungan mereka berdua.Jodha merasa lelah. Kelelahan yang terimbas karena terlalu lama menyimpan harapan yang selalu saja terhempas ke tempat yang tak ingin di laluinya.
Seharusnya ia sudah siap dengan segala konsekuensinya bila harus melabuhkan hatinya kepada seorang penakluk wanita nomer wahid seperti Jalal.
Lelaki yang terlahir dengan fisik sempurna, harta melimpah ruah, serta punya kekuasan penuh atas segala tindakannya. Semua itulah yang membuat para wanitanya rela bertekuk lutut di bawah pesonanya yang bagaikan magnet penarik yang kuat.
Tapi sampai kapan ia harus terus hidup dengan bayang-bayang wanita-wanita di sekeliling pria cassanova itu. Sebuah pertanyaan yang jodha sendiri tak mampu menjawabnya.
Hati dan pikirannya telah lelah.
Jodha menghela nafas panjang...
Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah pesan masuk di ponselnya yang tergeletak di sebelahnya. Di sebuah bangku kayu panjang.
Jodha mengambil ponselnya dan melihat beberapa pesan yang masuk. Ada pesan dari Salima dan beberapa pesan dari Surya.
Surya ?
Jodha membuka pesan-pesan tersebut dan tersenyum.
Lalu gadis itu mulai menulis pesan balasan.Rupanya kegiatannya membalas pesan dan berchating ria dengan Surya dan Salima membuatnya sedikit terhibur dan mengalihkan pikirannya yang tak menentu arah.
Sebuah panggilan masuk membuat jodha tersenyum.
"Hai Surya "
"........."
"Aku..em..aku baik-baik saja.."
"..........."
"No..i'm fine...."
".........."
"Tentu..."
".........."
"Oke bye.."
KLIK ! Jodha menutup sambungannya dengan tersenyum.
Tiba-tiba terdengar suara...
"Lupakan dia..pria itu tak cocok denganmu jodha !"
Jodha tersentak kaget, ia menoleh ke belakang.
JALAL ?
"Ha..ini aku...", ucap Jalal lalu mengambil duduk di sebelah Jodha. Pria itu menatap jodha tajam.
Jodha jadi salah tingkah. Ia sendiri tak tahu kenapa, setiap berdekatan dengan pria yang satu ini jantungnya selalu berdegup lebih kencang dan membuat dadanya berdebar-debar.
"Kau..apa yang kau lakukan disini ? ", jo berkata sengit, berusaha mengalihkan detak jantungnya yang berdebar aneh.
Jalal tersenyum. Ia tak menjawab pertanyaan jodha. Ia hanya memandangi gadis itu lekat-lekat.
Jodha melirik sekilas. Pandangan jalal yang tak lepas daripada dirinya membuat gadis itu semakin salah tingkah.
"Jangan menatapku terus Jalal ! "
![](https://img.wattpad.com/cover/55891736-288-k433802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLIONER'S LOVE
FanfictionSeorang CEO yang tampan, hot, dengan prinsip kerasnya...luluh dengan seorang gadis yang kutu buku..kikuk..dan gugup. Dan dia adalah salah seorang bawahannya sendiri... Suatu prinsip untuk tidak bercinta dgn bawahan.. Mampukah dia... Love Nik