PART 28

11.6K 377 10
                                    


Pagi harinya Jalal membuka matanya. Ia teringat peristiwa semalam. Gosh, ia jadi ingin mengulanginya lagi.
Hasratnya tiba-tiba kembali naik.

Apa yang terjadi padanya ?

Kenapa sekarang ia mudah cepat terangsang ?

Apa karena ramuan Vivian waktu itu ?

Vivian bilang efeknya hanya dua hari..

Ini sudah hari kelima..

Dan ia masih terus cepat terangsang..

Goshh...apa ia akan seperti dulu lagi..?

Ramuan gila apa yang di berikan padanya..?

Jalal bingung, ia berpikir keras.

Ia tak mungkin menahan hasratnya terus menerus.

Ia bisa gila atau bahkan loose controle..

Jalal segera bangkit dan menuju ke kamar mandi. Berusaha meredam hasratnya dengan shower air dingin.

Di bawah pancuran shower yang dingin menusuk bayangan tubuh indah Jodha malah menari-nari di kepalanya.

Yah, Jalal semalam kembali ke kamarnya sendiri setelah mengecup kening Jodha lalu menyelimutinya.

Ia tak mau ambil resiko tak bisa mengendalikan dirinya bila terus berada di kamar gadis itu.

Sekarang ia bingung, di bawah pancuran air dingin menusuk, bayangan saat ia mencecap, menciumi tubuh indah itu malah semakin membuat gairahnya kembali naik.

Apa yang terjadi padaku ??

Jalal mendengus frustasi...

Ia berusaha menekan hasratnya dalam-dalam dengan memutar suhu terdingin dari shower hingga mengepul titik-titik asap di dinding kaca kamar mandi. Saking dinginnya.

Jalal mandi dengan cepat dan segera mengambil bathrobenya. Ia sempat menggigil kedinginan dan duduk merapatkan kaki di sofa.

Gairahnya tak juga surut...

God ! What happend with me ?

Segera ia mengambil ponselnya dan menghubungi satu nama.

Dr. Adam Khan


***

Jodha masih bergelung selimut di dalam kamarnya.

Saat sinar mentari sudah masuk dan menyelinap di antara jendela kamarnya ia pun terpancing untuk membuka matanya.

Di lihatnya sebelahnya sudah kosong. Jalal sudah pergi.

Jodha lalu bangkit dan menuju ke kamar mandi.

Berendam pasti menyenangkan..pikirnya.

Di nyalakan air dan di masukkan sabun cair beraroma jasmine dalam bathtube. Ia ingin rileks selama beberapa saat.

Ketika Jodha keluar dari kamar mandi, ia di kejutkan dengan kedatangan Jalal yang tiba-tiba dan langsung memeluk tubuhnya yang masih berbalut handuk.

"Jalal..apa yang....emmmph..

Jalal membungkam bibirnya dengan rakus. Melumatnya liar..tergesa dan penuh gairah..

Tangan pria cassanova itu bergerilya meraba dan meremas setiap lekuk tubuhnya.

Ciuman Jalal semakin panas, lidahnya merangsek masuk membelitkannya dengan lidah Jodha. Membuat bulu kuduk Jodha kembali meremang, seolah tersengat listrik ribuan volt.

Apalagi di tambah tangan Jalal yang bergerak nakal di tubuhnya.

Namun tiba-tiba Jalal melepaskan ciumannya dan memeluknya erat-erat. Nafasnya tersengal-sengal.

"Gairahku datang lagi..kita harus cepat menikah..aku sudah tak tahan lagi Jodha..", bisiknya dengan nafas memburu.

**

Flashback...

"Adam, kenapa gairahku ini semakin parah ? "

"Aku akan segera kesana Jalal ! "

Setelah beberapa puluh menit Dr. Adam Khan datang dan memeriksa Jalal.

"Aku masih bisa memberimu resep obat tidur seperti waktu kau di Aussie. Tapi apa kau mau terus menerus tergantung pada obat-obatan semacam itu. Saranku, kau harus menjalani therapy seperti dulu lagi. Atau....

Dr. Adam khan tak melanjutkan. Ia menatap Jalal tajam.

"Atau apa Adam ? Cepat katakan ! ", seru Jalal geram.

"Atau..kau harus segera menikah Jalal..secepatnya.."

"Kalau tidak, gairahmu akan semakin liar dan aku takut kau melampiaskannya pada wanita-wanita jalang di luar.."

"Oh my God ! "

Flashback end....

**

"Lalu ? "

"Aku..aku menginginkanmu sekarang Jodha. Please help me...aku sudah hampir tak bisa menahannya lagi..", bisik Jalal dengan bibir bergetar.

Jodha terenyuh. Perlahan ia mengangguk.

Jalal tersenyum, ia berucap pelan..

"Aku sudah menghubungi Wedding Organiser terkenal di New York. Mereka akan datang beberapa puluh menit lagi. Sementara itu kita lakukan seperti semalam sayang..."

Begitu selesai ucapannya, Jalal mengangkat tubuh Jodha ke peraduan. Membuka handuk dan mulai menciumi tubuh indah yang membuatnya frustasi.

Ciuman-ciuman panas di sekujur tubuh Jodha membuat gadis itu terus mendesah dan melenguh. Saat bibir panas Jalal mengobrak-abrik daerah intimnya tubuh Jodha melengkung naik, mulutnya meracau, tangannya meremas rambut Jalal hingga ia berteriak keras saat klimaksnya datang melanda.

Jalal tersenyum melihat Jodha yang memejamkan mata dengan tubuh bergetar hebat dan nafas tersengal-sengal.

Ia cepat membuka seluruh bajunya dan melemparnya ke lantai lalu berbaring di sebelah Jodha.

"Sekarang giliranku sayang..cepatlah aku sudah tak tahan lagi..", bisiknya sambil meraih tubuh Jodha ke atasnya.

Jodha mengangguk

"Puaskan aku sayangku..", racaunya.

Dan terjadilah seperti malam itu.

Jalal berkelejotan dan menggelepar-gelepar di atas ranjang saat Jodha melakukan penetrasi pada miliknya.

Mulutnya tetus meracau, tangannya meremas kemana-mana. Matanya semakin gelap dan mulutnya mengangga.

Kepalanya mendongak keatas dan berteriak panjang saat pelepasannya datang.

Tubuhnya bergetar hebat. Nafasnya tersengal-sengal.

Gosh..ramuan vivian membuat gairahnya kembali seperti dulu.

Jalal menarik jodha dalam pelukannya. Menarik selimut dan mendekapnya erat.

" Sebentar lagi mereka datang, kita harus bersiap-siap..", bisiknya.

"Kenapa buru-buru Jalal ??"

"Karena aku tak ingin melampiaskan hasratku pada wanita lain. Aku hanya ingin kau Jodha. Setelah kita menikah, aku bebas melakukannya setiap saat denganmu..", jelas Jalal sambil menyeringai.

Jodha terdiam...gezzz..

Setiap saat..oh No....


Tbc...

MILLIONER'S LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang