Jodha terbangun karena mendengar suara ketukan di pintunya.Dengan setengah enggan dia berteriak
"Masuk ! "
Klek
Seseorang masuk ke kamarnya.
"Bersih-bersih kamarnya nanti saja letti ! ", seru Jodha sambil masih bergelung didalam selimut hangatnya. Dia mengira seorang pembantu muda yang biasanya datang masuk ke kamar.
Tapi ia terkejut, karena merasa bednya bergerak-gerak dan seseorang naik ke atas dan ikut masuk ke dalam selimut.
"Kau ? "
Seorang pria tiba-tiba memeluknya erat dan membungkam bibirnya. Menggigit kecil bibir bawahnya untuk menyusupkan lidahnya masuk dan mencecap rasa manis mulut Jodha. Membuat gadis itu melayang saat lidahnya di sesap dan di belit dengan liar.
"Ennghh", desah kecil Jodha menerima ciuman pagi yang begitu memabukkan.
Tiba-tiba pria itu memutus ciumannya dan menyeringai lebar melihat ekspresi wajah Jodha yang memerah.
"Morning kiss !", serunya.
"Kau nakal Jalal ! ", Jodha memukul dada lelaki itu.
"Lihatlah wajahmu sekarang..aku suka..", goda Jalal.
Wajah Jodha semakin memerah hingga ke telinganya.
Jalal terkekeh geli.
Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kita akan segera menikah..oh..aku sudah tak tahan lagi Jodha..",bisik Jalal di telinga gadis itu, membuat sang gadis merinding. Meremang seluruh tubuhnya.
"Maksudmu ? "
Jodha menangkap kegundahan Jalal yang sangat di tiap kata-katanya. Di lihatnya bibir pria itu bergetar.
"Aku mau kita menikah sekarang..", tukas Jalal menatap wajah Jodha dengan tatapan sendu.
"Emm..tapi Jalal..wedding planner mengatakan minimal 3 bulan lagi acara pernikahan itu bisa di laksanakan.
"Don't care with them Jo...aku ingin kau sekarang..tapi..kita menikah dulu....bagaimana sayang..", Jalal membelai wajah cantik yang baru bangun tidur di bawahnya dengan lembut.
Oh Tuhan...dia sangat cantik meski baru bangun tidur.. kecantikan alami yang belum pernah kutemui...bisik batin Jalal.
Jodha mengangguk setuju.
Jalal tersenyum lebar..matanya berbinar-binar...
Segera di ciuminya wajah Jodha habis-habisan.
Jodha terkekeh kegelian.
Jalal tersenyum menyeringai. Kemudian ia mengambil ponsel di sakunya dan menghubungi seseorang.
"Abdul...kau panggil wedding planner sialan itu ke ruang kerjaku sekarang ! "
"............"
"Iya sekarang.."
"............"
"Ok..aku tunggu setengah jam lagi !"
Klik
Jalal memutus sambungannya.
Senyumnya mengembang terus.
Ia tak mengira Jodha setuju usulnya mempercepat pernikahan mereka.
Pria cassanova itu menatap lembut kekasihnya.
Mereka masih bergelung dalam selimut, berpelukan.
Akhirnya ia berkata,
"Kau tahu Jodha...aku akan segera melakukan theraphy..tapi...aku ingat..itu pasti memakan waktu berbulan-bulan..dan..aku akan di cekoki dengan bermacam-macam obat-obatan yang aku sendiri tak tahu fungsinya..aku bahkan tak bisa mengurus bisnisku dan yang paling kubenci adalah aku tak bisa memelukmu seperti ini...goshh...", ucapnya sendu.
Jalal menambahkan..
"Lalu sebuah ide muncul di kepalaku..kenapa aku tidak cepat menikah saja..bukankah gairah itu bagus buat malam pertama kita...", cengirnya.
Jodha membulatkan matanya.
"KAU MESUMMM!!! "
Jodha memukuli Jalal dengan bantal dan gulingnya.
Jalal tertawa tergelak-gelak...
Mereka berperang pukul bantal dan guling di kamar.
Sambil tertawa bersama.
Jalal merasa sangat bahagia..
Perasaan bahagia yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLIONER'S LOVE
Fiksi PenggemarSeorang CEO yang tampan, hot, dengan prinsip kerasnya...luluh dengan seorang gadis yang kutu buku..kikuk..dan gugup. Dan dia adalah salah seorang bawahannya sendiri... Suatu prinsip untuk tidak bercinta dgn bawahan.. Mampukah dia... Love Nik