Alle yang mendengar ucapan Stella sangat terkejut, ia tak menyangka gadis yang selama ini selalu memenuhi pikirannya malah memintanya untuk menjauhi dirinya. Alle benar-benar bingung, ia tau Stella tidak akan berkata seperti itu jika tidak ada sebabnya. saat Alle akan mengejar Stella, Stella telah pergi meninggalkan Alle sendiri.
"Stella!!! tunggu!!!!" teriak alle namun stella tetap pergi meninggalkan alle.
"maaf alle, aku harus melakukannya" jawab stella dengan suara yang kecil, ia pun menangis. apakah ia benar-benar bisa menjauhi alle? pertanyaan itu selalu muncul di pikirannya. Stella pun langsung meninggalkan Alle, namun saat di tengah jalan ia pun tak sengaja bertabrakan dengan seorang siswa yang merupakan teman sekelasnya sekaligus sahabat dari Alle. Peter Jayden.
"maaf aku tak sengaja" ucap Stella pada Peter.
"uhm tak apa. Kamu kenapa? Kok nangis?" tanya Peter.
"tidak apa. Hanya kelilipan." Jawab Stella yang berbohong.
"baiklah. Kalau ada masalah, kamu bisa cerita sama aku." Jawab Peter.
"oke, aku pergi dulu." Ucap Stella lalu pergi meninggalkan Peter.
"Stella benar-benar cantik" gumam Peter.
Saat ia telah masuk ke mobilnya, ia pun baru ingat bahwa hari ini ia ada jadwal untuk Check-up. Dilihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Oh my god! Sudah jam 5, udah telat sejam nih! Dr. kelly masih nungguiin gak ya." Ucapnya di dalam mobil. Setelah sampai, Stella pun langsung bergegas menuju ruangan Dr. kelly dan kebetulan ada seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan Dr. kelly.
"maaf, apakah anda nona Stella?" tanya suster itu pada Stella.
"benar. Ada apa ya ,sus?" jawab Stella.
"tidak, anda sudah di tunggu oleh Dr. kelly "
"baik suster, terima kasih" kata Stella yang langsung masuk ke ruangan Dr. kelly, ia tak ingin Dr. kelly menunggunya lebih lama lagi.
"permisi, dok"
"ya, silahkan masuk"
"ouh, stella. Saya sudah menunggu kamu daritadi, saya pikir kamu tidak datang karena sebentar lagi saya ada praktek" ucap Dr. kelly yang sedang menyiapkan segala peralatan yang akan ia pakai untuk prakteknya.
"maaf dok. Jadi bagaimana keadaan saya? Apa ada perkembangan?" tanya Stella dan terlihat Dr. kelly yang memberikan amplop putih kepada Stella.
"ini apa dok?"
"uhm, menurut saya kamu harus melakukan cemotherapy karena kondisi kamu.."
"apa obat yang saya minum tidak membuahkan hasil?" sahut Stella.
"Stella, obat saja tidak cukup. Obat yang saya berikan sama kamu itu hanya obat untuk menahan rasa sakit dan mencegah perkembangan bakteri yang ada." Jelas Dr. kelly
"apa cemotherapy bisa membuat saya sembuh total dari penyakit ini,dok?"
"berdoalah, tidak ada yang tidak mungkin. Jika tuhan menghendaki kamu sembuh pasti kamu sembuh." Jawab Dr. kelly yang dibalas senyuman oleh Stella.
"jadi bagaimana? Apa kamu mau menjalani cemotherapy?
"uhm, saya pikir dulu ya dok."
"baiklah. Kabari saya segera ya"
"baik dok, terima kasih. Permisi" ucap Stella yang keluar dari ruangan Dr. kelly.
"kasihan dia, masa remajanya harus di bebani oleh penyakit yang sangat berat. Aku yakin kamu kuat Stella" ucap Dr. kelly yang tersenyum melihat Stella keluar dari ruangannya.
***
Alle yang kini sedang memikirkan kejadian tadi saat Stella memintanya untuk menjauh darinya benar-benar membuatnya pusing. di pikirannya kini hanya ada nama Stella, Stella seakan-akan telah memenuhi ruang di otaknya itu hingga Alle tak bisa fokus untuk latihan basket. ya, latihan untuk sparingnya dengan Wolind School untuk kedua kalinya.
"Alle, kau kenapa? daritadi bola yang kau lempar belum ada satu pun yang masuk." ucap Hans, sahabat Alle.
"ini bukan Alle yang kita kenal. kau kenapa, cerita saja pada kami." sahut Andre
"biasa pasti masalah Stella bukan?" ucap Peter yang tiba-tiba saja datang.
"huh? darimana kau tahu?" tanya Hans.
"tadi aku bertemu stella, ia terlihat seperti habis menangis-" ucapan peter terpotong oleh alle yang panik mendengar Stella menangis.
"menangis? karena apa? siapa yang membuatnya menangis?" tanya Alle.
"wow, calm down bro. aku juga tak tau." jawab Peter.
"sudah sudah kita harus latihan yang serius. WS bukanlah lawan yang mudah dikalahkan," ucap Andre.
"ya dia benar" jawab peter.
"fokus alle!! fokus!!" kata Hans yang dijawab anggukan oleh Alle.
terdengar suara riuh para gadis yang teriak melihat Alle bermain basktet dan ketika saatnya istirahat berada banyak para siswi yang membawakan handuk dan minuman untuk Alle. ya, ini sudah biasa bagi Alle dan ia pun berharap suatu saat nanti Stella lah yang membawakan handuk dan minuman untuknya.
"woi, tuh minuman sama handuknya. pilih yang mana?" tanya Andre. alle pun hanya melihatnya dan tersenyum, sontak para siswi yang berada disitu teriak-teriak yang membuat alle dan yang lain menjadi risih.
"alle pilih yang ini aja!"
"ini aja alle, lebih sehat"
"ini minumannya dingin lo!!"
"Alle!!!" teriakan para gadis yang ingin minumannya diambil oleh alle. alle pun menjadi bingung dan tiba-tiba datanglah angel.
"bubar... bubarrr!!! kalian ngapain disini, eh alle itu gak akan mau ambil minuman dari kalian. dia itu maunya sama aku. udah sana!!" ucap angel dengan sombongnya.
"eh angel jangan sok belagu deh, belum tentu alle mau sama kamu." jawab salah satu siswi.
"alle mah maunya cuma sama STELLA." ucap salah satu siswi yang satu kelas dengan stella, jadi ia pun tau kedekatan antara Alle dengan Stella. alle yang mendengarnya pun hanya bisa tersenyum.
"ya kan alle?" tanyanya pada alle yang dibalas anggukan oleh alle. terdengar suara teriakan para siswi yang tidak terima dan banyak juga yang kaget mendengarnya tak terkecuali angel. ia pun geram dan langsung pergi begitu saja.
"uhm, maaf ya semuanya. aku sudah membawa minuman dan handuk sendiri, sebelumnya terima kasih yang sudah membawa mungkin pemain basket lainnya ada yang tidak membawa boleh diberikan." ucap Alle dengan santun dan ramah.
"yaaa.... kok gitu sih" ucapan kecewa langsung keluar dari para siswi dan itu pun telah biasa menurut alle. hans,peter dan andre pun hanya tersenyum yang selalu melihat kejadian ini.
"kasihan banget ya, wajahnya langsung kusut gitu. hahaha lucu deh!!" ucap peter yang mendapat jitakan oleh Hans.
"sssstttt.... jangan gitu" ucap hans yang hanya mendapat nyengiran oleh peter.
"aku ingin suatu hari nanti kamu yang selalu memberikan minum dan handuk untukku, Stella" ucap alle dalam hati.
HAI GUYS!!!
Aku udah update nih, maaf ya updatenya agak nelat karena HP-ku rusak jadinya harus lewat laptop deh, sedikit curhat dan makasih banget yang masih mau membaca 60 Detik, aku usahain update secepatnya kok. asalkan vote+comment yang banyak ya..
Semakin banyak Vote+Comment, semakin cepat aku updatenya!!Jangan lupa Vote+ Comment ya, hargai karya sang penulis guys!!
- Aulya W.S
KAMU SEDANG MEMBACA
60 Detik [TAMAT]
Teen Fiction60 detik yang dapat mengubah hidupku menjadi indah berwarna. Namun dapat juga sebaliknya. Hanya dengan waktu 60 detik, kata-katamu bisa membuatku jatuh ke dalam jurang yang paling dalam. Karena 60 detik yang mengubah segalanya.