"STELLA!!" Teriak Alle.
"Itu Alle" ucap Peter.
"ALLE.." Teriak Hans dan Peter bersamaan membuat lainnya berhenti dan berbalik.
Alle berlari dan langsung memeluk Stella yang sedang berada di kursi roda, ia bahkan tidak tau kalo disana ada mamanya Stella, Dr. Kelly, teman-temannya dan beberapa suster.
"Stella, maaf aku baru datang" ucap Alle.
"Tidak apa, setidaknya kamu datang dan aku bisa melihat wajahmu sebelum pergi" jawab Stella membuat hati Alle sakit.
"Stella, aku akan sangat merindukanmu. Aku akan menepati janjiku-"
"Ekhem" ucap Tante Ella membuat Alle tersadar dan langsung melepaskan pelukannya.
"Maaf tante" ucap Alle tak enak hati. Tante Ella hanya tersenyum dan berkata, "baiklah, kalian punya waktu dengan Stella 15 menit sebelum kita masuk"
"Makasih tante"
"Aku 10 menit, kalian 5 menit" ucap Alle membuat yang lain membelalakan matanya.
"Apa!? Gak bisa gitu" ucap Talia tak terima.
"Kita juga mau menghabiskan waktu dengan Stella sebelum ia pergi" sahut Peter.
"Kalian kan sudah punya banyak waktu dengan Stella tadi" jawab Alle dengan tegas.
"Harusnya iya kalo tadi kami gak mencoba menghubungimu" celetuk Brianna.
"Iya bener tuh, orang udah nelpon berkali-kali tetep aja gak diangkat. Kau itu tidur atau mati sih" ucap Peter.
"Husst, ucapannya"sahut Hans.
Alle mendengus, "baiklah, kalian duluan tapi cepat ya"
"Gak janji" ucap Brianna dan Talia dengan cengiran membuat Alle kesal.
"Stella, kamu harus cepat kembali ya.. Semangat berjuang!! Kamu pasti sembuh kok" ucap Brianna yang mengabaikan Alle.
"Bener, nanti kita akan menghabiskan waktu bersama seperti dulu. Aku pasti akan merindukanmu.." Ucap Talia yang meneteskan air matanya.
"Aku juga akan merindukan kalian, tenang saja aku pastikan segera kembali dan saat aku kembali semuanya sudah berubah. Aku sudah sehat dan gak penyakitan lagi, jadi kita bebas bisa ngapain aja" ucap Stella yang membuat Brianna dan Tali memeluknya. Persahabatan mereka begitu tulus membuat siapapun iri dengannya bahkan kini Dr. Kelly meneteskan air matanya.
"Aku pasti akan merindukan sahabatku yang kelewat polos ini " ucap Brianna.
"Hey sekarang dia sudah tidak polos seperti dulu" sahut Talia.
"Oh iya" jawab Brianna membuat mereka yang ada disana tertawa kecil.
"Semua ini gara-gara Alle" ucap Peter membuat Alle tidak terima.
"Apa kau bilang?
"Bercanda" ucap Peter sambil tertawa kecil.
"Sudah ini giliran kita" ucap Hans.
"Oh iya.. Stell, kau harus cepat kembali ya. Jangan kelamaan disana, nanti Alle pindah hati lo" ucap Peter membuat Alle kesal.
"Aku tipe orang yang setia ya" sahut Alle.
"Palingan lulus sekolah, masuk kuliah ketemu cewek cantik juga suka" ejek Peter.
"Sudah selesai kan bicaranya? Sekarang giliranku" ucap Alle yang mengalihkan pembicaraan.
"Hei, aku belum mengucapkan apa-apa pada Stella" kata Hans tak terima.
"Akan kusampaikan" jawab Alle.
KAMU SEDANG MEMBACA
60 Detik [TAMAT]
Teen Fiction60 detik yang dapat mengubah hidupku menjadi indah berwarna. Namun dapat juga sebaliknya. Hanya dengan waktu 60 detik, kata-katamu bisa membuatku jatuh ke dalam jurang yang paling dalam. Karena 60 detik yang mengubah segalanya.