"Aku tidak perlu itu, aku hanya perlu kamu untuk selalu ada di sampingku " kata alle sambil menggenggam erat tangan stella. Kini jantung stella berdetak sangat cepat, mereka pun menatap satu sama lain seolah dunia milik mereka berdua.
"Ekhemm..." sahut william yang kemudian mendapat tatapan tajam dari alle.
"Mau ngapain?" tanya alle.
"Cuma ambil handuk kok, santai aja bro!" jawab william sembari mengambil handuknya lalu tersenyum pada stella dan langsung pergi begitu saja.
Alle yang melihatnya pun geram berbeda dengan stella yang tersenyum geli melihat tingkah possesif alle. Padahal mereka belum memiliki hubungan apa-apa, bagaimana kalau ia dan alle sudah.....
"Tidak tidak.. Apa yang sudah kupikirkan" ucap stella dalam hati.
"Stella!!!" ucap alle yang membuyarkan lamunan stella.
"Eh,ya?"
"Ngelamun lagi? Kamu kenapa sih kalau sama aku ngelamun terus."
"Eh gapapa kok. Itu peter sama talia serasi ya" kata stella yang melihat talia mengusap keringat peter dengan handuk yang ia bawa.
"Iya romantis jadi iri" kata alle yang membuat stella menatap alle. Kemudian stella mengeluarkan beberapa lembar tissue lalu mengusapkannya pada wajah alle, alle yang mendapat perlakuan dari stella pun hanya bisa terkejut dan diam. Ia melihat stella dengan telatennya mengusap keringat yang ada di wajahnya, alle pun tersenyum melihat stella.
"Makasih" kata alle dengan pelan namun dapat didengar oleh stella.
"Sama-sama, jadi sekarang udah gak iri lagi kan, captain?" tanya stella yang mengangkat alisnya.
"Enggak deh, sekali lagi makasih ya." ucap alle yang tersenyum bahagia.
"Kalau kamu ngomong makasih sekali lagi dapet hadiah cantik lo"
"Beneran nih?"
"Iihhhh.... Alle, kan tadi cuma bercanda" kata stella yang tersipu malu.
"Udah ah, aku mau balik ke kelas bentar lagi bel tuh" ucap stella yang beranjak namun ditahan oleh alle.
"Aku antar kamu" ucap alle yang lalu menggandeng tangan stella pergi.
***
"Duh, stella sama talia pada kemana sih? Gatau apa bentar lagi bel." kata brianna sambil berjalan mencari kedua sahabatnya itu.
"Brianna, kok kamu masih disini?" tanya hans yang membuat brianna menoleh dan berbalik .
"Itu lagi nyariin stella sama talia, kamu tau gak mereka kemana?" tanya brianna.
"Mereka udah balik kali ke kelas. Stella sama alle, talia sama peter." ucap hans yang membuat brianna membelalakan matanya.
"Emang bener-bener ya, udah di tunggu in dari tadi. Eh, malah ditinggal" ucap brianna yang geram dan hans yang melihatnya pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Udah ah, yuk aku antar ke kelas udah bel tuh" ajak hans dan brianna pun mengangguk.
Bel telah berbunyi , stella dan talia pun kebingungan karena brianna sampai sekarang belum juga berada di kelas.
"Sstt.... Talia " kata stella yang membuat talia menoleh pada stella.
"Apa?"
"Apa kau melihat brianna?"
"Tidak, ada masalah ?"
"Ya, lihat brianna tidak ada disini" ucap stella dan terlihat melihat talia baru menyadari jika brianna tidak ada di kelas. Peter yang melihatnya pun bingung dan menanyakan pada talia. "Ada apa talia?"
"Oh god!! Kita melupakannya." ucap talia yang menatap stella.
"Melupakan apa?" tanya peter.
"Lihat Brianna tidak ada disini.. " ucap stella dan terlihat mr. Jaya telah memasuki kelas. Para murid pun langsung diam dan tertib, stella pun semakin gelisah karena hingga sekarang brianna belum juga ada.
"Kamu kemana brianna?" tanyaku dalam hati.
Saat mr. Jaya menerangkan pelajaran di depan, tiba-tiba suara ketukan pintu yang membuat pelajaran berhenti serta para murid yang menoleh ke arah pintu. Dan ....... BRIANNA!!!!! Dia melangkahkan kakinya masuk dan dapat terlihat mr. Jaya menatapnya dengan tajam.
"Mengapa baru masuk?" tanya mr. Jaya.
"E-e.eh..."
"Apa kau tak mendengar bel berbunyi ,eh?" tanya mr. Jaya kembali yang membuat brianna diam tak berkutik.
"Silahkan keluar!! Saya tidak menerima murid yang terlambat " ucap mr. Jaya dengan tegas. Brianna yang diam menunduk pun hanya bisa pasrah dan melangkahkan kakinya keluar, percuma melawan mr. Jaya yang ada brianna yang akan dibawa ke BK. Stella yang melihatnya pun tersenyum sedih melihat sahabatnya, begitu juga dengan talia dan peter.
"Sudah , mari kita lanjutkan pelajarannya" ucap mr. Jaya.
KRRRIIINNGG.....KRRRIIINNGGG....KRRRIIIINNGGG....
Bel berdering yang menandakan pelajaran telah usai, para murid segera mengemas barang barangnya untuk segera pulang begitu juga dengan stella dan talia. Saat mereka mengemasi barang mereka, brianna pun datang dan langsung mengambil tasnya lalu pergi begitu saja.
"Brianna kau tak apa?" tanya stella.
"Aku baik, aku pulang dulu. Bye" jawab brianna yang terlihat acuh. Stella dan talia pun saling menatap atas perubahan sikap brianna pada mereka.
***
"Hai hans!!!" sapa brianna sambil tersenyum lalu menghampiri hans.
"Hai... Kok sendiri? Stella dan talia mana? Biasanya kan bareng" ucap hans yang mendapat helaan napas dari brianna.
"Entahlah aku tidak ingin membahasnya." jawab brianna.
"Kalian bertengkar?"
"Tidak, aku hanya kesal saja pada mereka. "
"Kesal karena kejadian tadi,hm?" tanya hans pada brianna dan ia pun mengangguk.
"Sudahlah brianna, bagaimana kalau aku mentraktirmu ice cream."
"Benarkah?"
"Tentu. Ayo!!"
Haloo....
Aku update lagi nih, maaf ya kalo pendek. Hehehehe............ Gimana nih udah ada brians momentnya loh, kalian suka moment yang mana? Jangan lupa vomment ya.. Kasih kritik dan saran juga, maaf kalo typo bertebaran. Stay tune guys-AULYA W. S. ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
60 Detik [TAMAT]
Teen Fiction60 detik yang dapat mengubah hidupku menjadi indah berwarna. Namun dapat juga sebaliknya. Hanya dengan waktu 60 detik, kata-katamu bisa membuatku jatuh ke dalam jurang yang paling dalam. Karena 60 detik yang mengubah segalanya.