Sudah 3 hari berlalu stella keluar dari rumah sakit dan kini ia mulai menjalani aktivitas nya kembali seperti sekolah dan lain-lain. Namun ini juga hari ke tiga alle dan peter tidak masuk sekolah tanpa sebab, kejadian ini membuat hans,william, hendrik dan teman basket lainnya khawatir karena tidak lama lagi mereka akan bertanding melawan WS kembali.
"Pagi semua!!!" sapa stella pada kedua sahabatnya.
"Pagi" jawab talia dengan malas yang membuat stella mengernyitkan dahinya.
"Kalian kenapa sih? Kok gak semangat gitu" kata stella.
"Entahlah, i'm not in mood"
"Stella... Uhm, kamu kan udah masuk sekolah nih, kamu gak mau nemuin alle apa? " tanya brianna.
"Nemuin alle? Untuk ?" tanya stella.
"Ya, sebagai ucapan terima kasih . sebentar lagi basket kita akan melawan WS kembali, apa salahnya kamu dateng ke lapangan buat memberikan alle dukungan. " jelas brianna.
"Iya, aku yakin kalau alle butuh dukungan dari kamu, stella" sahut talia.
"Gimana ya? Uhm,- ya... Ya udah deh" jawab stella dan langsung brianna dan talia dengan semangat menarik tangan stella menuju lapangan basket.
Setelah sampai disana mereka pun bingung dan heran, pasalnya biasanya lapangan basket ini selalu dipenuhi para siswi yang ingin melihat alle latihan begitu juga dengan siswa lain yang melihat latihan basket.
"Hai hans!!" sapa brianna dan yang dipanggil pun menoleh lalu tersenyum.
"Cuma hans doang nih yang di sapa.." kata william.
"Iyalah, kalau ga ada alle kan hans yang jadi idola kedua" ucap hendrik dan stella pun langsung mengangkat bicara.
"Alle kemana? " tanya stella. Mereka pun menatap satu sama lain. Hans pun menarik napas dengan dalam lalu menjawab pertanyaan stella.
"Sudah 3 hari ini alle dan peter tidak masuk sekolah tanpa sebab, kau tau kan tanpa alle dan peter basket kita akan..." ucap hans.
"Mereka adalah pemain basket yang handal tanpa mereka kita tak bisa, kita butuh alle sebagai ketua basket untuk memberi arahan pada kami" kata adit yang juga pemain basket.
"Dan kita juga butuh peter sebagai pemain yang cepat dan handal" lanjutnya.
"Apa kalian sudah menemui alle di rumahnya? " tanya brianna.
"Ya, aku dan william pergi ke rumah alle namun alle tak ingin bertemu kami alasannya ia tak mau di ganggu " jawab hans.
"Kemarin aku juga ke rumah peter tapi peter tak ada, kata orang tuanya ia tidak pulang beberapa hari ini" sahut hendrik.
"Untuk itu, kami ingin meminta bantuan mu stella. Mungkin hanya kamu yang bisa menemui alle" lanjutnya.
"Dan juga peter " sahut hans.
"Aku? Ak-aku harus apa" tanya stella dengan bingung.
"Tapi kau mau menolong kami kan?" stella pun mengangguk.
Brianna dan talia pun juga ikut membantu, "aku punya ide, stella kau temui alle sore ini di taman valeria " ucap brianna dan talia pun juga ikut bicara "dan aku yang akan menemui peter" mereka semua membagi tugas mereka masing-masing.
"Baiklah aku, hendrik dan yang lain akan menemui alle untuk membujuknya agar datang ke taman valeria sore ini" ucap hans.
"Dan sisanya yang akan membujuk peter , bagaimana?" lanjutnya.
"Deal?"
"Deal.." ucap mereka serempak.
***
Kini stella telah berada di taman valeria, ia pun mencari keberadaan alle. Stella mengelilingi taman tersebut namun nihil, alle tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
60 Detik [TAMAT]
Teen Fiction60 detik yang dapat mengubah hidupku menjadi indah berwarna. Namun dapat juga sebaliknya. Hanya dengan waktu 60 detik, kata-katamu bisa membuatku jatuh ke dalam jurang yang paling dalam. Karena 60 detik yang mengubah segalanya.