Siapa tak kenal The Vamps saat ini? Band yang berisikan empat laki-laki tampan ini sudah pasti mencuri hati perempuan-perempuan di luar sana. Belum lagi keahlian mereka dalam memainkan alat musik menambahkan nilai ketampanan mereka.
Brad merebahkan diri di atas sofa yang ada di backstage. Mereka baru saja selesai tampil di Birmingham. Dan sudah pasti mereka sangat kelelahan. Tapi, setelah ini, mereka harus kembali melanjutkan tour mereka.
"Capek sekali." ucap Tristan ikut duduk di samping Brad. Brad hanya meliriknya dan menatap ke atas, padahal tak ada apa-apa.
"Tapi menyenangkan. Membuat orang lain senang itu menyenangkan, bukan?" kata Connor yang lalu meminum minumannya.
"Tapi, enak sekali jadi seperti mereka. Hanya menghabiskan uang orang tua hanya untuk melihat kita. Sedangkan kita? Harus kerja keras agar tidak selalu bergantung pada orang tua." timpal James.
"Hei, kau seharusnya bersyukur. Tanpa mereka, kita tidak bisa dapat uang." kata Brad.
Tiba-tiba, handphone Brad berbunyi. Tertera nama Anna, teman baiknya, di layar itu. Brad lalu mengangkat telepon tersebut.
"Halo, Anna?"
"Ah, Brad! Syukurlah kau langsung mengangkatnya."
"Ada berita apa? Sepertinya kau senang sekali." ujar Brad sambil tersenyum.
"Sam baru saja menyatakan cintanya padaku, Brad! Astaga, aku bisa mati kesenangan!"
Brad lalu terdiam. Tidak, ini bukan berita bagus untuknya. Ini justru berita buruk. Tapi, setidaknya, Brad tidak boleh menghancurkan mood Anna sekarang ini.
"Wah. Baguslah! Senang mendengarnya." kata Brad dengan mengatur nada bicaranya agar terdengar senang.
"Ini semua karena kau, Brad. Untung aku menuruti perintahmu. Ah, sudah ya. Sam baru saja mengirim chat padaku. Sampai bertemu di London!"
Telepon lalu terputus. Brad hanya menghela napas berat.
"Kenapa Anna?" tanya James. Ia mendekati temannya itu.
"She's taken now." kata Brad dengan lesu.
"Dengan Sam?" tanya Connor. Brad hanya mengangguk. Mendengar namanya juga sudah membuatnya kesal.
"Sudahlah, Brad. Ada banyak wanita yang ingin jadi pacarmu. Jangan terlalu sedih." kata Tristan sambil mengelus pundak temannya itu. Brad hanya tersenyum kecil.
Tapi, tak ada yang seperti Anna, batin Brad.
+++
Selama perjalanan, Brad hanya melihat keluar. Tapi, kesedihan hatinya masih belum terobati dengan pemandangan yang disuguhkan.
Anna, perempuan itu sudah lama ia kenal. Entah sejak kapan, Brad pun lupa. Yang pasti sudah lama. Mereka sudah seperti saudara sendiri. Apapun yang Brad suka, pasti Anna juga suka. Misalkan Brad suka sebuah lagu, maka otomatis Anna pun menyukainya.
Tapi, tentu saja mereka tidak seperti itu terus. Sejak kuliah, Anna mulai tahu cinta. Ia mengenal Sam sebagai kakak tingkatnya, dan Anna langsung menyukainya. Cinta pada pandangan pertama, kata Anna. Masih saja ada orang yang percaya pada hal-hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake Up → Bradley Simpson [Completed]
FanfictionBradley Simpson mungkin digemari sangat banyak wanita. Tapi Brad cuman laki-laki biasa yang berharap cintanya akan terbalas.