"Astaga!" ucap Geo
Geo yang sedari tadi berfikir tidak mengetahui bahwa Zia sudah memperhatikannya sejak Geo menghadap kesisi lain.
'Ni orang kenapa?' pikir Zia
"Lo kenapa, Ge? Kaya bingung gitu muka lo"
"Gue? Nggak kok. Biasa aja gue"
"Terus kenapa dekat-dekat?" tanya Zia dengan mata yang mengintimidasi.
Geo hanya membalas dengan mengangkat sebelah alisnya, membuat Zia memasang wajah kaget.
"Lo--Lo mau cabul ya? Ya ampun gue nggak nyangka!" ucap Zia dengan setengah berteriak.
"Apaan sih!"
"Iyakan? Lo mau cabul kan? Wah, bahaya lo ya! Gue bakal laporin lo ke Om Rizal!" ujar Zia sambil berjalan cepat, tapi tangannya sudah di tahan dengan Geo yang memasang wajah aneh.
"Gue nggak cabul Zia!" kata Geo dengan menahan tawa melihat wajah lucu Zia.
"Terus lo kenapa gitu?"
"Gitu apaan?"
"Muka lo!" ucap Zia kesal
"Kenapa?"
"Kok gitu?"
"Ganteng ya? Gue tau kok." kata Geo dengan santai.
"Dasar sok ganteng. Gue laporin beneran lo ya!"
"Bentar dulu, tadi gue liat lo tidur ileran. Makanya gue mau bangunin lo buat ngapus iler lo itu, sekalian mandi. Udah maghrib gini, lo nggak solat?"
"Yang bener? Astaga! Lo jahat banget, Ge!" kata Zia yang mulai mengeluarkan air mata.
"Loh? Kok lo malah nangis sih?"
"Lo jahat, gue nggak mau jadi temen lo!"
"Kok gue?" kata Geo dengan bingung
"Pokoknya lo jahat!" kata Zia sambil berlari menuju kamarnya untuk mandi.
"Bodo amat lah! Mending gue mandi terus solat." ucap Geo pada dirinya sendiri.
**
Geo yang daritadi berada dikamarnya akhirnya turun karena merasa lapar. Geo melihat Aya menonton diruang tamu dan menyapanya, tapi Aya tidak menanggapinya, tau sendiri kan Aya seperti apa?
Geo berjalan menuju dapur dan melihat Zia berada di meja makan yang letaknya berhadapan dengan pantry, lalu Geo mendekatinya.
"Zi, bagi dong. Gue laper nih! Udah jam setengah 9 gini gue belum makan." kata Geo dengan tatapan memohon.
'Sejak kapan gue mohon-mohon gini?' pikirnya.
Zia hanya memandangnya sebentar lalu memakan kembali nasi gorengnya.
"Zi, kalau lo nggak mau bagi, ajarin gue masak spageti aja deh. Gue ada spageti nih, tapi nggak tau gimana cara masaknya. Ajarin gue ya?" minta Geo lagi yang masih tidak di hiraukan oleh Zia.
"Lo nggak mau ya Zi?"
Zia tidak menjawab.
"Lo masih marah ya?"
Zia masih tidak menjawab.
"Gue salah apa sih? Elahh" ucap Geo frustasi
Zia masih tetap tidak menjawab.
"Yaudah, gue beli makan di luar aja kalau gitu. Sorry ya, Zi." ucap Geo yang meninggalkan spagetinya di atas meja dan berlalu ingin membeli makan.
Tapi langkahnya terhenti saat Zia menahan tangannya lalu menariknya duduk di kursi meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Teen Fiction[[Highest Rank on Teen Fiction: #32 at August 27, 2016]] Is this an accident? Maybe yes, maybe no. But this is a godsend for me. Enjoy XOXO