Mereka mendatangi pemilik penginapan lalu menanyakan dua kamar kosong.
"Aduh mba, kamarnya sisa satu yang kosong." Kata pemilik penginapan.
Mata Zia dan Geo melebar bersamaan.
***
"Lo sih lama banget beli bajunya." Omel Geo.
Mereka terpaksa untuk menyewa satu kamar yang tersisa daripada harus tidur di alam bebas.
"Lo juga nggak bilang kalo ini penginapan satu-satunya. Gue kan nggak pernah kesini, jadi gue nggak tau." Omel Zia balik karena nggak mau disalahkan.
"Ya harusnya lo inisiatif dong ngeliat sekitar terus tanya ke gue, biar gue jawab. Makanya jangan mikirin pacar mulu."
"Lo juga kenapa nggak mau ngalah aja sih? Lo aja yang tidur di alam bebas, biar gue yang tidur disini."
"Itu malah lo yang keenakan."
"Ah udahlah. Gue mau mandi terus solat Ashar." Ucap Zia.
"Sudah ingat solat sekarang?" Goda Geo.
"Iyalah, kan sekarang udah baikan sama Geo." Jawab Zia sambil tersenyum.
Wajah Geo berubah menjadi geram saat Zia mengatakan itu.
"Udah gue bilang, gue nggak suka kalo lo solat niatnya gara-gara gue. Lo kalo mau solat harus diniatkan dari hati." Kata Geo kesal.
Zia yang bisa membaca kemarahan dari mata Geo langsung mendekatinya.
"Iya, Ge. Gue ngerti kok. Gue cuma main-main kali. Jangan marah-marah mulu. Gue capek jauh dari lo." Ucap Zia yang menjinjit kan kakinya untuk mengusap rambut dan wajah Geo.
Geo tersenyum dan langsung mengelus lembut rambut Zia.
"Yaudah lo mandi disini. Gue mandi di kamar mandi luar aja. Kalo lo sudah selesai mandi, jangan langsung solat. Tunggu gue, biar gue yang nge-imamin." Kata Geo yang langsung membuat Zia tersenyum senang.
"Oke. Nih kuncinya lo bawa satu. Lo kunci aja dari luar. Kalo lo mau masuk, buka aja. Tapi kalo nggak bisa kebuka, berarti gue kunci pake kunci geser ini, artinya gue lagi pake baju." Jelas Zia yang di jawab dengan anggukan Geo.
---
Setelah mandi, Geo langsung kembali menuju kamar penginapan.
Geo kaget bukan main saat pintu kamarnya dibuka, ternyata bersamaan dengan Zia yang membuka pintu kamar mandi.
Zia yang habis mandi, hanya menggunakan handuk dibadannya membuat Geo menelan ludah.
"Gue mau sikat gigi dulu, terus wudhu." Alasan Geo.
Padahal sehabis mandi tadi dia sudah wudhu. Geo cuma bermaksud untuk menghindari Zia karena Zia mau pake baju.Setelah keluar dari kamar mandi, Geo di buat kaget lagi oleh Zia karena Zia sudah berdiri di depan pintu kamar mandi dengan mukenah putih yang sudah di siapkan penginapan.
"Lo ngapain sih, Zi? Bikin kaget aja." Omel Geo.
"Lo takut hantu ya. Haha." Ejek Zia.
"Ngapain coba lo bediri depan pintu kamar mandi gini? Mau ngintipin gue ya, lo?"
"Enak aja, tadi gue mau manggil lo. Lo lama banget sih, kan cuma sikat gigi doang. Ayo solat, terus kita keluar nungguin sunset." Kata Zia yang di jawab anggukan oleh Geo.
---
"Ge, makasih ya udah bawa gue kesini." Kata Zia membuka kata dengan senyum manis yang di arahkan ke Geo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Teen Fiction[[Highest Rank on Teen Fiction: #32 at August 27, 2016]] Is this an accident? Maybe yes, maybe no. But this is a godsend for me. Enjoy XOXO