26. Hah?

11.2K 471 25
                                    

Rose berjalan menuju kamar Geo untuk mencari sesuatu, tapi matanya tertuju pada bayi yang ada di tempat tidur Geo.

Diambilnya bantal yang ada disamping bayi itu, lalu Rose membekap wajah bayi itu dengan bantal yang di ambilnya tadi.

"Arghhhh.. Ngapain lo kesini? Mau ngambil Geo gue lo?" Teriak Rose bersamaan dengan tangisan bayi.

Zia yang mendengar itu hlangsung berlari ke atas diikuti yang lainnya.

Setelah sampai di kamar Geo dan melihat Rose membekap Zizi, Zia langsung menampar Rose dengan keras dan mendorongnya keluar dari kamar Geo.

"Gila lo Rose. Sakit jiwa beneran lo." Ucap Gita.

"Apa lo nampar nampar gue?" Teriak Rose.

"Lo yang apa? JANGAN PERNAH SENTUH ANAK GUE." Teriak Zia balik tak kalah nyaring lalu menampar Rose lagi.

"LO?"

"Apa? Gue kenapa?"

"Dia? Anak lo?"

"Iya! Kenapa? Mau marah lo?"

"Anak lo sama Geo?"

"Iya, anak gue. Anak gue sama Geo. Geo bapaknya, gue yang ngelahirin dia. Kenapa lo?" Teriak Zia karena sudah tak tahan.

'Lo mau ngambil Geo dari gue, sekarang Zizi juga mau dibunuh. Dasar cewe sinting.' Pikir Zia.

Yang lainnya awalnya diam menonton perkelahian mereka, setelah mendengar teriakan Zia mereka langsung terkejut.

"Pstt..psstt. Jadi yang bener yang mana sih? Sebenarnya itu anak siapa?" Bisik Novi.

"Dia lagi bohong, bego. Dia cuma mau bohongin Rose buat menangin gue. Gila gue jadi bangga." Jawab Geo sambil berbisik.

Novi mengangguk.

Tiba-tiba Geo menuju ke arah Zizi lalu menggendongnya dan berdiri di samping Zia.

Rose terbelalak melihat kejadian itu.

"Jadi dia bener?" Tanya Rose ke Geo sambil menunjuk Zia.

"Yaiyalah bener. Ini anak gue, dan dia calon istri gue."

Zia langsung menatap Geo kaget. Geo hanya tersenyum.

"Trus selama ini kita apa?" Tanya Rose sambil menghapus air matanya.

"Selama ini yang mana? Gue gak pernah merasa menjalin hubungan sama lo."

Zia tersenyum mengetahui fakta itu.

Rose langsung berlari menuju kamarnya dan membanting pintu.

---

"Zi?" Panggil Geo.

Setelah kesepakatan panjang, akhirnya mereka menyetujui Zia tidur di kamar Geo.

"Hmm."

"Zi?"

"Apasih, Beo? Lo manggil mulu dah."

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang