"Absinthe." Jawab Ferdy enteng.
"Weh gila lo. Anak orang nih. Belum biasa minum alkohol langsung lo kasih absinthe. Ntar kalo nggak sadar-sadar gimana?" Tanya Roni
"Ya pasti sadar lah." Jawab Dion.
"Udah sana. Langsung gendong aja ke kamar diatas terus lakuin." Ucap Kay.
Ferdy tersenyum sinis lalu mengangguk.
***
Zia terbangun dengan keadaan rambut yang sudah acak acakan.
Zia memaksa untuk membuka matanya.
'Pusing banget ni kepala. Kok gue ada di kamar Geo ya?' Pikir Zia.
Zia melihat sekeliling, matanya berhenti saat melihat punggung Geo yang duduk di meja belajar membelakanginya.
"G..g.." Zia mencoba memanggil Geo tapi nggak terdengar oleh Geo karena terlalu kecil.
Zia mencoba kembali.
"G..Ge..Ge..Geo." Ucap Zia terbata-bata.
Geo yg merasa dipanggil berbalik badan menghadap Zia.
"Kenapa?" Tanya Geo.
"Kok kepala gue pusing ya, Ge? Terus badan gue sakit-sakit semua nih." Tanya Zia.
Geo menatap Zia sejenak, lalu menjawab.
"Ya mana gue tau. Tanya aja sama yang bawa lo kesini." Jawab Geo enteng.
Zia cemberut mendengar jawaban Geo.
"Emang gue pulang jam berapa, Ge?" Tanya Zia lagi.
"Sekitar jam 12 mungkin."
"Hah? Yakin lo? Lama banget gila. Nggak salah lo?" Kereta tanya Zia.
Geo hanya mengangkat bahunya.
"Terus kok gue juga tidurnya disini?" Tanya Zia.
"Kamar lo itu ke kunci. Gimana mau dibuka. Waktu lo datang juga sudah mau dibawa ke kamar lo, tapi gimana lagi? Kuncinya nggak ada di tas lo." Jelas Geo panjang lebar.
Zia mengangguk mengigat kunci kamarnya yang ditaruh di laci dapur.
"Terus, Ge. Kok lo masih bangun jam se.." Pertanyaan Zia di potong Geo.
"Lo nanya mulu ah. Capek gue jawabnya. Oiya, 10 hari lagi gue mau sidang skripsi. Jadi lo mending pindah ke kamar lo, kalau nggak mau ya diem aja atau tidur aja lagi." Kata Geo.
"Yang bener lo, Ge? Gila lo, baru juga 3 tahun kuliah lo udah mau lulus aja." Jawab Zia.
"Apaan sih? Udah lah diem." Ucap Geo yang langsung membuat Zia membungkam mulutnya.
---
Sudah 3 hari Zia absen kuliah karena katanya kepala pusing banget.
Selama 3 hari itu juga Ferdy nggak pernah ngabarin dia."Ferdy manasih? Di chat nggak dibales. Di telpon nggak diangkat. Bingung deh jadinya." Ucap Zia saat memeriksa hpnya.
Zia mencoba mengingat apa yang terjadi malam itu.
"Bohong banget si Ferdy. Katanya itu minuman obat bikin pusing hilang. Lah ini makin jadi aja sakit kepala." Kata Zia saat mengingat omongan Ferdy.
'Apa mungkin itu obat tidur? Biar dia bisa bebas beduaan sama cewe cewe di club malam itu? Ah, pasti iya.' Pikir Zia.
'Tapi mungkin aja gue tidur karena reaksi obat, terus pusing gue ngga hilang-hilang gara gara nggak cocok sama obatnya? Terus dia marah gara gara gue nyusahin dia soalnya gue ketiduran? Ah, pasti itu masalahnya.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Teen Fiction[[Highest Rank on Teen Fiction: #32 at August 27, 2016]] Is this an accident? Maybe yes, maybe no. But this is a godsend for me. Enjoy XOXO