18. It's okay!

7.1K 380 14
                                    

Geo langsung mengambil hp nya yang ada di saku celana nya dan men-dial nomor Zia.

Tut..tut..tut.

'GA AKTIF!' Ucap Geo dalam hati.

Aya yg bingung kembali bertanya.
"Gimana? Masuk?" Tanya Aya.

Geo menoleh ke arah Aya dengan tatapan ngeri.

'Ni orang kok kaya orang kesurupan?' Pikir Aya.

Tiba-tiba..
'prankk'
Geo membanting hp nya dengan sangat keras dan bisa diyakini kalau hp itu rusak tanpa harus melihatnya.

Aya yang melihat itu hanya masa bodo.
'Persetan dengan hp Geo. Yang gue cuma pikirkan ya Zia.' Pikir Aya.

Geo langsung duduk ke sofa diruang tv.

"Mau apa lo? Bangun! Kita ga bakal tau itu pesawat dia apa bukan kalo cuma duduk disini. Ayok balik ke bandara, kita komfirmasi masalah ini." Bentak Aya.

Baru saja Aya mau menarik tangan Geo, tiba-tiba Geo langsung berdiri dan menarik Aya secara paksa ke arah mobil.

"Lo nyetirnya selow selow aja, jangan kaya orang gila. Kalo kita juga mati gimana?" Bentak Aya saat mobil Geo melaju kencang dan terus membunyikan klakson mobilnya saat sedang macet.

"STOP BILANG APA APA!! Semua kata kata yang keluar dari mulut lo itu bikin gue khawatir. Lo ngomong seakan akan Zia udah mati...

..Lo nyuruh gue pelan-pelan? Nyetir pelan pelan saat gue tau orang yang gue cinta setengah mati masih diragukan apa dia masih hidup atau ga? Ga akan pernah gue selow buat semua yang berkaitan dengan Zia." Bentak Geo meluapkan kekesalannya.

Saat omongan Geo terhenti, dia melihat jalan lenggang dan langsung menancap gasnya dalam-dalam.

Aya yang sudah ga berani ngomong hanya diam dan memegang erat seatbelt yang dipakai nya.

Sekitar 45menit mereka sampai di bandara dengan kecepatan gila-gilaan.

Mereka langsung berlari menuju 'Check in Counter' untuk menanyakan tentang berita yang disiarkan di tv.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita itu dengan lembut.

Dengan sigap, Aya langsung memberi tau apa tujuan mereka kesana sebelum Geo.

'Kalo yang nanya Geo, pasti ntar marah-marah. Mending gue aja.' Pikir Aya.

"Mba saya mau nanya, tadi saya liat siaran berita di tv. Apa bener pesawat yang jatuh itu lepas landas dari sini?" Tanya Aya.

Wanita itu mengangguk dengan raut wajah sedih, lalu kembali tersenyum. Biasa, tuntutan pekerjaan.

Aya yang melihat gestur tubuh wanita itu langsung menjatuhkan setitik air matanya.

Geo yang awalnya berdiri tegak tepat didepan meja, perlahan-lahan mundur dengan raut wajah yg tidak jelas.

"Jangan sedih mba, mas. Relakan saja apa yang sudah terjadi." Ucap wanita itu.

Geo yang mendengar itu langsung menoleh ke arah wanita itu.

"Lo bilang jangan sedih? Jangan sedih? Jangan ngomong seenak jidat lo. Emangnya lo ga sedih kalo orang yang lo cintai ga tau keadaannya gimana? Masih hidup atau ga?" Ucap Geo sambil menunjuk wanita itu.

Untung saja di daerah Check in Counter sedang sepi.

Wanita itu tersenyum dan tiba-tiba air matanya pun jatuh.

"Pilot dari pesawat itu, suami saya. Dan saya sedang hamil anak saya." Ucap wanita itu sambil mengelus perut nya lalu menyeka air matanya.

Geo terkejut saat mendengar penyataan wanita itu.

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang