16. Rooftop

9.2K 414 15
                                    

"If nothing lasts forever, please be my nothing - Sergio"

***

"Makasih loh mas, nanti saya mau beli fotonya yang udah di cetak sekalian sama filenya ya?" Pinta Geo.

"Siap mas."

---

"Jadi.." Ucap Geo tiba-tiba saat Geo, Aya, dan Zia makan malam.

Zia dan Aya langsung mengarahkan pandangan kepada Geo dengan tatapan bertanya.

"..kapan lo pulang kampung?" Tanya Geo.

Aya yang tidak merasa ditanya kembali melanjutkan menyantap makanannya.

Zia yang ditanya malah menatap Aya dan Geo bergantian.

"Gue nanya lo, Zia." Ucap Geo saat mengetahui kebingungan Zia.

Zia nyengir.

"Gue pikir lo nanyain Aya. Lusa sih kalo nggak ada halangan." Jawab Zia.

"Jadi lo beneran pengen pulang kampung, Zi?" Tanya Aya.

"Kok lo tau?" Tanya Zia dan Geo bersamaan.

"Lho? Kan lo yang ngasih tau gue, kalau lo itu lagi..hmm" Kalimat Aya terhenti karena tangan Zia yang menyusup menutup mulut Aya.

Zia memberi isyarat mata 'jangan' kepada Aya. Aya mengangguk.

Geo yang melihat itu menjadi bingung.

"Lagi apa, Zi?" Tanya Geo.

"Nggak apa apa kok. Tau nih si Aya nggak jelas." Jawab Zia.

"Apaan sih lo? Lo tuh yang nggak jelas." Ucap Aya.

"Zia lagi apa, Ya?" Tanya Geo lagi.

Aya menaikkan alisnya.

"Kok lo pengen tau banget sih?" Tanya Aya balik.

Karena pertanyaan Aya, Geo jadi gelagapan sendiri.

"Gue? Gu..gue ya cuma pengen tau aja. Kan kita ini serumah, nggak baik kali nyimpan-nyimpan rahasia." Jawab Geo.

"Zia itu lagi kangen ibunya, ya makanya mau pulang." Ucap Aya.

"I..iya. Gue kan udah bilang kalo gue kangen ibu."

Geo mengangguk.

"Kalo gitu besok kita jalan ya?" Ajak Geo.

"Gue?" Tanya Zia.

"Ya lo lah, masa Aya." Jawab Geo.

"Emang kenapa Zia aja? Kok gue nggak?" Tanya Aya.

"Ya nggakpapa. Kan lo nggak pulang kampung." Jawab Geo.

"Hmm. Ya aja kalian berdua ngedate aja sono." Ucap Aya.

---

Zia dan Geo berhenti di salah satu Gedung Perusahaan yang lumayan besar setelah membeli ice cream matcha.

"Kita ngapain kesini, Ge?" Tanya Zia bingung sambil melihat sekeliling.

"Rooftop." Jawab Geo singkat.

Zia mengernyitkan dahinya saat Geo menggenggam tangannya.

"Ngapain sih? Ke rooftop orang pake bawa gitar segala? Nanti disangka mau ngamen lagi. Kan nggak banget." Ucap Zia panjang lebar.

"Ya elah. Nggaklah. Ayo masuk aja."

Geo menarik tangan Zia.

Beberapa karyawan menyapa Geo dengan akrab dan hangat.

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang