Zia memasang wajah ragu.
Geo menatap mata Zia berusaha menebak maksud Zia.Tak ada pergerakan apapun sampai Zia melepaskan bathrobe nya.
Geo membulatkan matanya saat melihat Zia melepas bathrobe nya.
"LO YAKIN MAU PAKE ITU?" Tanya Geo dengan sedikit keras saat melihat Zia.
Zia menggunakan bikini G-String tali satu yang bisa lepas dengan mudah jika ikatan simpulnya ditarik, bahkan dengan perlahan sekalipun.
Zia mengangguk lalu menarik tangan Geo menuju ke air.
Geo berusaha tetap menjaga jarak dengan badan Zia.'Gue nggak boleh kebawa nafsu. Ini bukan London yg bisa lakuin itu sesukanya. Ya, walaupun gue belum pernah, paling nggak harus jaga jarak.' Pikir Geo.
Walaupun Geo sudah sedikit merasa wajar, mungkin cewek seperti Zia hanya mau terlihat seksi.
Tapi masih tertanam pertanyaan di dalam otaknya, kenapa dia harus memilih bikini yg kaya gitu."Jadi maksud lo, lo malu karena bikini yang lo beli ini?" Tanya Geo saat seluruh badan Zia tertutupi oleh air.
Zia mengangguk mengiyakan pertanyaan Geo.
"Kalo lo malu, kenapa lo harus beli g-string kaya gitu? Beli yang model lain kek." Kata Geo.
"Gue udah keliling, Ge. Dan semua stand bikini cuma punya model yg kaya gini. Gue juga nggak ngerti, ini kan bukan bali, kenapa coba bikini nya gini semua?" Jelas Zia.
Geo mengangguk.
"Tapi emangnya lo nggak malu sama gue?" Tanya Geo lagi.
"Justru karena lo gue malu. Makanya gue tarik lo cepat-cepat ke air, biar lo ngga merhatikan badan gue terus."
Geo bersusah payah menelan ludah saat mengingat bagaimana bentuk tubuh Zia yang sempurna hanya dibalit dengan bikini.
"Ngomong-ngomong, badan lo bagus loh. Sumpah." Ucap Geo tiba-tiba yang membuat Zia memukulinya.
"Dasar mesum lo." Ucap Zia.
"Nah, tuh lo tau. Nggak takut lo dekat-dekat sama gue?" Tanya Geo.
Zia melebarkan matanya, lalu mencoba sedikit menjauh dari Geo, tapi kemudian Zia kembali mendekatinya lagi.
"Nggak, gue nggak takut. Gue tau lo nggal bakal ngapai-ngapain." Ucap Zia.
Geo mengangkat sebelah alisnya.
"Lo salah, Zi. Lo ingat? Gue juga cowok, gue punya nafsu. Waktu di Masjid yg lo tanya gue tentang bokep, itu bener.." Jawab Geo.
Mata Zia melebar kembali, lalu sedikit menjauhi Geo.
"..Tapi gue bakal berusaha nahan, buat lo." Sambung Geo sambil tersenyum lalu menunjukkan telapak tangannya ke Zia untuk meminta Zia mendekatinya.
Zia mengangguk lalu mengambil tangan Geo.
"Lo pegang pundak gue. Disini kurang dalam soalnya." Pinta Geo.
Bukannya memegang pundak, Zia malah memeluk leher Geo sehingga tak ada jarak antara mereka berdua.
Geo yang merasakan sentuhan kulit Zia menjadi kaku tapi tetap berusaha berenang.
Setelah merasa tempatnya pas, Geo berhenti.
Geo berniat melepaskan pelukan Zia dilehernya, tapi iti malah membuat Zia berteriak.
"GEOO!! JANGAN LEPASIN GUEE!! JANGAN TINGGALIN GUEE!!" Teriak Zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
Novela Juvenil[[Highest Rank on Teen Fiction: #32 at August 27, 2016]] Is this an accident? Maybe yes, maybe no. But this is a godsend for me. Enjoy XOXO