Sequel Truth or dare
"kok lo nyebelin sih?"
"suka suka gue"
"rafa ih gue benci sama lo!"
"tapi cinta kan?"
"apaansih!"
"love you"
"ah rafa gue malu nih!"
lo itu kayak matahari sedangkan gue bulannya. bulan gak bisa menyinari bumi tanpa bantuan matah...
ya beginilah gue dan rafa. sekarang kita lagi ada di kamar hotel berdua B.E.R.D.U.A.
"ini kamar ngapa dihias hias kek gini? jadi bau kembang kan!"kata gue sambil nyingkir nyingkirin bunga bunga di kasur
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(ceritanya ini kasur yang dihiasnya)
"bunga itu wangi bukan bau! emangnya badan lo?!"sewot rafa
"sembarangan lo ngomong! gue gak bau badan! lo kali yang bau ihhhh laki laki kan biasanya jorok"kata gue
"laki laki jorok ada sebabnya juga kali"kata rafa
"iya sebabnya karena ia males"kata gue
"males juga ada sebabnya"kata rafa
"sekate kate lo deh raf ah"kata gue
gue duduk di kursi meja rias, gue buka bukain riasan yang ada di wajah gue, sedangkan rafa dia duduk di kasur dan membuka sepatunya
"ini gaun bukanya gimana sih?aihh aduhhh rambut gue! awww nyangkut"gue berusaha buka ini gaun soalnya gaunnya dibikin pas banget sama badan gue ya jadinya susah banget! mana rambut gue nyangkut lagi
"ck berisik amat sih"kata rafa dan membuka jas hitamnya
"susah ini raf Arghhhhhhh"gue sampe harus muter muter buat buka kancing gaunnya yang ada dipunggung gue, alhasil gue nginjek nginjek buntut gaun gue dan yang terjadi selanjutnya
