32.Moment

17.1K 1.1K 366
                                    

"Lo beneran berhenti kerja Raf?"

"Heem"

Faktanya, lusa kami akan kembali kerumah yang dulu. Ya menyandang nama Lachowski lagi tentu saja. Sebenarnya tak ada salahnya jika Rafa memilih untuk keluar dari tempat kerjanya, toh lusa dari sekarang juga semuanya akan kembali seperti semula. Rafa bosnya.

"Lo tuh sebenernya mau ngajak gue kemana sih Raf?"

"Main"

Tadi pagi memang Laura datang mengunjungi rumah kami. Sebenarnya bukan tanpa alasan Laura datang kerumah. Rafa meminta Laura untuk menjaga Azafa dan Azefa. Sebenarnya gue gak tau maksud Rafa apa.

"Lama lama gue bikin jasa penitipan anak lah ra!"

"Gue Dukung"

"Ah kampret lo. Gue kurang baik gimana coba ya, yuk ah Azafa, Azefa"

Ya sebenarnya gue juga berasa gak enak juga sama Laura. Gimana ngerasa gak enak coba gue sering nitipin Azafa sama Azefa ke Laura.

"Rumah udah di kunci?"Tanya Rafa. Cahaya matahari yang menyinari tubuh Rafa menambah Rafa terlihat semakin hmmm... Ganteng gitu

"Udah"

Ah sebenarnya Rafa mau ngajak gue kemana ya? Kok deg deg an gini ya. Aduh ra lo kek ABG labil aja!

"Eh kok gak naik motor?"

"Emang ngga"

Gue menatap bingung Rafa yang berjalan didepan gue. Jangan bilang gue sama Rafa harus jalan?! Tempat tinggal gue kan sedikit jauh dari perkotaan. Terus jalan gitu?

"Gue udah pesen taksi"

Oh kirain gue harus jalan kaki. Tapi tumben tumbenan Rafa ngajak gue keluar naik taksi. Biasanya kan kalau mau kemana mana bilangnya 'Naik motor aja! Pake kenadaraan yang ada. Jangan hambur hambur uang, boros.' Gitu. Ini kenapa mendadak mau naik taksi. Ya tapi yang bayar Rafa kan?

"Kenapa harus naik taksi? Kan ada motor"
Bertepatan dengan pertanyaan gue, taksi online itu datang. Rafa meminta gue untuk masuk kedalam taksi sembari menjawab pertanyaan gue.

"Biar lo gak kepanasan"

Gue tersipu malu, Anjir Rafa perhatian banget sama gue. Duh pipi gue merah nih pasti. Gue tersenyum malu. Rafa masuk kedalam taksi dan duduk disamping gue,sesudah itu taksi pun melaju.

"Nanti kalau lo kucel, gue disangka bawa gembel"

Pupus sudah harapan gue. Gue yang awalnya memasang senyum, lama lama luntur. Ini emang ya si Rafa bangsat tukang PHP.

Didalam taksipun kita diam. Gue terlalu gak mood untuk mencari topik pembicaraan. Iya mood gue berantakan gara gara si Rafa. Emang gue kucel ya?

Gue membuka tas selempang gue dan mengambil cermin kecil yang selalu gue bawa. Ngga bentuknya bukan bulet yang dibelakanganya berwarna warni, bukan cermin gue kotak dengan hiasaan bintang bintang. Yang tempel tempelin Azafa sama Azefa lho!

Gue melihat pantulan wajah gue dari cermin. Gue gak kucel kok! Ya seenggaknya wajah gue gak malu maluin. Tapi kenapa si Rafa bilang gitu. Eh kok gue malah mikirin yang kayak gini ya?  Kenapa Gue jadi minderan ya?

"Jangan ngaca terus, nanti kacanya pecah"

"Euhh apa sih lo sirik mulu"

Gue memasukan cermin itu lalu kembali menatap kedepan. Sinar matahari yang masuk lewat kaca mobil membuat sinarnya masuk kedalam mobil dan mengenai sebelah mata Rafa.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang