25.kuat kok

21.1K 1.5K 694
                                    

typo bertebaran

Happy reading

Zahra pov on

"Kameja putih gue mana ra?!"

teriakan Rafa membuat gue harus lagi lagi menghampirinya. Dia itu kenapa sih?! baju punya dia juga nanyain ke gue! kemarin kan dia yang beresin bajunya sendiri.

gue menghentikan aktifitas memasak gue dan menghampiri rafa yang berada di kamar tidur.

"Apalagi sih!?"pekik gue

Rafa membalikan badannya dan menghadap gue. Kalau kalian mengira Rafa tidak memakai baju sama sekali itu SALAH. Kalau si Rafa berani gak pake baju depan gue itu adalah sebuah KESALAHAN BESAR!

"mana kameja gue ra? lo simpen dimana?!"ucap Rafa

"ih kan lo sendiri kemarin yang beresin baju lo. Kok nanyain ke gue?"

"yaelah kan lo istri gue ra mestinya lo segala tau"

"yakali gue apaan. Awas ah"gue mendorong Rafa dan mengambil alih lemari yang sudah acak acakan itu.

"Kemarin lo simpen dimana?"tanya gue dengan tangan yang masih bergerak aktif mencari cari kameja putih Rafa yang dimaksud

"di deket kameja hitam gue di sebelah baju baju kaos"

gue mencari kameja yang dimaksud Rafa itu di sekitar baju baju kameja yang berada di pinggir baju baju kaos.

dan gue mendapatkannya

"ini juga dari tadi disini masa gak kelihatan sih?!"gue memberikan kameja putih itu kepada Rafa. Rafa dengan cepat menerimanya lalu memakainya.

"tadi pas gue cari gak ada. Emang pantesnya lo jadi babu gue"ucap Rafa dengan santainya sembari mengancingkan satu persatu kancing kameja

"Enak aja! sukur sukur juga gue cariin, bukannya bilang makasih malah bilang gue babu lo!"

"makasih babu tersayang"ucap Rafa dengan senyuman sok manisnya

"udah ah gue mau ke dapur. Lo ganggu mulu dari tadi"

gue berjalan kearah dapur dan kembali memasak. Menu makan pagi ini cukup simple sekali karena gue cuman masak nasi goreng aja. Lagian juga gak ada bahan makanan untuk gue masak.

Untuk Azafa dan Azefa gue udah bikin bubur. Buburnya juga cuman ada telur rebus. Untungnya sih ya Azafa sama Azefa anaknya gak rewel,penurut pula, mereka lebih banyak diem, Suka mengalah juga. Gue sama Rafa sempat bingung juga sama tingkah 2 bocah ini. Mungkin mereka mengerti bagaimana sifat orang tuanya yang super ribet.

Buktinya sekarang saat gue membawa nampan berisi 2 piring nasi goreng dan dua mangkuk kecil berisi bubur ke ruang tamu, mereka sedang asik menikmati sejuknya udara segar di pagi hari layaknya orang dewasa.

"Selamat pagi anaknya bundaaaaa"gue menghampiri mereka dan duduk di samping mereka.

"Bunda bawa bubur untuk kaliannn"gue menunjuk bubur dengan isyarat menggunakan mata

"Makan ya"gue mengambil mangkuk berisi bubur itu lalu menyuapkannya pada azafa terlebih dahulu dan sendokan kedua pada azefa

Tak lama kemudian Rafa datang dengan pakaian rapih sedangkan tangannya membawa sebuah map

"Wooooo nasi goreng!"ucap Rafa lalu duduk di samping azafa dan azefa

Lalu Ia mencium kedua pipi azafa dan azefa. Lah gue kagak? Aelah ngarep ae lu ra :')))

"Yayah au bubul?"tawar azefa pada rafa

"Buat azafa sama azefa aja ya, yayah udah ada nasi goreng"ucap Rafa dan menunjuk nasi goreng itu dengan isyarat matanya

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang