"Unda, Efa gak suka lumah sakit un. Aunya gak enak"
"Iya bentar lagi kita pulang"
Gue dan Azafa serta Azefa sedang menunggu Rafa. Ya Caitlyn sudah diperbolehkan untuk pulang. Maka dari itu siang ini gue, Rafa dan Azafa juga Azefa akan mengantar Caitlyn pulang kerumahnya
"Efa! Jepit kamu ana?"tanya Azafa. Azefa yang sedang memakan kue menatap Azafa.
"Ada kok nih-LHO EPIT AKU EMANA?"pekik Azefa sembari memegang rambutnya. Untung saja saat ini gue berada diluar rumah sakit, tepatnya di dalam rumah makan padang. Ya gue memang belum makan dari kemarin, sedangkan sekarang udah siang. Hebat kan gue? Hebat apanya coba
"Tadi kamu simpen dimana?"tanya gue kepada Azefa yang sekarang sedang mencari cari jepitnya
"Tadi kan unda yang pakein, maca upa sih un? Tadi unda akein di lambut aku"Aduh gue pikun amat sih, tadi kan gue yang makein
"Yaudah kan jepit Azefa banyak ya, hilang satu gak apa apa. Tapi jangan dihilangin lagi yang lainnya, nanti Azefa gak punya jepit lagi"
"Kan ada epit yang Afa un"
"Enak aja, Efa juga unya epit endiri kan. Kalau ilang angan ambil yang Afa!"
"Ih Afa pelit"
Gue hanya memandang pasrah kedua anak kecil yang memiliki karakter yang bertolak belakang ini. Jika Azefa memiliki sifat yang ceria maka Azafa memiliki sifat yang pendiam. Jika Azafa lebih suka mengamati, lain halnya dengan Azefa yang suka blak blakan. Jika Azefa yang dengan senang hati membagi barang miliknya, berbeda dengan Azafa yang tidak ingin barang pribadinya di bagi bagi.
Ya begitulah mereka, walau tidak setiap hari bertengkar tapi tetap saja sekalinya bertengkar bikin kepala gue pusing. Azefa yang cerewet dan Azafa yang ketus. Oh tambah si Rafa yang brengsek. Lengkaplah hidup gue."Udah udah jangan berantem terus. Nanti kalau unda punya uang, unda beliin. Sekarang yang penting jangan dihilangin lagi jepitnya, karena unda ngga punya uang buat beliin jepit"ucap gue. Mereka diam, Azafa dengan tatapannya dan Azefa dengan mulutnya yang mengerucut.
"Kita balik kerumah sakit ya"
Setelah membayar, gue, Azafa dan Azefa kembali ke rumah sakit. Walau awalnya Azefa merengek tidak mau ikut, tapi sedikit bujukan ia akhirnya mau masuk.
"Kok yayah lama ya un"ucap Azefa
"Sambil nunggu, gimana kalau kita masuk ke kamar rawatnya tante Caitlyn kan-"
"Gak mau un"pekik Azefa
"Lho kenapa gak mau"
"efa ebih aik nunggu di lual aja un"Ucap Azefa dengan memperlihatkan sorot mata yang ketakutan
"Kan mau ketemu dede bayi"
"Unda, dede bayi itu deket deket sama ate jahat. Efa gak au"katanya dengan raut wajah cemberut.
Tiba tiba ada anak laki laki yang nyamperin gue dan juga si kembar
"Ini jepit kamu kan?"ucap anak laki laki itu. Ia memberikan jepit itu pada Azafa. Azafa menatap anak laki laki itu bingung
"EPIT AKU"pekik Azefa dengan gembira. Ia turun dari kursi yang tadi ia tempati dan bergegas mendekati anak laki laki itu.
Anak laki laki yang kebingungan itu memberikan jepitnya pada Azefa. Sedangkan Azafa hanya terdiam menatap anak laki laki tersebut.
"Maka-"
"Agla kamu emana si-"Belum sempat anak laki laki yang berlari itu berbicara, tiba tiba ia terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
RomanceSequel Truth or dare "kok lo nyebelin sih?" "suka suka gue" "rafa ih gue benci sama lo!" "tapi cinta kan?" "apaansih!" "love you" "ah rafa gue malu nih!" lo itu kayak matahari sedangkan gue bulannya. bulan gak bisa menyinari bumi tanpa bantuan matah...