typo bertebaran
happy reading
zahra pov on
gue cuman bisa menatap kosong kearah pintu berwarna putih dihadapan gue. di atas pintu itu tertulis 'UGD' dan papah ada didalam sana
gue gak bisa nyalahin siapa siapa. ini bukan salah rafa,ini bukan salah tuhan tapi ini memang sudah takdirnya
'lihatlah raf,apa yang udah lo ucapin tadi udah terkabul! sekarang lo mau apa lagi dari gue hah?! cukup lo jadiin gue tameng lo jangan bokap gue, lo gak tau gimana rasanya lihat bokap gue terbaring lemah diranjang rumah sakit,lo gak tau! lo buat gue seakan akan gue numpang tidur dirumah lo, oke ya emang gue cuman NUMPANG tidur doang dirumah lo terus sekarang apa? bokap gue lo jadiin alesan?! lo tau kan ucapan itu adalah doa? lo tau kan?!gak habis pikir gue raf, lo jahat banget ya sama gue. salah gue ke lo apa sih raf? apa kurang PENGERBONAN gue selama ini?! lo jahat raf'
pingin banget gue ngomong gitu sama dia tapi gue gak bisa. seakan akan ada yang nahan suara gue buat gak ngomong gitu
gue gak bisa ngeluarin air mata yang gue bisa cuman diem. mamah yang nangis dipinggir gue sekarang lagi ditenangin sama bang zelkasedangkan rama sama kayak gue. diam dan menunggu seseorang keluar dari pintu putih itu
berharap membawa berita baik buat gue dan keluarga tentang bokap gue
sekarang udah jam 1 malem tapi gue sama sekali gak ngantuk yang gue pikirin tetep papah
suara sepatu yang beradu dengan lantai mulai terdengar dari arah tadi gue masuk
entah siapa tapi gue gak peduli, gue cuman natap kosong kearah pintu itu, ya pintu berwarna putih itu
Author pov on
rafa berjalan dengan tergesa gesa,matanya menatap lurus kearah depan.
sesekali ia mengacak acak rambutnya menyesali bahwa ucapan tadi menjadi kenyataan
rafa tau jika setelah ini hubungan mereka -rafa dan zahra- akan hancur
zahra pasti akan membencinya,ya itu sudah pasti!
dan rafa takut, takut akan kehilangan zahra karena dia memang 'membutuhkan' zahra dalam hidupnyarafa terdiam menatap gadis mungil yang menatap kosong kearah pintu bertuliskan UGD itu
disampingnya terlihat ibu mertuanya yang sedang menangis walau tangisannya sudah agak meredadan disamping gadis mungilnya itu,laki laki yang entah kenapa rafa benci. laki laki itu yang selalu berusaha untuk 'mengambil' zahranya.
ingin rasanya rafa mengusir laki laki itu. namun ia tau sekarang bukan saatnya ia bersikap egois.
rama melihat keberadaan rafa, seolah olah mengerti rama bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan sahabatnya,zahra
"dia sangat terpuruk"bisik rama saat ia melewati rafa
rama berjalan meninggalkan mereka.
rafa melihat gadis mungil itu lagi, dia tidak terusik sama sekali dia tetap melihat kearah pintu itu
rafa menghampiri gadis mungil itu dan duduk disampingnya.
ibu mertua dan bang zelka sudah tertidur dengan bang zelka yang memeluk erat ibu mertuanya itu
gadis itu tetap diam ,tak terusik sama sekali.
dengan ragu dia menyentuh bahu zahra dan responnya tetap sama tak terusik
rafa terdiam dengan tangannya yang berada di bahu zahra
cukup lama
"maafin..gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
RomanceSequel Truth or dare "kok lo nyebelin sih?" "suka suka gue" "rafa ih gue benci sama lo!" "tapi cinta kan?" "apaansih!" "love you" "ah rafa gue malu nih!" lo itu kayak matahari sedangkan gue bulannya. bulan gak bisa menyinari bumi tanpa bantuan matah...