TNG :: 4

3.3K 174 3
                                    

Hai peeps!

Hari ini Ara mau interaksi sama kalian pakai narasi panjang, semuanya Ara mulai dari bangun tidur ya teman(s)!

Enjoy!

***

Aku siap sekolah.

Ini masih pukul 06:00 tapi Aku sudah rapih dengan kemeja juga tas yang kusampirkan dikedua bahuku, saat Aku hendak keluar kamar, Aku mendengar suara keributan dari arah kamar Kak Mira, tak mau ambil pusing Aku pun langsung berjalan keluar dan melangkah menuruni satu persatu anak tangga menuju dapur.

"Pagi Bu," ucapku saat melihat Ibu tengah menyiapkan sarapan untuk Aku, Ayah, dan Kak Mira.

Ibu mendongak. "Cantiknya anak Ibu." Ibu tersenyum melihat penampilanku hari ini, sebenarnya gak ada yang beda, hanya saja rambut panjang yang biasa Aku kepang dua, hari ini Aku biarkan terbuka. Hanya itu.

Aku segera mengambil piring dan menyendokkan nasi goreng ke atas piringku, tak lama Kak Mira turun dan langsung pergi tanpa perlu pamit kepada Ibu. Aku gak tau apa yang bikin Kak Mira terburu-buru sampai lupa kalo ada Aku dan Ibu di dapur, yasudahlah.

Aku menyantap sarapanku dengan tenang, Ayah dan Ibu duduk di hadapanku, sarapanku habis, Aku melihat jam yang melingkar ditanganku. "Ya ampun udah jam setengah tujuh lewat lima belas," Aku bangkit. "Ara berangkat dulu, Yah, Bu, assalamualaikum." Aku menyalimi tangan kanan mereka masing-masing.

"Waalaikumsalam," kata Ayah, "hati-hati nak." lanjut Ibu.

Aku hanya menggangguk dan segera berlari keluar dari rumah, Aku berjalan dengan tergesa menuju tempat pemberhentian angkutan umum. Sampai di halte Aku menengokkan kepala ke kanan dan kiri berharap ada angkot kosong yang bisa Aku tumpangi, soalnya dari tadi semua angkot yang lewat sini penuh banget.

Tinn!

Aku terlonjak kaget mendengar suara klakson mobil, Aku menoleh dan menemukan sebuah mobil hitam jenis BMW yang sudah parkir dihadapanku, kaca mobil itu terbuka menampilkan sang pengemudi.

"Ara? Mau bareng?" kata sang pengemudi

Aku menampilkan seulas senyum kecil dan menggeleng perlahan. "Gak usah, Kamu duluan aja."

Dia tampak menaikkan sebelah alisnya. "Yakin?"

"Ya ampun Ares, iya Aku yakin, udah Kamu duluan aja." tolakku halus.

"Udah hampir jam tujuh loh, lo gak takut terlambat?"

Aku melihat jam tanganku, aduh udah jam tujuh kurang lima tapi masa Aku kesekolah bareng Ares, satu mobil sama dia, aduh gimana ya, mana angkot gak muncul-muncul dari tadi.

Tunggu-tunggu, kok Aku merasa ada yang megang tanganku ya.
"Kelamaan deh, udah ayok, silahkan masuk."

"AH!" Ares megang tanganku, ya ampun Aku gak suka kontak fisik sama lelaki. "Set buset, nyaring amat si suara lo." kata Ares sambil mengusap kupingnya.

"Ya lagian, kenapa Kamu pegang tangan Aku, Aku gak suka kontak fisik sama cowok," Aku menatap Ares tajam, gini-gini kalo lagi marah Aku bisa lebih nyeremin dari hantu loh. "Aku mau berangkat sendiri aja." Aku pun dengan setengah berlari mencoba menjauh dari Ares, tapi sial, Ares lagi-lagi megang tanganku dan nahan Aku untuk pergi.

"Ih! Mau Kamu tuh apa sih?"

Ares menampilkan senyum miring yang sarat akan kenakalan anak cowok jaman sekarang. "Mau gue? Lo." katanya santai.

The Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang