TNG :: 1

5K 250 0
                                    

Hai diary!

Hari ini, Ara sedih, kesel, bete, semuanya jadi satu. Ara, lagi-lagi di bully sama Cristal cs, kamu tau kan kalau Cristal cs itu selalu kejam kalau nge-bully? Nah itu.

Jadi gini ...

***

Aku baru saja selesai dengan urusanku ditoilet. Tiba-tiba tangan ku di tarik oleh seseorang yang bahkan Aku gak tau itu siapa, karena Aku gak bisa melihat mukanya, dia menarik ku ke taman belakang sekolah.

Sampai di taman belakang sekolah, Aku melihat Cristal berdiri sambil melipat tangan di dada dengan muka sombong dan senyum miring yang Aku gak suka. Udah pasti Aku ketakutan, muka ku pasti udah pucet banget.

"Hai Ara." Cristal menyapaku dengan suara lembut tapi nusuk.

Aku menunduk. "H-h-hai jug--a, Cristal."

Cristal terkekeh. "Cupu." ledeknya.

Sebuah buku muncul di pandanganku yang sedang menunduk, Aku mengadahkan kepala. Cristal menyeringai, dan matanya melirik kearah buku itu, Aku mengikuti arah pandang-nya, dan menatap Cristal bingung.

"Kerjain." katanya. Aku masih diam menatap Cristal.

Cristal menggeram. "Kerjain!"

Aku pun mengambil buku itu dan mulai mengerjakan tugas Cristal.

Sedikit informasi, Cristal itu badgirl di sekolahku. Dia ... Nakal, gak pernah mau kalah, apapun yang dia mau harus diturutin, perokok, suka keluar masuk club--kalau ini Aku tau dari mulut murid yang suka kasak-kusuk dikoridor--, jarang masuk kelas, gak pernah mau ngerjain tugas, pokoknya Cristal itu bandel. Tapi, masih banyak banget cowok yang tergila-gila sama Cristal, bahkan menurut kasak-kusuk yang sering Aku dengar di koridor juga, Defa--teman satu geng Cristal--menyukai Cristal dari zaman SD. Wah. Kebayang gak tuh seberapa besar pesona seorang badgirl macam Cristal.

Sampai sekarang sih, jujur, Aku yakin kalau Cristal itu punya sisi baiknya. Cuman, kebaikannya itu ditutupin sama kenakalannya dia.

Aku selesai mengerjakan tugas milik Cristal, lalu mengembalikan buku tersebut ke Cristal. Kepala ku masih menunduk kebawah, Aku takut melihat wajah Cristal.

"I--i-ni Cris." kataku.

Cristal mengambil bukunya. "Wah! Gue bebas hukuman deh."

Aku mengadahkan kepala ku. "Ngapain ngeliatin gue!? Udah sana masuk kelas."

Aku menganggukkan kepala, memutar badan lalu berjalan menuju kelas.

"Weh cupu!" Evan memanggilku.

Aku berhenti, sebuah tepukan yang cukup keras terasa dipunggungku, Aku menoleh.

Evan sudah berada di sampingku, sambil terkekeh. "Tadi baju bagian belakang lo kotor, jadi gue bersihin."

Aku mengangguk. "Makasih." kataku, lalu pergi meninggalkan Cristal cs. Sayup-sayup Aku mendengar suara tawa Cristal dan teman-temannya.

'Kok perasaan ku gak enak ya? Aku curiga tadi si Evan macem-macem. Eh, astaghfirullah, Aku gak boleh su'udzon.' pikirku.

Aku berjalan menyusuri koridor bawah menuju lantai atas, setiap kali aku lewat orang-orang yang ada di koridor ini berbisik lalu tertawa. 'Perasaan, gak ada yang aneh.' pikirku.

Aku terus berjalan sampai di depan kantor Tata Usaha Aku menabrak seseorang. "Maaf-maaf, gue yang salah, jalan sambil main hape." katanya.

Aku mengadahkan kepala. "Iya gak apa-apa, Aku juga minta maaf, Aku jalannya nunduk." kataku.

Dia berjalan berlawanan arah dengan ku, dan sebuah tangan yang memegang bahuku membuatku menoleh. "Lo gak sadar kalo mereka itu ngetawain lo?"

Aku menggeleng perlahan, dia menghela napas. Tangannya bergerak menuju punggungku dan menunjukkan sebuah kertas bertuliskan 'Gue belom mandi seminggu.' pikiranku langsung jatuh pada adegan Evan yang memukul punggungku tadi.

"Lain kali, kalo ada orang yang nepuk punggung lo, dan ber-alibi kalo di punggung lo itu ada serangga atau apapun, jangan percaya. Lo terlalu lugu." katanya.

Aku kembali menundukkan kepala. "Iya. Makasih."

Dia menarik dagu-ku keatas. "Jangan kebanyakan nunduk, nanti nabrak orang, lagi." dia terkekeh.

Aku menyengir. "Yaudah, Aku balik ke kelas dulu ya? Permisi."

Bisa Aku rasakan tatapan lelaki itu yang masih terkunci padaku. Aku merasa ... Kenal dengan dia, tapi Aku gak tau dia siapa.

Tapi kayaknya, dia akan jadi murid baru di sekolah ini.

***

Jadi gitu diary, Ara kesel sih sama Cristal, tapi Ara gak mungkin marah-marah sama Cristal, Ara terlalu takut buat marahin Cristal. Dia kan kejam.

Dan cowok itu ... Aku gak tau dia siapa, tapi pasti besok murid-murid bakal ngomongin dia.

Udah dulu ya, diary, Ara mau bobo. Takut besok kesiangan.

Bye!

***

Hai!

Wah chapter 1, semoga ini memuaskan ya teman-teman. Kalo ada typo, atau kesalahan apapun itu, tolong kasih kritikannya yaa.

Aku menghargai setiap komen dari kalian.

Makasih.

From Gigi-Hadid-sister,
Novi

The Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang