TNG :: 2

3.7K 207 0
                                    

Hai diary!

Ara mau cerita, kalau cowok yang kemarin nabrak Ara, hari ini dia resmi jadi murid SMA Budi Tunggal.

Dan, kamu tau apa? Dia satu kelas sama Ara, bahkan tempat duduknya di sebelah Ara.

Tadi ...

***

Aku baru sampai di kelas dan langsung mengambil tempat duduk di paling pojok belakang, Aku duduk sendirian. Aku mengambil novel dari dalam tas, dan tak butuh waktu lama untuk Aku hanyut dalam novel yang baru Ayah belikan untukku semalam, Ayah gak pernah salah membelikan novel, Ayah tahu siapa penulis favorit ku, apa genre novel yang Aku suka, dan Ayah selalu update kalau ada novel yang baru rilis.

Semakin lama, keadaan kelas semakin ramai, banyak anak perempuan yang berbisik-bisik. Aku gak denger jelas apa yang mereka bicarakan, Aku hanya dengar bahwa ada murid baru yang akan masuk dikelas ini. Kelas 11 IPA 3. Aku gak perduli, Aku kembali melanjutkan bacaan ku yang terpotong akibat bisikan itu.

Tak lama, dering suara bel masuk terdengar, suasana kelas yang tadi ramai langsung sunyi. Aku mengadahkan kepala, 'oh ada Bu Aisha, pantes sepi.' kataku dalam hati.

Bu Aisha gak sendiri, dibelakangnya ada seorang laki-laki yang menggunakan seragam khas SMA Budi Tunggal-sama seperti seragam yang Aku pakai sekarang.

Bu Aisha mulai memperkenalkan cowok itu kepada seluruh murid di kelas ini.

"Selamat pagi anak-anak." sapanya.

"Pagi bu." sahut mereka.

Bu Aisha berdeham. "Mulai hari ini, kalian mendapatkan teman baru pindahan dari Surabaya," Bu Aisha bergeser dan mendorong murid baru itu untuk sedikit lebih maju. "Silahkan perkenalkan diri kamu."

"Nama gue Areska, gue pindahan dari Surabaya. Alasan gue pindah ke sini adalah karena tempat dinas Ayah gue pindah ke Jakarta. Salam kenal." ujar laki-laki itu.

Suara bisik-bisik pun terdengar. Satu yang membuat Aku bengong. Namanya. Nama laki-laki itu Areska, sama persis dengan nama teman semasa kecilku. Tapi, apa benar dia Areska yang itu? Aku masih gak tahu.

"Hai." sebuah suara menghancurkan pikiranku tentang Areska, teman kecilku.

Aku menoleh, dan tersenyum. "Hai juga. Kok kamu duduk disini?"

Laki-laki itu tampak terkejut. "Loh? Emang gak ada yang boleh duduk disini ya? Selain lo?"

Aku menggeleng. "Gak. Cuman, jarang ada orang yang mau duduk bareng sama Aku," Aku mengedarkan pandangan kesekeliling. "Oh, pantes. Gak ada tempat kosong selain disini ya." Aku manggut-manggut.

"Kalau pun ada tempat kosong dikelas ini, selain di tempat duduk lo. Gue gak mau. Gue lebih milih duduk bareng lo."

Aku menganga.

Dia terkekeh. "Jangan lebar-lebar, nanti ada serangga yang masuk. Bahaya."

Aku mengedipkan mata, dan menolehkan kepalaku ke arah papan tulis. Mencoba fokus pada Bu Aisha yang ingin meng-absen, namun gagal karena laki-laki ini masih terus berusaha menggangguku.

"Sshh."

Aku menoleh. "Apa?"

Dia nyengir. "Gue kan ... Belum tau nama lo. Nama lo siapa?"

Tepat setelah ia menanyakan hal tersebut, Bu Aisha menyebut namaku dalam absen. "Araina Fahima Az-zahra."

Aku mengacungkan tangan. "Hadir Bu." kataku.

"Itu nama Aku, udah puas? Sekarang diem. Jangan ganggu Aku lagi." kataku pada cowok di sebelahku ini.

Dia, lagi-lagi, menyengir. "Nama lo bagus, ngingetin gue sama seseorang." dia terkekeh, Aku hanya memutar kedua bola mataku.

***

Intinya ya, anak baru itu nyebelin banget. Aku yakin banget kalo dia bukan Areska yang itu, bukan Areska teman kecilku.

Aku ngantuk. Sampai besok ya diary.

Bye!

***

Halo!

Sedikit info, buku ini emang gue bikin gak lebih dari 800 word dalam satu chapternya, karena kayaknya gak lucu aja kalau diary ditulis panjang-panjang kayak gerbong kereta.

Kalau masih ada yang kurang di mengerti, komen aja ya guys.

Makasih.

From adam-levine-nephew,
Novi

The Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang