TNG :: 15

2.1K 113 0
                                    

Hi diary!

Ada dua hal membahagiakan yang Ara rasakan hari ini. Pertama, Ara lulus kedokteran dengan predikat cumlaude. Kedua, Ares... melamar Ara.

***

Aku mematut diri di depan cermin besar yang ada dikamarku. Kakak-kakak make up artis baru saja selesai mendandani ku. Dan aku merasa sangat berbeda, Ara dengan make up sangatlah bukan Ara, menurutku.

"Ara?" Ibu muncul dari balik pintu, aku menunduk malu karena Ibu memergoki aku yang sedang tersenyum-senyum sendiri di depan cermin.

Ibu menyentuh pundakku dengan kedua tangannya. "Anak ibu dua-duanya sudah besar, dan kalian tumbuh menjadi wanita yang cantik."

"Makasih bu."

Ibu tersenyum membalas ucapanku. "Berangkat yuk, Ayah udah nunggu di bawah. Mira juga udah on the way tempat graduation." Oh iya, kak Mira sekarang sudah hidup bahagia dengan kak Rega dan dua orang anak yang mewarnai hari mereka.

Aku mengangguk, mengambil tas jinjing dan berjalan turun kebawah menyusul Ibu. Hari ini adalah hari kelulusanku, Aku senang, tapi juga sedih. Senang karena perjuangan belajarku selama lima tahun belakangan ini sudah selesai, tapi sedih juga karena Ares tiba-tiba menghilang tanpa kabar, semalam Ares bilang bahwa ia harus menggantikan posisi pilot lain yang mengambil cuti mendadak. Oh iya, Ares sudah menjadi seorang pilot salah satu maskapai ternama di Indonesia dari satu tahun yang lalu.

"Araina Fahima Az-zahra Harris."  Ketika namaku dipanggil semua lamunan tentang Ares menghilang. Aku berjalan ke panggung menghampiri dosen-dosen yang siap memberikan kata selamat dan pelukan perpisahaan padaku.

"Congratulation." Semua orang digedung ini mengucapkan selamat kepadaku atas keberhasilanku meraih gelar dokter dengan predikat cumlaude. Aku tersenyum haru kearah Ibu dan Ayah, dengan setengah berlari aku lantas memeluk Ibu dan Ayah bergantian. Mereka bilang mereka bangga padaku, mereka bilang mereka sangat bahagia atas kelulusanku.

***

"Hih," Aku mengutak-atik ponselku berusaha menghubungi Ares namun tidak diangkat.

"Halo?" Aku menoleh pada suara yang berasal dari panggung. Perlu beberapa detik sampai aku sadar bahwa itu Ares, maka aku menghampirinya.

Salah seorang pemain musik dibelakang Ares mulai melantunkan nada indah, dan Ares mulai bernyanyi.

Sir, i'm a bit nervous bout being here today.

Still not real sure what i'm going to say,

So bare with me please if i take up to much of your time.

Ares mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya.

See in this box is a ring for your younger,

Dia melihat kearahku.

She's my everything and all that i know is,

It will be such a relief if i knew that we were on the same side.

Ares melangkah turun dari panggung dan menghampiri Aku yang berdiri ditengah Ayah dan Ibu --sebenarnya aku gak tau sejak kapan Ayah dan Ibu ada di sebelahku.

Very soon i'm hoping that i..

Can marry your daughter and make her my wife,

I want her to be the only girl that i love for the rest of my life

And give her the best of me, till the day that i die.


Ares berjongkok di depanku, ia membuka kotak yang sedari tadi ia pegang. Kotak berisi cincin emas dengan batu kecil ditengahnya. Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku, kaget karena Ares tiba-tiba hadir disela kegalauan ku.

"Rai, marry me?"

Aku tersenyum lebar, sangat lebar, lalu mengangguk dan Ares bangkit lalu memeluk tubuhku yang mulai bergetar karena tangis.

"Kamu jahat!" Seru ku dengan suara bergetar menahan tangis.

Ares kontan melepaskan pelukan kami dan mengerutkan keningnya. "Kok jahat?"

"Kamu bohong sama aku, dan aku gak suka pembohong."

Tawa Ares berderai, ia kembali memelukku dengan pelukan yang lebih erat. Sudah dua tahun belakangan ini aku dan Ares tidak bertemu. Ares sibuk dengan pendidikan pilotnya, begitupun aku yang sibuk dengan pendidikan kedokteran ku.

Tapi, aku bahagia. Kalau tadi aku bilang hari ini adalah hari menyedihkan dan membahagiakan, sekarang aku ubah. Hari ini adalah hari paling membahagiakan yang pernah ada disepanjang sejarah hidupku.

***

That's it, Ara gak nyangka Ares bisa semanis itu.

***

Gak sesuai ekspektasi ya? Gue kehabisan ide banget di part-part akhir :')

Epilog pun gue gak janji bakal cepet gue publish, soalnya emang bener-bener gak dapet ide banget :')

Maaf kalau endingnta ngecewain :(

Novi.

The Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang