Haiiii!
Maaf banget baru bisa update diarynya Ara, hehe, kemarin abis pulang kampung, dan disana gak berhenti silahturahmi sama keluarga.
Baru pulang senin kemarin dan kecapean gara-gara banyak cucian dan gosokan abis pulkam.
Hari ini baru bisa nyantai dari cucian. Heu.
Dan ini update baru dari Ara, semoga suka ya gais!
Happy reading!
***
Hai diary!
Ada yang manggil Ara dengan panggilan 'Rai' tadi disekolah, gini ceritanya...,
Ara lagi ngambil buku di loker, tiba-tiba ...
***
"Heh cupu!" Cristal yang bad datang dan narik kuping ku, sampai Aku menjatuhkan buku ku.
"A-ada apa Cristal?" ucapku terbata.
Cristal melemparkan sebuah buku kearahku. "Kerjain tugas gue!" titahnya.
Aku menatapnya. "Malah ngeliatin," Cristal kembali menodongkan bukunya kearahku. "Cepet kerjain!" gertaknya.
"A-" baru Aku akan menyelesaikan kalimatku, buku yang Cristal berikan padaku terjatuh.
"Lo gak bisa ngerjain tugas lo sendiri?" Ares. Dia yang nolongin Aku dari Cristal.
Cristal melotot. "Lo siapa sih sebenernya?"
"Gue anak baru, satu kelas sama Ara, temen kecilnya Ara, dan kayaknya gue tau siapa lo," Ares menaikan sebelah alisnya.
"Gue Areska. Lo pasti Cristal, jagoan SD Persatuan." Ares mengulurkan tangannya, meminta dijabat.
Cristal tersenyum miring. "Areska pembela Araina," dia menatap sinis uluran tangan Ares. "Gak butuh." lalu menepisnya.
"Dasar aneh!" katanya, dan lalu pergi dari hadapanku dan Ares.
"Kamu kok bantu aku?!" tanyaku sewot.
Dia terkekeh. "Emang kamu gak gak mau dibantu?"
Aku melotot. "Kok pake Aku-Kamu?!" masih dengan nada sewot.
"Aku kangen bahasa waktu kecil, Aku-Kamu." Aku mendengus.
"Kok Aku jijik ya," Aku menutup loker ku. "Kamu sok imut."
Ares tertawa terbahak-bahak. "Anjer gak nyangka gue bisa bikin lo ngomong kayak gitu." Aku berdesis, lalu berjongkok untuk mengambil buku yang jatuh tadi.
"Rai, nanti balik bareng kuy!" ajak Ares.
"Gak ah, nanti Aku dicaci sama fans Kamu."
Ares menaikan sebelah alisnya. "Fans? Seorang Areska punya fans?" Aku mengangguk. "Halah, sudah biasa."
"Kok sombong ya?" kataku sembari bangkit dengan setumpuk buku di tanganku.
"Ya abisnya lo masih aja pusing mikirin orang," katanya. "Kan yang jalan itu lo sama gue, ngapain mikirin perkataan orang?"
Aku memutar bola mata. "Ya Kamu sih enak ngomong gitu, yang kena bully kan Aku. Bukan Kamu." kataku.
"Siapa yang berani ngebully lo? Berhadapan sama gue sini!" kata Ares, dengan memukul-mukul dadanya seolah ia jagoan.
Aku tertawa. "Sok jagoan Kamu." ledekku.
"Alhamdulillah Rai ketawa."
Aku melotot. "Emang Aku gak pernah ketawa?"
"Pernah sih, cuman susah aja bikin lo ketawa ngakak. Hehe."
Aku mengedikan bahu, kita sampai dikelas dan Aku baru menyadari sesuatu.
'Kok Ares manggil Aku Rai dan Aku gak marah?' Pikirku.
"Rai!" panggil Ares dan Aku berjalan menuju meja kita berdua.
***
Ara paling gak suka ada yang manggil Ara dengan panggilan Rai, ya kecuali Areska teman kecil Ara. Tapi kenapa Ara gak marah waktu dia panggil Rai tadi? Dan tadi dia bilang ke Cristal kalau dia itu teman kecil Ara, apa benar diary?
Ara masih gak percaya sama sekali kalau dia itu Ares teman kecil Ara.
***
Cameron dallas as Areska Fathir di mulmed ya gais!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Girl
Teen FictionTOSG--Type(s) Of School Girl Dia, Araina, cewek cupu SMA Budi Tunggal. Dia, tidak pernah punya teman selain buku. Waktu istirahat Dia gunakan untuk membaca buku, entah di perpus atau dikelas. Dia, kesepian. Dia, sering dibully. Dia, Areska, teman se...