Hai diary!
Sekarang baru jam 2:30 subuh, mimpi buruk masa kecil Ara bikin Ara kebangun sepagi ini. Masa kecil yang sangat suram, masa kecil yang penuh bully, masa dimana Ara mengenal Ares sebagai sahabat pertama Ara. Namun juga masa dimana Ares pergi tanpa kabar.
Waktu itu ...
***
"Namaku Araina Fahima Az-zahra." Aku sedang memperkenalkan diri di depan 25 murid kelas 2, Sekolah Dasar Persatuan. Mereka tampak melihatku dengan pandangan aneh, Aku memang anak baru disekolah ini. Aku baru pindah dari Mexico saat itu, karena Ayah harus pindah kerja ke Indonesia.
Seorang anak perempuan yang duduk dibagian tengah mengangkat tangannya. "Bu guru kok rambut dia putih sih, kayak nenek-nenek." satu kelas langsung tertawa mendengar perkataan gadis berambut hitam itu.
"Sshhh, dia bukan nenek-nenek. Rambut Ara memang berbeda dari kalian karena Ayah Ara merupakan orang luar negeri." Bu Fay berusaha menjelaskan kondisiku kepada seluruh kelas. Tapi hanya ada satu orang diantara mereka yang mau mendengarkan penjelasan Bu Fay.
Seseorang mengangkat tangannya. "Berarti Ara itu orang bule ya Bu?" tanyanya, Bu Fay mengangguk. "Wah berarti Ara keren banget dong."
"Apanya yang keren sih Ares! Dia itu cacat, jelek, gak kayak kita." omel anak perempuan yang tadi mengataiku seperti nenek-nenek.
"Udah-udah, kalian jangan berantem. Ara kamu boleh duduk di sebelah Ares, soalnya hanya bangku dia yang kosong."
Aku mendongak dan tersenyum kearah Ibu Fay.
***
Satu minggu tinggal di Indonesia Aku tidak mengalami perlakuan baik dari teman sekolah ku. Mereka sering mengejekku anak penyakitan, karena yang mereka tahu saat itu adalah rambut dengan warna seperti ini adalah kelainan gen. Bukan gen bawaan dari orang tua, ditambah mereka memang belum melihat Ayahku.
Seperti saat ini, Aku sedang berada di koridor sekolah dan semua orang memperhatikanku dengan pandangan jijik dan takut. Tanpa perduli akan tatapan mereka Aku terus fokus dengan bukuku. Sampai saat Aku tak sengaja menjatuhkan buku milikku, anak perempuan yang mengejekku nenek-nenek menendang bukuku dan Aku marah padanya.
"Kamu kenapa jahat banget sih sama Aku?!" dia tersenyum miring. "Kamu aneh sih."
"Tapikan Aku gak pernah jahat sama Kamu!" Aku memarahinya sampai ia menutup mata saking takutnya.
"Kamu jahat tau gak! Aku menyesal pindah ke Indonesia! Terutama kesekolah ini! Dan ketemu Kamu!" Aku benar-benar murka, titik kesabaranku sudah habis, amarahku meluap-luap. Aku mengomelinya sampai ia menangis dan melapor pada Bu Fay. Namun Aku tidak merasa takut karena Aku benar. Aku hanya berusaha mencari jalan benarnya.
Seseorang memberikan buku yang tadi Aku baca kepadaku, Aku menoleh. "Ares?" kataku, dia menyengir. "Udah jangan didengerin, kata mama gak ada yang jelek didunia ini. Mereka dilahirin dengan keunikannya tersendiri, dan Kamu itu unik. Bule sendiri diantara kita anak Asia," tangannya mengulur untuk menghapus air mata yang ada dipipiku. "Jangan nangis lagi ya."
Aku mengangguk. "Aku boleh panggil Kamu 'Rai' gak?" Aku melongo, dia terkekeh. "Kamu lucu."
Aku tersenyum. "Boleh kok." Dia langsung menggerakkan tangan seolah meninju udara dan terkekeh. "Makasih." ucapnya.
Aku tersenyum dan berjalan menuju kelas. "Eh tunggu!" Diia memanggilku. Aku menoleh dan Dia tengah berlari mengejarku. "Ada apa?" tanyaku.
Dia mengulurkan tangannya lalu melipat jarinya dan hanya menyisakan jari kelingking. Aku menatapnya bingung. "Kita ... Temen?"
Aku menghela napas dan tersenyum.
"Senyum doang?" katanya dengan nada kecewa.
Aku terkekeh, dan segera membalas uluran jari kelingkingnya. "Teman?"
Dia mengedipkan mata. "Teman." katanya.
***
Itu adalah awal pertemanan Ara dan Ares. Kamu tau siapa cewek yang ngejek Ara kayak nenek-nenek? Itu Cristal.
Hhhh, Cristal memang sudah kejam dari kecil.
Oh iya, Ara memang sudah fasih berbahasa Indonesia. Dirumah, Ara selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan dibantu Ibu yang memang orang Indonesia asli.
Yasudah, Ara sudah cerita banyak. Ara mau shalat dulu deh!
Bubay!
***
HAAIII!!
Gue baru ketemu visualnya Ara nih. Aspyn Ovard.
Photonya ada di mulmed ya!
Ohya, komen sama vote tetep gue tunggu ya gaes. Dadah.
Happy eid mubarak!
With a full heart,
Novi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Girl
Genç KurguTOSG--Type(s) Of School Girl Dia, Araina, cewek cupu SMA Budi Tunggal. Dia, tidak pernah punya teman selain buku. Waktu istirahat Dia gunakan untuk membaca buku, entah di perpus atau dikelas. Dia, kesepian. Dia, sering dibully. Dia, Areska, teman se...