Tibalah hari ini. Hari dimana Calum dan Aelita seharusnya berjabat tangan karena kontrak kerja mereka telah selesai dan berjalan dengan lancar selama sebulan. Calum mengundang gadis itu datang ke acara pengangkatannya sebagai direktur, namun gadis itu menolak. Aelita beralasan bahwa hari ini ia ada quiz dadakan di kampus.
Calum tertawa miris dalam hati, gadis itu benar-benar menghindarinya sampai berbohong seperti itu. Mana ada quiz dadakan yang diketahui dan direncanakan seperti itu? Quiz dadakan pasti tidak diketahui.
Jadi Calum mengendarai mobilnya keluar dari lapangan parkir apartemen Aelita dengan berat hati, meninggalkan separuh hatinya disana, dan tidak akan pernah kembali lagi. Karena memang ini yang seharusnya terjadi.
"I will be okay," ujar Calum berulang-ulang. "everything will be okay. Maybe not today, but eventually."
Calum sudah meyakinkan hatinya bahwa suatu saat ia akan bertemu gadis lain dengan keadaan berbeda dan takdir yang berbeda, ia akan jatuh cinta lagi. Suatu saat nanti ia akan melupakan Aelita.
***
Aelita diam-diam mengikuti Calum ke gedung dimana pria itu akan diangkat menjadi direktur perusahaan SKYE. Gadis itu mungkin menolak saat di depan Calum, ia hanya tidak ingin memperkeruh keadaan dengan muncul secara terang-terangan di hadapan Calum. Ia hanya ingin melihat pria itu bahagia dari jauh, lalu pergi meninggalkannya dengan tenang.
Aelita berani bersumpah bahwa hatinya akan selamanya menjadi milik Calum. Ia tidak bisa melupakan pria itu. Mungkin suatu saat nanti ia akan memiliki suami dan anak, namun hatinya hanya milik Calum saja.
Karena Calum telah mengambil hatinya, dan tidak membiarkan orang lain kembali mengisi hatinya itu.
Aelita memandang Calum yang sedang berpidato diatas podium dengan pandangan sedih. Saat semua orang bertepuk tangan untuk selesainya pidato Calum yang menakjubkan, Aelita malah melangkah menjauhi gedung tersebut. Namun ada satu hal yang menarik perhatian gadis itu, salah seorang bodyguard Calum membisiki Calum sesuatu sehingga Calum dengan terburu-buru berjalan ke belakang gedung. Aelita mengikuti langkah pria itu.
Dan yang Aelita temui sama sekali bukan harapannya; Calum dipukuli oleh orang-orang berbaju hitam berbadan besar. Jadi Aelita berteriak, menyebabkan beberapa orang tersebut melarikan diri. Gadis itu berlari menghampiri Calum yang terkulai lemah ditanah.
"Cal? Kenapa sih disaat gue mau ninggalin lo, lo malah begini?" isak Aelita. Gadis itu jelas saja menangis melihat Calum yang tergeletak lemah seperti ini. Aelita terduduk ditanah dan meletakan kepala Calum diatas pahanya.
Calum mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan sebelum menyadari bahwa itu adalah Aelita. "Lo dateng, Ta? Udah gue duga lo bohong soal quiz itu."
"Persetan dengan quiz, lah! Sekarang lo itu lagi ga baik-baik aja, Cal!"
Calum tersenyum lemah sebelum meraih pipi Aelita dengan lengannya. "i've got scars, even though they can't always be seen. And pain gets hard, but now you're here and i don't feel a thing," nyanyi Calum.
"Ini bukan saatnya buat ngegombal, tai."
"Gue serius, Ta. Gue emang luka, gue emang sakit, tapi kalo ada lo, semuanya ga berasa lagi."
woi anjay panjang nih
2 chap lg epilog lho.
eh mau promosi bentar
you guys looking for ziam's story???
go check my friends profile ziamstunes aka fla
dan baca cerita dia yang judulnya Trust Issue
ntabz lah cerita dia
di profil dia jg banyak cerita2 ziam sooo check it out guyyys pweaseee? *puppy eyes*
you guys really need her stories bc yeaah hers is sooo good
KAMU SEDANG MEMBACA
urgent date//calum.
Historia Cortaurgentdate.com Selamat datang di situs Urgent Date! Tempat dimana anda dapat menyewa pasangan untuk menjadi teman kencan anda. Kami menyediakan kriteria pasangan yang cocok untuk anda! Highest rank #9 in Short Story copyrights © 2016 by halousinasi