"Apa yang kausembunyikan dariku, Luhan? Apa yang terjadi pada Chanyeol? Apa maksud perkataanmu tadi? Katakan padaku!" Kris tampak terkesiap kala tak sengaja mendengar perbincangan pengendali telekinesis dan es. Matanya berkilat penuh amarah.
Awalnya, ia berniat menyusul dua sahabat yang telah berjalan mendahuluinya. Namun, belum sempat mendekati Xiumin dan Luhan, Kris malah mendengar hal mengejutkan tentang Chanyeol. Kemarahan pun mendadak meluap. Begitu tiba-tiba.
Luhan terdiam. Sebenarnya, master Kokoro berniat menyimpan keanehan yang didapatinya itu sendiri. Ya, setidaknya, ia hanya akan berbagi dengan Xiumin karena belum yakin dengan apa yang sebenarnya terjadi. Tak ingin ia membuat masalah lebih besar-apalagi jika ia ternyata hanya hanya salam paham. Luhan tak ingin orang lain tahu, terutama Kris. Namun, sekarang Kris malah mendengarnya. Sial.
Tak mendapat jawaban, Kris semakin murka. Ditariknya pakaian pengendali telekinesis dengan kencangnya-nyaris mencekik pengendali itu. Kris terus meneriakkan hal yang sama penuh emosi. "Katakan padaku, Luhan! Apa yang terjadi?"
Xiumin jelas tak bisa membiarkan pertengkaran itu berkembang lebih jauh. Ditariknya tangan Kris-berusaha menghentikan aksi pengendali naga pada sang sahabat. "Kris-hentikan! Kendalikan emosimu! Tenangkan dirimu! Kau bisa bertanya baik-baik!" seru pengendali es.
Awalnya, Kris tak memedulikan Xiumin yang berusaha melerainya. Namun, ia pun akhirnya sadar bahwa ia terlalu terbawa emosi. Bahkan, ia nyaris melukai master Kokoro tanpa ia sadari. Dengan segera, Kris melepaskan tangannya dari Luhan. Pemuda yang baru lepas hanya terbatuk-batuk-mencoba memasukkan pasokan udara ke dalam paru-parunya.
Pengendali naga menarik napas panjang-berusaha menenangkan diri. Setelah bisa mengendalikan emosi, ia kembali melontarkan pertanyaan yang sama pada Luhan. Kali ini, dengan lebih lembut. "Katakan padaku, Luhan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Chanyeol? Apa maksudmu tadi?" Kris terdengar memelas. Ia benar-benar butuh jawaban.
Setelah bisa bernapas normal, Luhan menghela napas panjang. Sekarang, tak ada gunanya menyembunyikan apa pun-sekalipun yang ia rasakan mungkin hanyalah sebuah prasangka. Namun, Luhan memang cukup yakin bahwa ada yang salah dengan pengendali api.
"Aku sendiri tak tahu, Kris." Luhan mulai berbicara. "Sungguh, aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya merasa ada yang aneh dengan Chanyeol. Dia terlihat begitu-ah, bagaimana aku mengatakannya? Berbeda. Dia bukan Chanyeol yang kita kenal. Jiwa ekspresif dan cerianya-aku tak bisa merasakannya. Kau tahu apa yang kumaksud, kan?"
Kris mengangguk.
"Kupikir, itu hanya efek sementara karena Chanyeol tidur begitu lama. Namun, saat aku mencoba membaca aura dan pikirannya, aku sadar sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang salah. Dia begitu kosong. Aku tak bisa merasakan apa pun darinya. Tadi, aku mengamati reaksi Chanyeol. Tak sekali pun dia menanggapi kita-seolah, dia tak bisa merasakan apa pun. Aku masih belum yakin dengan apa yang kurasakan, jadi aku berniat menyimpannya sendiri. Tapi, kau telah mendengarnya. Maaf, aku bukannya tak ingin memberitahumu. Aku hanya tak ingin membuat prasangka yang salah. Aku tak ingin orang khawatir karena ini," tambah Luhan.
"Tapi, mengapa? Mengapa bisa seperti itu? Apa yang sebenarnya telah terjadi?" tanya Kris lirih-seolah ia menanyakan itu pada dirinya sendiri.
"Aku juga tak tahu. Kita harus cari tahu sebabnya. Jadi-" Perkataan Luhan terpotong karena aksi pengendali naga.
Kris tampak mengepalkan tangannya kuat-kuat, penuh emosi. Kemarahannya kembali membuncah. "Zoe! Ini pasti karena dia!" teriak pengendali naga sembari berlari meninggalkan Xiumin dan Luhan. Kedua pengendali itu menyerukan nama Kris, namun tak digubris. Mereka pun mengejar Kris memasuki taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me [INCOMPLETE]
ФэнтезиIni hanyalah sebuah kisah perjuangan 12 pemuda terpilih untuk mengalahkan sang Kegelapan, musuh mereka. Diwarnai kisah cinta, persahabatan, konflik, permusuhan, dan pengkhianatan. Kris, Chanyeol, Baekhyun harus menentukan sendiri akhir kisah mereka...