The Attacking Plan (3)

571 37 21
                                    

"Hyung! Sepertinya, jenderal bermuka gorila itu ada di depan! Di sana, banyak pasukan pertahanan berjatuhan. Kurasa, mereka tak sengaja berhadapan dengan beast itu!" seru Sehun dari atas sebuah pohon. Ia tengah memantau keadaan dan mencari tahu keberadaan musuh, rupanya.

Di bawah, Kyungsoo berlutut—bertumpu pada satu tumit. Ditempelkan telapak tangan kanannya pada permukaan tanah dan mata terpejam. Pengendali tanah sedang berusaha mengetahui keadaan sekitar lewat getaran bumi.

Tak lama berselang, master dari Gaia membuka mata dan berdiri. Dibersihkan debu dari telapaknya dengan tangan yang lain. Ternyata, ia sudah mendapatkan hal yang ingin diketahuinya.

"Sepertinya, pasukan perbatasan sedikit kewalahan menghadapi musuh yang semakin kuat. Beruntung, kita menang di pertempuran mental sebelumnya. Musuh menyerang dengan kalap dan membabibuta karena strategi mereka tak berhasil. Pasukan kita berhasil memanfaatkan itu. Ya, kau tahu? Lebih mudah mengalahkan musuh yang emosi dibandingkan mereka yang tenang. Yang aku bingung, terlalu banyak beast di sisi musuh. Aku tak bisa menebak di mana jenderal mereka berada." Kyungsoo mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ah, tak ada apa-apa. Hanya tampak barisan pepohonan hijau.

"Aku bersyukur tak terlalu banyak korban jatuh dari pihak kita. Sungguh, tak kusangka ini akan terjadi. Pasukan perbatasan jauh lebih kuat sekarang." Sehun melompat turun dan mendekat pengendali tanah.

Master dari Gaia memilih diam. Mata besarnya masih sibuk mengawasi keadaan sekitar. Tidak. Ada sesuatu yang tidak beres dengan area itu. Namun, Kyungsoo tak bisa memastikan apa yang sebenarnya salah.

Sehun memejamkan mata dan mendongakkan kepala. Indra penciumannya tampak mengendus sesuatu. Angin sepoi-sepoi membawa satu bau aneh. Bau ini—

"Hyung! Awas!" teriak Sehun secara tiba-tiba. Pengendali angin segera melompat ke salah satu pohon tak jauh dari tempatnya berdiri.

Sementara itu, Kyungsoo yang terkejut baru saja membalik badan, saat satu sosok besar menabrak tubuhnya dari belakang. Pengendali tanah terlempar dan menghantam sebuah pohon besar. Sungguh, sial! Serangan dadakan!

.

.

Hantaman pada pohon besar itu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada tubuh Kyungsoo. Bahkan, pohon itu sampai tumbang! Pengendali tanah mulai mengumpat. Ia sungguh ceroboh terlambat menyadari kedatangan sosok misterius itu. Dimakinya juga Sehun karena telah menyelamatkan dirinya sendiri—termasuk terlambat memberi peringatan padanya. Ah, sungguh menyebalkan!

Kyungsoo bangkit berdiri. Tangannya bergerak memijat bahu yang menurutnya pasti lebam. Dirabanya pula anggota tubuh yang lain—mencoba memastikan apa terluka atau patah karena hantaman tadi. Ia bernapas lega. Semua masih utuh. Namun, lihat saja! Kyungsoo akan membalas musuhnya!

Tunggu dulu. Berbicara tentang musuh, di mana ia sekarang? Apa menghilang lagi? Bagaimana bisa?

Master dari Gaia menautkan alis. Ada sesuatu yang sedikit tak ia pahami. Sosok tadi sangat cepat. Terlampau cepat sampai-sampai kehadirannya tak bisa dideteksi. Dan, musuh pasti sangat kuat. Lihat bagaimana kerasnya Kyungsoo menghantam pohon tadi! Jika musuh cepat dan kuat, jelas pertarungan ini akan menyita banyak waktu.

Yang jadi masalah, siapa yang menyerang Kyungsoo? Sosok jenderal berwujud beast-kah? Namun, bagaimana mungkin? Beast gorila jelas tak mungkin melakukannya. Gorila memang kuat, tapi setahu Kyungsoo, mereka itu lambat. Mm—Atau pengetahuannya saja yang salah? Ah, tidak. Ini bukan saatnya mempermasalah hal seperti itu. Sekarang, di mana Sehun? Ia bersumpah akan menghajar bocah angin itu karena telah membuatnya terluka—bahkan sebelum bertarung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come Back To Me [INCOMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang