The Reasons and the Consequences

1.1K 74 25
                                    

"Chanyeol ah, berjuanglah sedikit lagi. Kau pasti bisa. Sedikit lagi, dongsaeng. Kau hampir kembali. Sedikit lagi."

Xiumin terus berbicara. Ia harus memastikan kali ini Chanyeol kembali. Pengendali es tahu persis ini adalah waktunya. Bunga di sepanjang sulur sudah nyaris mekar—sudah memperlihatkan warna di tiap kuncupnya. Belum lagi, gerakan Chanyeol tadi. Ia tahu ini saat bagi pengendali api untuk kembali bangun.

Tangan Chanyeol kembali bergerak. Tak begitu kentara, tapi Xiumin tahu Chanyeol tengah berusaha keras menggerakkan tubuh dan membuka mata. Tinggal menunggu waktu saja. Ya, sebentar lagi.

Secara bersamaan, kuncup bunga memperlihatkan tanda akan mekar penuh. Setiap ujung terlihat berwarna-warni. Begitu indah memukau. Xiumin tak sabar lagi. Ia tak sabar melihat mekarnya kuncup di sepanjang sulur itu. Pembaringan Chanyeol kini diselubungi cahaya yang sangat terang—menelan tubuh pengendali api. Begitu melihat tanda-tanda yang semakin jelas itu, pengendali es semakin bersemangat mengajak Chanyeol berbicara.

Sementara itu, satu per satu pengendali berlari memasuki Divine World—begitu mendengar kabar gembira dari Kai. Tak bisa mereka menyembunyikan buncahan perasaan. Mereka berhamburan mendekati Xiumin dan berdiri mengitari Chanyeol yang tengah menggeliat bangun. Tak mereka pedulikan napas yang terengah. Mereka senang mendapati Kai tak bergurau mengenai kabar itu. Kini, delapan pengendali tengah menunggu bangunnya pengendali api.

Para pengendali ingin bertanya pada Xiumin apa yang terjadi sebenarnya. Tapi, mereka mengurungkan niat karena pengendali es tak mengacuhkan mereka. Ia terlalu sibuk mengajak Chanyeol berbicara. Para pengendali berpandangan satu sama lain dan menganggukkan kepala. Mereka tak perlu bertanya—mereka telah tahu jawabannya. Apalagi, mereka bisa melihat perubahan pada diri Chanyeol. Perjuangan pengendali api untuk kembali. Kini, delapan yang terpilih pun mengikuti Xiumin. Mereka terus mengajak Chanyeol berbicara, melontarkan kata-kata penuh semangat.

Kris tampak paling bersemangat. Tangannya menggenggam erat sang Pengendali Api. Suaranya begitu lantang terdengar—nyaris tak terkontrol. Ia terlalu gembira mendapati peristiwa ini akhirnya terjadi. Ia sudah menunggu terlalu lama untuk hari ini. Emosi pengendali naga benar-benar membuncah tanpa kendali. Dan, ia tak bermaksud menyembunyikannya.

Zoe mendadak muncul. Dengan wujud mudanya, ia berjalan anggun dengan senyum kecil tersungging. Sang Dewi berdiri di ujung pembaringan Chanyeol—dekat dengan kepala pengendali api. Ya, akhirnya hari ini tiba juga. Chanyeol telah memutuskan kembali setelah tidur begitu lama.

Tangan pengendali api kembali bergerak. Tampak ia tengah membalas genggaman pengendali naga. Semakin keras pengendali meneriakkan kata-kata penyemangat. Dan, peristiwa yang ditunggu akhirnya terjadi.

Satu bunga di atas tangan kanan Chanyeol yang digenggam Kris mekar perlahan. Kala kuncupnya terbuka, sinar dan titik-titik cahaya muncul dan tersebar—bak serbuk bunga tertiup angin. Bunga berwarna putih cemerlang nan indah itu akhirnya mekar sempurna. Serbuk cahaya yang keluar semakin banyak.

Belum pernah sekalipun para pengendali menyaksikan peristiwa semacam itu. Terlalu terperangah, mereka terdiam. Mata terbelalak sempurna, mulut menganga. Sungguh begitu indah. Begitu ajaib. Senyuman terkembang lebar. Lega—ini jawaban atas penantian lama mereka.

"Bunga pertama telah mekar dan yang lain akan menyusul. Mari kita berpegangan tangan, menyatukan perasaaan kita dan membantu pengendali api untuk kembali. Dia masih butuh petunjuk untuk menemukan jalan pulang." Zoe membuka mulutnya.

Para pengendali yang terperangah hanya mengangguk mendengar perkataan Zoe. Mereka berpandangan satu sama lain, mulai bergandengan tangan dan menutup mata. Dan, secara tiba-tiba, pohon kehidupan bersinar terang. Begitu terang—sampai-sampai para pengendali yang tengah memejamkan mata, bisa merasakan sinar itu.

Come Back To Me [INCOMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang