"Chanyeol ah, kapan kau akan bangun? Apa tak lelah tidur terus seperti ini?" tanya Luhan dengan nada lembut. Dipegangnya erat tangan pengendali api. Luhan berharap dengan melakukan itu, ia bisa membimbing Chanyeol untuk segera kembali. Segera bangun dan membuka mata.
Beberapa hari ini, semenjak kepulangan ke desa, Luhan dan pengendali lain bergantian menghabiskan waktu bersama Chanyeol. Sekadar mengajaknya bicara agar segera bangun dari tidur panjangnya.
Sehun juga di sana. Berada di seberang Luhan berdiri, ia menatap tubuh pengendali api miris. Sebagian luka Chanyeol telah sembuh, namun beberapa luka masih berbekas. Masih belum sembuh benar. Sehun melihat luka yang ditorehkannya di tubuh hyungnya. Sungguh, melihat perbuatannya telah membuat Chanyeol seperti ini, Sehun jelas tak bisa membuang begitu saja rasa bersalahnya. Ia telah membuat pengendali api menderita. Ia nyaris membunuh Chanyeol dengan tangannya sendiri—tanpa sadar. Apa yang bisa lebih buruk dari itu?
"Bangunlah, Chanyeol Hyung. Kau harus bangun. Kau tak bisa terus tidur seperti ini. Bangun dan balaslah perbuatanku padamu. Ini salahku, Hyung. Tak seharusnya kau seperti ini. Aku telah melukai bahkan hampir membunuhmu. Maaf. Ah, maaf tak akan cukup untuk menebus kesalahanku. Bangunlah. Kumohon—"
Sehun mengepalkan tangannya erat-erat dan memalingkan wajah. Tak kuasa ia menahan air mata. Tak kuasa ia menahan beban emosi dan rasa bersalah yang memenuhi sanubarinya. Sungguh, ia tertekan melihat kondisi Chanyeol sekarang.
Masih teringat jelas bagaimana ia menyerang Chanyeol dengan sadis. Begitu membabibuta. Semua luka yang Sehun torehkan, setiap perlakuan kejamnya pada pengendali api—Sehun tak bisa melupakannya semudah itu. Ia telah melakukan tindakan keji, tak termaafkan. Terlalu merasa bersalah, pengendali angin bahkan nyaris menghukum dirinya sendiri kalau saja Kris tak menghentikannya.
Luhan pun merasakan hal yang sama. Matanya nanar, namun ia berusaha untuk tak menangis. Ia harus mampu menahan buncahan emosi. Janji untuk tidak menangis di depan Chanyeol harus ia tepati. Ya, Chanyeol tak butuh permintaan maaf, tangis atau penyesalan. Chanyeol butuh senyuman, harapan, rasa percaya sehingga ia bisa kembali berkumpul.
"Sehun ah, kau sudah berjanji—" kata Luhan mengingatkan.
Mendengar ucapan pengendali telekinesis, Sehun menganggukkan kepala dan mengusap air matanya. Ia menarik napas sejenak dan memaksa diri tersenyum tulus. Sejujurnya, itu sangat berat untuk ia lakukan. Namun, Sehun harus melakukannya.
"Hyung, aku akan berusaha untuk tak menangis lagi. Tapi, bisakah kau cepat kembali? Sepi rasanya tak ada dirimu, Hyung. Tak ada yang bisa membuatku tertawa. Kembalilah dan buatlah aku tertawa lagi. Aku merindukanmu—Haruskah aku melakukan aegyo supaya kau cepat bangun?"
Luhan tersenyum kecil melihat aksi Sehun. "Kau dengar itu, Chanyeol ah? Semua terasa sepi tanpa dirimu. Cepatlah kembali! Kembali pada kami! Segeralah bangun, Chanyeol ah. Kita selamatkan Baekhyun dan pengendali lain. Ayo, kita cari Tao dan bertanya mengapa dia berkhianat. Ayo, kita selesaikan semua ini. Kita satukan kekuatan dan kalahkan penguasa kegelapan. Kita akhiri perang ini dan kita bisa hidup bahagia selamanya. Jadi, bangunlah. Apa kau tak kasihan dengan kami? Kami selalu menunggumu—menunggu kau kembali. Jangan terlalu lama tidur, Dongsaeng. Baekhyun pasti menunggu untuk kauselamatkan. Apa kau tak mau melakukannya?"
Secara ajaib, sulur yang menyelubungi Chanyeol membesar. Kuncup di sepanjang sulur ikut tumbuh membesar. Luhan dan Sehun tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Mereka tersenyum sembari melemparkan pandangan penuh harap.
Tinggal menunggu waktu hingga kuncup itu mekar dan memperlihatkan bunga yang indah. Ya, tinggal menunggu waktu hingga tiba saat Chanyeol membuka mata. Sebentar lagi. Ya, sebentar lagi, Chanyeol ah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me [INCOMPLETE]
FantasiIni hanyalah sebuah kisah perjuangan 12 pemuda terpilih untuk mengalahkan sang Kegelapan, musuh mereka. Diwarnai kisah cinta, persahabatan, konflik, permusuhan, dan pengkhianatan. Kris, Chanyeol, Baekhyun harus menentukan sendiri akhir kisah mereka...