Part 6

82 6 0
                                    

Ketika gue sama dia jalan menuju kelas, gue liat kok Novan ga marah sama gue. Biasa kan marah, kok ini engga ya. Tapi pas di depan kelas gue, disitu dia baru marah.
"Tunggu." Ujar Novan
"Apaan ?"
"Mau lo apa sih!! Gue udah nolongin lo, nganterin lo, tadi juga bareng kesininya. Kenapa lo bilang ke bu Leni!!" Ujar Novan
"Oh lo nolongin gue karena lo takut gue aduin!!"
"Gue ga akan pernah takut sama lo, mungkin sekarang lo yang menang tapi lo liat siapa yang akan menang nanti!!"
"Gue juga gaakan pernah takut sama ketua geng yang belagunya selangit kaya lo!!" Ujar gue yang langsung masuk ke kelas.
"Gimana Din ?" Ujar Lita
"Yaudah kaya gitu." Ujar gue
"Yaudah gimana ?" Ujar Dewi.
"Cuma dikasih tau, kalo masih berantem bakal dikasih SP 1."
"Udah cuma itu aja ? Novan ga di hukum apa-apa ?" Ujar Hikmah
"Engga." Ujar gue
"Loh kok gitu, aku kan laporin dia supaya dia dihukum!!" Ujar Hikmah
"Entah lah." Ujar gue

Novan pun masuk ke kelas nya.
"Gimana Van ?" Ujar Billy
"Tau ah!!" Ujar Novan
"Dapet hukuman ?" Ujar Doni
"Bukan tapi kalo gue sama dia masih berantem bakal dapet SP 1!!"
"Lagian lo juga pake berantem mulu sama tuh anak." Ujar Leo
"Abisnya gue kesel kalo ngeliat dia, geng nya dia paling berani sama gue apalagi si Andina!!"
"Gue kasih tau aja ya Van, dari berantem jadi saling suka loh wkwk." Ujar Leo
"Ngaco lo!!"
"Bisa jadi kan ? Suka itu berawal dari berantem." Ujar Leo
"Lo kenapa ngomong gitu ? Apa jangan-jangan lo suka sama Hikmah ?" Ujar Novan
Leo terdiam sebentar, "ya engga lah, ya kali gue suka sama dia."
"Pokonya gue gamau tau, diantara kita ga boleh ada yang suka sama geng mereka!!" Ujar Novan yang langsung pergi ke kantin.

----------

Jam pulang sekolah tiba, tapi mobil gue kemana ? Aduh gimana ini ? Apa jangan-jangan ?
"Novan!! Novan!!" Ujar gue
"Apa lagi, ngajak ribut lagi!!" Ujar Novan
"Siapa juga yang mau ngajak ribut, gue mau nanya mobil gue kemana ?"
"Ngapain lo nanya gue, mobil mobil siapa!!"
"Kan lo yang kemaren bilang mobil gue suruh taro disini."
"Mana gue tau." Ujar Novan yang masuk ke dalam mobilnya.
"Serius Van ? Mana mobil gue."
"Gue gatau ih, udah sana minggir gue mau pulang!!" Ujar Novan yang langsung tancap gas.

Gue pun akhirnya nanya ke satpam, satpam bilang gaada mobil disini. Terus kemana mobil gue ??
"Pa, bapa liat ga mobil disini kemaren ?"
"Saya ga liat, kemaren cuma ada motor doang disini."
"Serius pa ?"
"Iya saya serius."
"Yaudah pa makasih ya."
"Iya sama-sama."

Gue pun nyari-nyari di sekeliling sekolah gue tapi gaada, tiba-tiba Novan dari belakang bilang ....
"Kemana sih mobil gue." Ujar gue yang pengen nangis
"Mobil lo ada di bengkel." Ujar Novan
Gue pun langsung nengok ke belakang, "Lo ?"
"Iya mobil lo ada di bengkel."
"Kenapa lo ga bilang!!" Ujar gue
"Sengaja!" Ujar Novan
"Bengkel mana ?"
"Bengkel keluarga gue." Ujar Novan
"Oh yaudah dimana ?"
"Lo ikut gue." Ujar Novan yang langsung narik tangan gue.
"Mau kemana ?"
"Katanya mau ngambil mobil lo, gimana sih!"

Akhirnya kita sampe di bengkel keluarganya Novan. Gue liat mobil gue terparkir disitu. Alhamdulillah, kirain mobil gue ilang.
"Tuh mobil lo." Ujar Novan
"Oke makasih ya. Ini jadi berapa ?"
"Gausah lagian gue cuma naro doang disini."
"Yaudah gue mau langsung pulang, makasih sebelumnya." Gue langsung tancap gas.

* Andina POV *
Lo tuh sebenernya baik tapi cara lo yang salah Van. Lo terlalu sombong padahal keluarga lo gue liat ga sombong. Dasar ketua geng aneh!!

------------

Beberapa hari kemudian, gue ga pernah liat Novan marah lagi. Apa mungkin dia udah berubah ? Anak sebelagu dia masa iya cepet banget berubahnya.
Tapi hari ini, Novan nyari masalah lagi tapi bukan sama gue tapi sama anak lain.
"Ma...maaf Van gue ga sengaja." Ujar Fani yang tidak sengaja menumpahkan es krim ke sepatu Novan.
"Maaf maaf gampang banget lo bilang maaf!!" Ujar Novan
"Sekali lagi gue minta maaf van gue ga sengaja."
"Sekarang lo bersihin sepatu gue!!"

Fani mengeluarkan sapu tangan untuk membersihkan sepatu Novan tapi Novan maunya Fani menjilat es krim itu, gila kan Novan!! Gue yang liat kejadian itu, gue langsung narik tangan Fani dan memarahi Novan.
"Lo apaan sih fan!!" Ujar gue
"Gue harus bersihin ini Din."
"Lo bersihin harus dijilat ? Eh lo ketua geng yang belagu, cuma segini doang lo nyuruh dia buat bersihin pake segala dijilat lagi. Lo punya otak ga sih!!" Ujar gue
"Ini masalah gue sama Fani, lo ga usah ikut campur!!" Ujar Novan
"Sekarang lo pergi dari sini Fan, dia jadi urusan gue!!" Ujar gue menyuruh Fani pergi
"Tapi Din..."
"Udah sana pergi!!"
"Yaudah." Fani pun langsung pergi.
"Eh Novan ketua geng R5 gue peringatin ya, sekali lagi gue liat lo kaya gitu. Gue bakal laporin lo ke bu Leni. Paham lo!!" Ujar gue yang langsung pergi.
"Gue heran, kenapa dia berani banget sama lo ya Van." Ujar Doni
"Makanya gue pengen dia tuh takut sama gue." Ujar Novan
"Kayanya susah deh Van." Ujar Billy
"Gimana kalo lo bikin dia suka sama lo terus kalian jadian terus lo putusin dia." Ujar Agung
"Gila lo!!" Ujar Novan
"Kenapa ? Lo takut." Ujar Agung
"Engga, siapa yang takut."
"Yaudah kalo ga takut, bikin dia suka sama lo." Ujar Agung
"Oke!!"
"Kalo lo yang nantinya jadi suka sama dia, lo harus ngajak kita liburan UN ke Bali." Ujar Agung
"Bali ?" Ujar Doni
"Iya, mau ga lo ke Bali ?"
"Ya mau lah, liburan gratis wkwk." Ujar Doni sambil tertawa
"Gimana ?" Ujar Agung
"Oke, kalo gue bisa bikin dia suka sama gue. Kalian yang harus ngajak liburan gue ke Bali. Gimana ?"
"Oke, siapa takut." Ujar Leo
"Dimulai dari kapan bro ?" Ujar Leo
"Dari sekarang, sanggup ga lo ?" Ujar Agung
"Oke, sanggup lah gue." Ujar Novan

----------
Jam pulang sekolah tiba, disaat gue mau pulang. Temen gue namanya Fani bilang kalo gue dipanggil ke ruang BP. Ada apa ya ?
"Andina lo dipanggil sama bu Leni." Ujar Fani
"Ngapain ?"
"Gatau, udah sana ke ruang BP."
"Yaudah makasih ya."
"Sip." Ujar Fani

Tok...tok...tok
Gue mengetuk pintu ruang BP
"Assalamu'alaikum." Ujar gue
"Waalaikum'salam. Silahkan masuk."
"Ibu manggil saya ?" Ujar gue
"Iya, silahkan duduk." Ujar bu Leni
Gue pun langsung duduk, "ada apa ya bu manggil saya ?"
"Ini buat kamu. Silahkan baca dulu." Ujar bu Leni
"SP 1 saya bu ?"
"Iya itu SP 1 kamu."
"Kok saya dapet SP 1 bu, salah saya apa bu ?"
"Ibu liat kamu masih berantem dengan Novan."
"Seharusnya Novan juga dapet dong bu." Ujar gue
"Kamu tau kan Novan siapa di sekolah ini ? Ibu tau kamu juga jadi donatur sekolah ini tapi keluarga Novan lebih banyak."
"Saya paham bu."
"Kalo kamu tidak mau dapet SP 1 kamu, kamu harus dapet maaf dari Novan."
"Baik bu."
"Yaudah silahkan kamu boleh pulang." Ujar bu Leni
"Baik bu, assalamu'alaikum"
"Waalaikum'salam."

Gue pun keluar dari ruang BP, langsung mencari Novan.
"Eh Novan mana ?" Ujar gue
"Tuh Novan." Ujar Agung yang menunjuk Novan
"Gue mau ngomong sama lo." Ujar gue
"Mau ngomong apaan ?"
"Maksud lo apaan si!!" Ujar gue sambil ngasih surat peringatan 1 gue.
"Oh ini, udah tau kan akibatnya kalo lo berani sama gue."
"Gaada capenya ya lo nyari masalah mulu sama gue!!"
"Udah dikasih tau kan sama bu Leni kalo lo gamau SP 1 ini, lo harus dapet maaf dari gue ?"
"Iya udah!!"
"Syaratnya gampang kok."
"Syarat ?"
"Ya iyalah."
"Apaan ?"
"Lo harus jadi pembantu gue selama seminggu, mau ga ?"
"Pembantu ? Ogah banget gue."
"Yaudah kalo gamau, siap-siap aja dikeluarin dari sekolah ini. Gue kasih lo waktu buat mikir." Ujar Novan yang langsung pergi.
"Gila aja kali gue jadi pembantu dia, ogah banget!!" Ujar gue yang juga langsung pulang.

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang