Part 10

71 4 0
                                    

Malemnya Leo menjemput Hikmah.
"Hikmah." Ucap Leo
"Iya."
"Udah siap ?"
"Udah."
"Silahkan masuk." Ucap Leo sambil membukakan pintu mobilnya
"Makasih." Ucap Hikmah sambil tersenyum
"Kita ke rumah Dina kan ?" Ucap Leo
"Iya ke rumah Dina."
"Oh iya lo merasa ada yang aneh ga sih sama Doni ?" Ujar Hikmah
"Aneh gimana maksudnya ?"
"Kaya suka gitu sama Dina."
"Emang dia suka sama Dina."
"Hah serius lo ?"
"Serius dah, tanya aja Doni."
"Kenapa ga nembak Dina aja ?"
"Belum waktunya kali dia nembak Dina, kayanya Novan juga suka sama Dina tapi gengsi aja ngomong sama kita-kita."
"Oalah, semoga aja Dina sama Doni ya."
"Lo lebih setuju ke Doni ?" Ucap Leo
"Iya, Doni tuh baik, perhatian lagi sama Dina. Daripada Dina sama Novan."
"Bagus lah kalo lo dukung Doni, jadi kan Doni semangat deketin Dina."
"Yoi." Hikmah tersenyum dan dibalas senyum oleh Leo
"Udah sampe deh." Ujar Leo
"Yah baru mau dibukain." Ujar Leo
"Gausah kali." Ucap Hikmah
"Yaudah masuk sana."
"Makasih ya." Ucap Hikmah sambil senyum
"Iya sama-sama, jangan sungkan kalo mau kemana-mana bilang aja ke gue ya."
"Iya, gue masuk dulu ya."
"Sip, bye Mah." Leo senyum
"Bye juga." Hikmah senyum balik

-----------
"Assalamu'alaikum." Ucap Hikmah
"Waalaikum'salam, masuk aja mah." Ucap gue
"Cie ilah yang dianterin sama Leo." Ucap gue sambil tertawa
"Ih apaan sih Din."
"Ehem ehem."
"Dina udah Din."
"Udah lah jangan bohong sama perasaan sendiri."
"Leo itu baik ya Din." Ujar Hikmah sambil tersenyum
"Ya emang baik. Udah yuk ke kamar aja."

Setelah di kamar, Hikmah menanyakan hal itu ke gue.
"Din."
"Apa ?"
"Boleh nanya ga ?"
"Ya boleh lah, nanya apa ?"
"Kamu suka sama siapa ?"
"Aku ? Ga suka sama siapa-siapa."
"Tapi ada yang suka sama kamu."
"Hah ? Siapa ?"
"Nanti juga kamu tau."
"Ya ilah siapa mah ?"
"Nanti juga tau Din."
"Gausah ngomong kalo gitu mah hehe." Ucap gue sambil tertawa
"Wkwk." Hikmah balik tertawa.
"Udah sana tidur." Ucap gue
"Yaudah tidur duluan ya Din."
"Iya, jangan lupa mimpiin Leo tuh wkwk." Ucap gue sambil tertawa
"Hahaha, bisa aja." Hikmah balik tertawa

* Andina POV *
Yang dimaksud Hikmah siapa sih, jadi penasaran kan. Kamu sih Mah ah wkwk 😆 apa maksud kamu Doni ? Tapi kayanya ga mungkin deh kalo dia. Siapa sih mah, kamu sih pake ngomong. Jadi kepo kan 😆

Tidak lama hp gue bergetar, gue liat bbm dari Doni

Doni : "Ping!!!"
Gue : "Iya kenapa ?"
Doni : "Belum tidur Din ?"
Gue : "Belum, lah lo belum   
tidur ?"
Doni : "Belum juga hehe, Hikmah jadi nginep ?"
Gue : "Jadi, nih orangnya udah tidur."
Doni : "Dianterin Leo ?"
Gue : "Yoi."
Doni : "Leo mah bukannya nembak malah diem aja hehe."
Gue : "Tau ya bukannya nembak wkwk."
Doni : "Lah lo tau dia suka sama Hikmah ?"
Gue : "Udah lama gue tau kali."
Doni : "Oalah kirain lo belum tau wkwk."
Gue : "Udah."
Doni : "Udah sana tidur, cewe ga baik tidur malem-malem."
Gue : "Iya iya, gue tidur dulu ya."
Doni : "Oke, bye Din ☺"
Gue : "Bye juga Don ☺"

Keesokan harinya, gue sama Hikmah berangkat sekolah. Ketika sampai di kelas, Dewi, Cici, dan Lita sudah sampai duluan.
"Tumben datengnya duluan hehe." Ucap Hikmah
"Haha iya dong." Ucap Dewi
"Gimana kemaren dianterin sama Leo ?" Ucap Cici sambil tersenyum
"Kok kamu tau Ci, wah kamu ya Din."
"Dih engga mah." Ucap gue
"Kok kalian bisa tau ?" Ucap Hikmah
"Ya iyalah tau, tadi Leo kesini myariin kamu." Ucap Lita
"Ehem dicariin tuh sama Leo." Ucap gue sambil nyolek-nyolek Hikmah
"Dina udah Din hehe." Ucap Hikmah sambil tertawa
"Udah lah kalian tuh jadian aja." Ucap Cici
"Engga lah." Ujar Hikmah
"Ya ilah, kalian tuh cocok." Ujar Dewi
"Udah udah mikirin tuh UN bentar lagi." Ujar Hikmah
"Iya ya bener juga." Ucap Lita
"Udah ada bu Vani." Ujar gue. Bu Vani adalah guru Biologi.

Ting...ting...ting
Jam istirahat pun berbunyi, kita pergi ke kantin. Tapi di kantin penuh semua jadi kita putuskan untuk balik ke kelas.
"Rame banget." Ujar Lita
"Iya ya gaada meja kosong kayanya." Ujar gue
"Yaudah balik aja ke kelas." Ujar Dewi
"Yah ga jajan dong." Ujar Lita
"Penuh begini lit, kamu mau jajan penuh begini." Ujar Hikmah
"Ya juga sih, yaudah yuk balik aja ke kelas." Ujar Lita

Kita melewati kelasnya Novan, gue liat cuma ada Leo dan Doni di kelas. Untungnya mereka ga liat kita.

Ting...ting...ting
Jam selesai istirahat pun berbunyi, sekarang pelajaran kimia yaitu bu Ayu namanya. Tapi beliau tidak bisa hadir, dan beliau menitipkan tugas ke kelas XII IPA 2 berarti kelasnya Novan.
"Assalamu'alaikum." Ucap gue
"Waalikum'salam, ada apa Andina ?" Ucap bu Vani
"Saya mau ngambil tugas kimia bu katanya bu Ayu menitipkan tugas ke Novan."
"Oh oke, silahkan."
"Van, tugas kimia mana ?" Ucap gue
"Ini nih ada di gue." Ucap Agung
"Mana ?"
"Nih." Agung memberikan kertasnya
"Baik bu saya permisi dulu, assalamu'alaikum." Ucap gue sambil cium tangan
"Waalaikum'salam."

Waktu terus berjalan
Ting...ting...ting
Tanda bel pelajaran selesai, sebelum ke parkiran, gue harus mengumpulkan tugas tadi dan menaruh di meja bu Vani.
"Tugasnya dikumpulin kan Din ?" Ujar Bagas
"Iya dikumpulin." Ujar gue
"Nih punya gue." Ucap Bagas
"Oke, yang lain tugasnya dikumpulin ya."
"Oke." Ucap Hikmah

Setelah semuanya dikumpulkan, gue langsung ke ruang guru ternyata di ruang guru ada Novan yang sedang mengumpulkan tugas juga.
"Permisi bu." Ucap gue
"Iya ada apa Andina ?" Ucap bu Dita
"Ini bu mau mengumpulkan tugas kimia."
"Oalah, yaudah taruh di meja bu Vina ya Din."
"Baik bu."
"Lah lo disini ?" Ucap Novan
"Ya iyalah."
"Sini gue taroin." Ucap Novan
"Nih, makasih."
"Sip."
"Bu, kami permisi dulu." Ucap Novan dan gue sambil cium tangan bu Dita
"Yaudah, langsung pulang ya kalian."
"Baik bu." Ucap Novan

Gue pun ke parkiran, disaat gue mau buka pintu mobil. Tangan gue ditarik sama Novan, mau apa lagi dia coba ih!!
"Tunggu Din." Ucap Novan sambil narik tangan gue
"Ih apaan sih!" Gue pun langsung melepas
"Lo ke rumah gue ya."
"Ngapain lagi ?"
"Bikinin sup ayam kaya waktu itu, badan gue lagi ga enak nih."
"Bikin aja sendiri atau ga beli. Udah ah gue mau pulang." Gue pun membuka pintu mobil dan langsung tancap gas
"Din sekali ini aja Din.
Dina!! Dina!!" Teriak Novan ketika gue tancap gas.

Setelah sampai dirumah, gue kepikiran sama Novan. Nanti kalo dia dirumah pingsan gimana ya ? Apa gue kerumah Novan aja ? Ya gue harus ke rumah Novan, gue ga boleh nyimpan dendam.
"Bu, aku ke rumah Novan ya."
"Ngapain ?"
"Kayanya dia sakit deh bu, tadi pucet banget. Kalo tuh orang pingsan gimana ? Nanti guru nyalahin aku lagi."
"Yaudah sana cepet keburu pingsan dia."
"Yaudah, assalamu'alaikum." Ucap gue sambil cium tangan
"Waalaikum'salam, jangan ngebut-ngebut Din."
"Iya bu"

Butuh waktu 1 jam buat sampe ke rumah Novan, ketika gue mengetuk pintu rumahnya. Novan tidak menjawab apa-apa.
"Assalamu'alaikum, Novan." Ucap gue
"Novan!!"
"Asaalamu'alaikum Novan. Gue masuk ya." Gue pun masuk ke rumahnya

Ketika gue masuk ke rumahnya, gue liat Novan tertidur di ruang tamu, badannya dingin, serta menggigil.
"Novan!
Badan lo dingin banget."
"Lo dateng juga Din." Ucap Novan
"Bentar gue bikinin teh panas dulu."
"Nih lo minum dulu, awas masih panas."
"Makasih ya." Ucap Novan
"Iya sama-sama."
"Tolong bikinin sup ayam ya Din, sekali ini aja."
"Iya yaudah, bentar. Lo tiduran dulu aja." Gue menarik selimut Novan
"Novan nih sup ayamnya."
"Makasih ya maaf ngerepotin."
"Gapapa woles aja."
"Gue makan ya."
"Yaudah dimakan."
"Udah makannya ? Sini biar gue langsung cuci."
"Gausah, lo kan udah masak masa lo juga yang nyuci. Biar gye aja nanti yang nyuci."
"Emang lo bisa ?"
"Ya ilah nyuci ginian doang mah gue bisa."
"Yaudah, nih obatnya jangan lupa diminum."
"Iya"
"Yaudah gue balik dulu ya."
"Kok cepet banget ?"
"Ya iyalah, gue kan udah bikinin lo sup ayam. Gue pamit dulu ya, assalamu'alaikum."
"Yaudah, waalaikum'salam. Hati-hati Din."
"Sip."

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang