Setibanya gue di kelas, anak-anak langsung nanyain keadaan gue.
"Din kamu gapapa kan ?" Ujar Hikmah
"Iya Din gapapa kan ?" Ujar Lita
"Gapapa kok." Ujar gue.
"Kalo kaya gini terus gabisa didiemin nih, lapor aja dia ke BP Din." Ujar Dewi.
"Nah bener tuh, biar dia tau rasa Din. Geng R5 emang ganteng-ganteng. Tapi buat apa ganteng kalo kelakuan begitu!!" Ujar Cici
"Udah gausah, kita liat nanti. Dia mau kaya gimana." Ujar gue
"Tapi kalo udah kelewatan, aku bakal laporan dia!!" Ujar Cici
"Iya iya." Ujar gue---------
Setibanya Novan di kelas, dia langsung marah-marah ga jelas gitu :D mungkin karena gue nginjek kaki dia kali ya wkwk.
"Sumpah ya tuh anak susah banget bikin dia bertekuk lutut ke gue!!" Ujar Novan
"Lah kaki lo kenapa pincang gitu jalannya ?" Ujar Billy
"Tuh siapa lagi kalo bukan musuh gue!!"
"Andina maksud lo ?" Ujar Doni.
"Iya." Ujar Novan
"Lo kenapa sih gencar banget kayanya, lo suka ya sama dia ?" Ujar Leo yang sambil tersenyum nyinyir.
"Gue suka sama dia ? Engga deh makasih!!" Ujar Novan
"Trus lo mau gimana ?" Ujar Agung
"Gue bakal laporan ini ke BP, biar dia di hukum!!" Ujar Novan
"Gila lo, lo yang salah juga Van." Ujar Doni.
"Biarin aja biar dia tau rasa, udah berurusan sama gue!!"Jam istirahat pun berbunyi, seperti biasa kita pergi ke kantin. Tapi temen gue namanya Vina manggil gue katanya gue ditunggu di ruang BP. Deg! Kenapa gue dipanggil ? Apa jangan-jangan ??
"Dina lo dipanggil ke ruang BP." Ujar Vina.
"Mau ngapain ?" Ujar gue
"Gatau, udah sana ke ruang BP." Ujar Vina
"Oke makasih ya."
"Sip sama-sama." Ujar Vina yang langsung pergi ke kantin.
"Mau ngapain ya aku dipanggil."
"Kalo ada apa-apa, tenang kita siap bantu kamu." Ujar Lita
"Yaudah, aku ke ruang BP dulu ya." Ujar gue sambil meninggalkan mereka.Tok...Tok...Tok
Gue mengetuk pintu ruang BP.
"Iya silahkan masuk." Ujar Bu Leni.
"Maaf ibu memanggil saya ?"
"Iya silahkan Andina duduk."
"Iya bu terima kasih. Ada apa ya bu manggil saya ?"
"Ibu dapet laporan dari Novan, katanya kamu nginjek kaki dia dan beberapa hari yang lalu kamu nyiram air ke bajunya. Bener Andina ?"
Novan!!! Lo ya berani ngadu!! "Iya bu bener saya melakukan itu." Ujar gue.
"Kenapa kamu melakukan itu ?"
"Maaf bu saya cuma kesel gara-gara dia nyelengkat kaki saya pas saya nyiram air ke bajunya."
"Lalu yang nginjek kakinya ?"
"Itu tadi bu kejadiannya, pas saya dan Hikmah mau ke kelas tiba-tiba dia narik tangan saya bu. Makanya saya langsung injek kaki dia bu."
"Tidak seharusnya kamu begitu pada Novan. Kamu tau kan Novan itu paling banyak yang menyumbang untuk sekolah ini ?"
"Iya saya tau, saya minta maaf bu."
"Kalo kamu tidak mau saya hukum, sekarang kamu minta maaf sama Novan."
"Baik bu saya akan minta maaf pada Novan."
"Baik lah, sekarang kamu boleh pergi." Ucap bu Leni.
"Permisi bu." Ujar gue langsung meninggalkan ruang BP.Sesampainya di kelas, pertanyaan-pertanyaan itu muncul.
"Gimana Din ?" Ujar Lita
"Iya Din, ngapain aja kamu ?" Ujar Dewi
"Andina!" Ujar Cici
"Andina!!" Ujar Hikmah
"Eh iya, kenapa ?" Ujar gue
"Tadi kamu diruang BP ngapain ?" Ujar Dewi
"Novan ngasih tau bu Leni kalo aku nginjek kaki dia sama nyiram dia waktu itu."
"Oh jadi mainnya ngadu-ngaduan!!." Ujar Cici
"Terus gimana ?" Ujar Hikmah
"Yaudah aku disuruh minta maaf ke dia kalo aku gamau dapet hukuman, pinter banget kan dia tuh!!" Ujar gue
"Dia mau kamu minta maaf aja sampe segitunya, sampe ngadu. Bener juga ketua geng apaan itu!!" Ujar Hikmah
"Mau ga mau aku harus minta naaf." Ujar gue--------------
Ting...ting...ting
Bel tanda pulang telah berbunyi. Gue punya rencana buat minta maaf ke Novan, sebenernya males juga minta maaf ke dia. Tapi mau gimana lagi kan.
"Din ga pulang ?" Ujar Dewi
"Mau itu dulu." Ujar gue
"Yaudah kita tungguin aja ya." Ujar Cici
"Gausah kalian pulang aja."
"Nanti kamu diapa-apain." Ujar Cici
"Insyaallah engga kok ci."
"Bener nih ?" Ujar Cici
"Iya bener kalian pulang aja, nanti aku ceritain." Ujar gue
"Yaudah kita pulang duluan ya." Ujar Dewi
"Iya hati-hati ya." Ujar gue
"Kalo ada apa-apa nanti cerita ya Din." Ujar Hikmah
"Iya awas kalo ga cerita." Ujar Lita
"Iya iya pasti aku cerita." Ujar gue
"Yaudah by Andina."
"Iya by juga, hati-hati dijalan."
"Oke." Ujar LitaButuh nunggu 20 menit buat ketemu sama Novan. Dia tau kalo gue mau minta maaf jadi dia nyuruh teman-temannya untuk pulang duluan. Setelah gue ketemu dia, yaudah gue langsung minta maaf.
"Novan." Ujar gue
"Lo lagi, ada apaan ?"
"Gue mau minta maaf sama lo."
"Apa ulangin sekali lagi."
"Gue mau minta maaf sama lo, puas kan!"
"Minta maaf ? Gampang banget lo minta maaf setelah semua terjadi, liat nih kaki gue!!" Ujar Novan yang langsung menunjukkan kakinya.
"Eh kaki lo tuh gapapa gausah lebay, gue tau lo mau bales dendam kan dengan bilang ke bu Leni iya kan ?!"
"Kalo iya kenapa ? Masalah buat lo, kan udah gue bilang kita liat aja nanti!!"
"Cape ya ngomong sama lo percuma juga bilang maaf!! Mending gue dihukum bu Leni daripada minta maaf sam lo!!" Ujar gue yang langsung pergi.
Tiba-tiba tangan gue ditarik sama Novan.
"Lo tau hukumannya ?"
"Ih lepasan!! Ga!"
"Kalo lo ga dapet maaf dari gue, lo akan dikelurin dari sini!!"
"Hah ? Cuma gitu aja dikeluarin ? Asal lo tau ya, yang jadi donatur buat sekolah ini bukan cuma dari keluarga lo doang keluarga gue juga punya hak atas sekolah ini, ngerti lo!!" Gue langsung pergi lagi-lagi tangan gue ditarik. Novan langsung narik gue untuk masuk ke mobilnya.
"Eh lo mau ngapain ? Lepasin ga!!"
"Gue ga akan lepasin lo sebelum lo dapet maaf dari gue!!"
"Novan lepasin, gue mau pulang!!"
"Nanti lo pulang gue yang anter!!"
"Engga!!"
"Udah lo duduk disitu jangan kemana-mana!!"Novan mau bawa gue kemana ini ? Yang tadi kita berantem sekarang jadi diam di mobil. Gue yang memecah keheningan.
"Lo mau bawa gue kemana!!"
"Lo tenang aja, gue ga akan nyulik lo!!"
"Ya tapi mau kemana!!"
"Ini gue bawa lo kesini."
Dia bawa gue ke resto, maunya apa sih dia!!
"Ngapain kita kesini!!"
"Ya mau makan lah."
"Turun lo." Dia membukakan pintu mobil.
"Gue mau pulang!!" Gue langsung lari aja.
Novan pun mengejar hingga gue ga lihat ada batu di depan gue, gue akhirnya kesandung dan ditertawakan sama Novan tapi akhirnya Novan nolongin gue dan gajadi makan.
"Andina berhenti ga!!"
"Aduh...sakit..."
"Makanya gue bilang berhenti ya berhenti wkwkwk." Ujar Novan sambil tertawa.
"Ga lucu lo!!" Gue langsung bangun dan jalan kembali. Tapi ini sakit banget. Tangan gue ditarik sama Novan.
"Mau ngapain lagi sih!!"
"Sini biar gue obatin." Ujar Novan
"Lo duduk di sini, gue mau balik ke tempat tadi. Jangan kemana-mana!!" Novan pun langsung berlari ke tempat tadi.