Part 11

59 4 0
                                    

Hari demi hari sudah kita lalui, detik-detik menjelang UN sebentar lagi tapi persahabatan R5 retak. Leo keluar dari anggota R5 lalu Doni, Agung, dan terakhir adalah Billy.
"Gimana hubungan lo sama Hikmah ?" Ujar Agung
"Ya seperti yang kalian liat."
"Udah tembak aja keburu ditembak Faisal." Ucap Billy
"Ya jangan sampe lah ditembak Faisal." Ucap Leo
"Ya makanya tembak." Ucap Doni
Tiba-tiba Novan datang "Siapa yang suka sama Hikmah ?"
Leo, Doni, Agung, dan Billy hanya diam.
"Jawab!! Siapa yang suka sama Hikmah!" Teriak  Novan
"Gue.. gue yang suka sama Hikmah!!" Ucap Leo
"Kenapa lo bisa suka sama Hikmah, waktu itu kan gue bilang. Diantara kita gaada yang boleh suka sama anggota geng Andina!!"
"Van lo jangan egois, ini tuh soal hati!" Ucap Agung
"Kenapa lo juga suka sama anggota mereka ?"
"Iya gue suka sama Cici, puas lo!!" Ucap Agung
"Udah udah kalian tuh kenapa sih, kita tuh mau UN ngapain sih berantem begini!" Ucap Doni
"Udah deh lo diam aja!" Ucap Novan
"Jelas gue ngomong lah, lo juga salah Van. Mereka tuh punya hati yang bisa suka sama siapa aja termasuk sama anggota Andina! Lo juga jangan egois!" Ucap Doni
"Oh atau lo juga suka sama anggota mereka ?"
"Lo suka kan sama Dina, ngaku lo!!" Ujar Billy
"Gue ? Gue suka sama dia ? Gamungkin lah!!"
"Gausah muna lo Van!! Kalo lo suka sama Dina, ngapain lo ngelarang kita buat suka sama anggota mereka!!" Ucap Agung
"Gue ga suka sama Dina!!" Ucap Novan
"Alah dasar muna!! Ucap Doni
"Lo ngomong apa!!" Ucap Novan sambil nunjuk Doni
"Muna!! Ya lo muna, lo suka sama Dina tapi gengsi kan buat ngomong sama kita!!" Ujar Doni
"Atau jangan-jangan lo suka sama Dina." Ucap Novan
"Iya kalo gue suka sama Dina kenapa ? Mau marah ? Silahkan kalo lo mau marah!! Ini tuh soal hati ya Van!!" Ujar Doni
"Udah!!" Ucap Billy
"Jujur aja kali kalo suka sama Dina!!" Ucap Doni

Tiba-tiba Novan maju dan memukul Doni.

Brukk...
Tubuh Doni terjatuh ke lantai.
"Itu buat lo!!" Ucap Novan
"Lo tuh apaan sih!!" Ucap Billy
"Kalo kaya gini, gue keluar dari R5!! Ngapain gue di geng kaya gini!!" Ujar Leo
"Denger baik-baik, kita semua keluar dari geng R5. Puas lo!!!" Ujar Agung.
"Yaudah keluar aja!! Gue juga bisa tanpa kalian!!" Ucap Novan
-------
Ting...ting...ting
Jam pulang sekolah tiba, gue liat di parkiran udah ada Doni.
"Hy Don." Ucap gue
"Hy juga."
"Muka lo kenapa ?"
"Gapapa."
"Gapapa gimana ? Memar loh ini"
"Sakit Din."
"Eh maaf maaf, gue obatin dulu ya."
"Di rumah gue aja ya Din. Mobil lo taro aja disini."
"Yakin aman ?"
"Yakin, pak nitip mobil Andina ya." Ucap Doni ke satpam
"Baik mas." Ujar satpam itu
"Aman kan, udah masuk."
"Yaudah."

Setelah sampai di rumah Doni, gue langsung ngambil kotak P3K.
"Ini rumah lo."
"Bukan, ini rumah orang tua gue."
"Kotak P3K dimana ?"
"Tuh disitu." Ucap Doni sambil menunjuk tempat P3K
"Kok bisa begini sih ?"
"Sakit Din pelan." Rintih Doni
"Eh iya maaf."
"Gue abis berantem sama Novan."
"Novan ?"
"Ya, gue juga udah keluar dari geng ga jelas kaya gitu."
"Kok bisa ?"
"Ya bisa lah, dia tuh egois. Pikir aja sendiri masa iya dia ga bolehin Leo sama Agung buat jadian sama Hikmah dan Cici. Kan kebangetan!!"
"Dia juga yang mukul lo ?"
"Ya iya."
"Leo, Agung, Billy juga keluar ?"
"Keluar juga lah!!"
"Disaat mau UN kaya gini kalian malah berantem."
"Ya abisnya gimana ga berantem, ketua geng macem apa dia!!"
"Yaudah biarkan saja dia dengan cara kaya gitu."
"Lo masih deket kan sama dia ?"
"Iya."
"Lo suka sama dia ?"
"Kok jadi ngomongin suka sih."
"Gapapa gue cuma nanya aja, jujur aja Din."
"Gue ga suka sama dia."
"Bagus deh."
"Kok bagus ? Maksudnya ?"
"Udah lupain aja, makasih ya udah ngobatin." Doni tersenyum ke arah gue
"Iya sama-sama." Gue pun senyum balik
"Lo mau minum apaan ?"
"Gausah, gue langsung balik aja."
"Gue anter aja tapi jalan aja."
"Dih gausah, cuma dari sini ke situ doang."
"Udah gapapa, sekalian jalan biar sehat. Udah ayo."
"Dasar aneh hehe." Gue tertawa
"Emang gue aneh, tepatnya saat gue deket sama lo."
"Tadi ngomong apa Don ?"
"Engga.. ga ngomong apa-apa. Yaudah yuk."
"Yaudah." Gue dan Doni pun langsung pergi

Setelah sampai di rumah gue, Doni sempet nanya ke gue.
"Din boleh nanya ga ?"
"Boleh lah, nanya apa ?"
"Lo mau kan bantuin gue buat nyatuin Leo sama Hikmah, Agung sama Cici ?"
"Ya pasti lah, tapi bukan sekarang."
"Terus kapan ?"
"Selesai UN, Hikmah sama Cici pernah bilang dia mau pacaran kalo udah selesai UN."
"Yaudah yang penting lo mau bantuin gue."
"Pasti itu, gausah ditanya lagi Don."
"Kirain lo gamau."
"Kebahagian teman adalah kebahagian gue juga." Gue tersenyum ke Doni
"Yaudah gue balik dulu, sampe ketemu besok." Doni senyum ke gue
"Oke, makasih juga udah dianterin."
"Sip sama-sama, besok jangan berangkat sekolah duluan. Gue yang jemput lo ya." Doni melambaikan tangan
"Oke."
---------
Tok...tok...tok
Pintu kamar gue ada yang ngetok ternyata yang ngetok itu ibu gue.
"Din."
"Iya bu masuk aja."
"Kenapa bu ?"
"Ibu mau nanya ?"
"Nanya apa bu ?"
"Kamu udah jadian ya ?"
"Jadian ? Sama siapa ?"
"Sama Doni."
"Doni ? Yaampun bu dia itu temenku doang ga lebih."
"Ibu liat Doni anaknya baik, kamu juga deket banget sama dia."
"Ya namanya tetanggaan apalagi satu sekolah, kelasnya sebelahan. Ya pasti deket lah bu. Tenang kok  bu aku masih inget sama janji aku dulu, ga pacaran sebelum aku selesai UN."
"Ibu percaya kalo kamu masih inget sama janji kamu."
"Iya bu."
"Keliatannya Doni itu suka sama kamu."
"Ibu tau darimana ?"
"Ya tau aja."
"Ibu sotau nih hehe." Gue senyum ke ibu gue
"Ibu bukan sotau tapi tau, udah sekarang kamu fokus UN dulu tinggal 3 hari lagi."
"Iya bu, besok aku boleh kan bareng Doni berangkatnya ? Mobilku ada di sekolah."
"Iya boleh, yaudah kamu istirahat."
"Iya bu."
---------
Keesokan harinya, Doni udah sampe di rumah gue. Cepet banget nih anak nyamper guenya 😆
"Udah dateng aja lo Don." Ucap gue
"Iya lah."
"Ayo dimakan dulu sarapannya, ayo Doni jangan diliatin aja." Ucap ibu gue
"Iya tante makasih, tadi saya udah sarapan dirumah."
"Dibawa aja ke sekolah Don, mau ga ?" Ucap gue
"Gausah makasih."
"Yaudah kalo gamau. Bu aku bawa bekel aja."
"Yaudah, sekalian siapin buat Doni."
"Gausah repot-repot tante."
"Ga repot kok."
"Tau kaya sama siapa aja." Ucap gue
"Gausah Din."
"Udah gapapa, yaudah yuk berangkat."
"Yaudah, tante pamit dulu."
"Iya hati-hati ya, jangan ngebut ya Don."
"Baik tante."
"Berangkat dulu ya bu, assalamu'alaikum." Gue dan Doni cium tangan ibu gue
"Waalaikum'salam."

----------
Sesampainya di kelas, gue liat Hikmah keliatan lagi sedih. Kenapa ya kira-kira ?
"Mah, kenapa ?"
"Gapapa Din."
"Jangan boong, cerita aja."
"Iya gapapa."
"Bener nih ?"
"Sebenernya..."
"Sebenernya apa ?"
"Sebenernya Leo suka ga sih sama aku ? Kata anak-anak dia suka sama aku."
"Bukannya kamu mau pacaran pas udah UN ?"
"Iya aku mau pacaran pas udah UN tapi otak aku ini kebagi antara pelajaran sama mikirin dia."
"Sekarang yang terpenting, fokus dulu ke UN. Kita tinggal 2 hari lagi mah. Lupain dulu Leo dari otak kamu. Aku yakin kok, Leo suka sama kamu."
"Bener ya mending aku mikirin UN aja daripada mikirin cowo gajelas."
"Fokus UN dulu itu lebih penting." Gue pun tersenyum ke Hikmah
"Kamu bener." Ucap Hikmah sambil balik senyum
"Nah gitu dong senyum."
"Hehe iya."

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang