Part 12

71 5 0
                                    

Hari ini tepat dimana sedang berlangsung UN.
Hari demi hari pun sudah kita lalui, dan UN pun selesai. Sudah banyak kenangan yang tersimpan dan takkan terlupakan bersama sahabat-sahabatku ini ☺ Semoga kita lulus 100%, amiin ☺
------
Siangnya, setelah UN selesai. Doni ke rumah gue, ada apa ya ?
"Assalamu'alaikum." Ucap Doni
"Waalaikum'salam, eh ada Doni. Masuk sini Don." Ucap ibu gue
"Gausah tante diluar aja, oh iya tan ada Dina nya ga ?"
"Oh ada, bentar ya tante panggilin dulu."
"Iya tante."

Ibu gue pun masuk ke dalem dan mengetuk kamar gue.
"Din."
"Kenapa bu ?"
"Ada Doni diluar."
Ada apa ya dia kesini ? "Oh iya bentar bu."
"Yaudah, cepet ya."
"Ya bu."

Gue pun langsung ke bawah dan menemui Doni
"Ada apa Don ?"
"Hmm"
"Apaan ?"
"Nanti malem ada acara ga ?"
"Kayanya gaada, kenapa emangnya ?"
"Gue mau ngajak lo makan. Mau ga ?"
"Minta izin dulu sana sama ibu gue, berani ga ?"
"Berani, mana ibu lo."
"Yakin berani ?"
"Iya berani."
"Bu." Ucap gue
"Ada apa Din ?"
"Tante saya mau minta izin, nanti malem saya mau ngajak Dina makan. Boleh ga tante ?"
"Terserah Dina aja, tapi jangan pulang malem-malem ya."
"Baik tante."
"Yaudah tante tinggal ke dapur dulu ya."
"Iya bu." Ucap gue
"Gimana ? Mau ga ?"
"Yaudah, sesuai sama pesen ibu gue tadi loh."
"Siap. Gue jemput lo jam 7 ya." Ucap Doni
"Oke."
"Gue pamit dulu ya, mana ibu lo."
"Bentar." Gue pun masuk ke dalam, ternyata ibu gue lagi solat dzuhur.
"Don ibu gue lagi solat."
"Yaudah titip salam aja ya."
"Oke."
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikum'salam."
--------
Tepat pukul 7, Doni jemput gue. Gue ga salah liat ini ? Doni cool banget :D
"Udah siap Din ?"
"Udah."
"Ibu lo mana ?"
"Ibu gue lagi ke rumah temennya."
"Oke, silahkan masuk." Doni membukkan pintu mobil
"Makasih."
"Mau makan dimana sih ?"
"Nanti juga tau."
"Oke"
--------
"Sampe deh." Ucap Doni
"Oh ini tempatnya."
"Yoi, ayo masuk."
"Assalamu'alaikum bu." Ucap Doni
Doni ngajak gue kesini ternyata ada keluarganya, mati gue :D
"Waalaikum'salam."
"kenalin ini Andina."
"Andina tante, om." Ucap gue sambil cium tangan
"Eh iya Dina, sini duduk." Ucap ibunya Doni
"Iya tante." Ucap gue
"Kok lo gabilang kalo ada orang tua lo." Ucap gue bisik-bisik ke Doni
"Hehe maaf ga ngasih tau."
"Ayo Dina dimakan, jangan malu-malu." Ucap ayahnya Doni
"Iya om."
"Doni sering loh ceritain kamu." Ucap ibunya Doni
"Ibu ih jangan." Ucap Doni
"Cerita apa tante ?" Ucap gue
"Ga cerita apa-apa kok Din." Ucap Doni
"Yah, cerita apa tante dia ?"
"Sama Doni ga boleh tuh." Ucap ibunya Doni sambil tersenyum
"Yah tante."
"Udah abisin dulu tuh makanannya." Ucap Doni
--------
Setelah abis makanannya, Doni ngomong sama gue.
"Ayo Din gue anter lo balik, kata ibu lo kan ga boleh pulang malem-malem."
"Masih inget ternyata."
"Ya iyalah, calon menantu yang baik."
"Calon menantu ?"
"Hmm...becanda doang."
"Oalah, tante om saya pulang dulu ya."
"Iya, salam ya buat keluarga."
"Baik tante, assalamu'alaikum."
"Waalaikum'salam. Jangan ngebut-ngebut Don." Ucap ayahnya Doni
"Siap yah."
"Diem aja Din." Ucap Doni
"Engga biasa aja."
"Oh ya gimana nih katanya lo mau bantuin gue deketin Leo sama Hikmah, Agung sama Cici. Jadi ga ?"
"Jadi lah."
"Ayo dari kapan nih kita mulai ?"
"Besok aja, gimana ?"
"Oke."
"Oh ya kalian masih berantem sama Novan ?"
"Oh jadi daritadi lo diem aja mikirin Novan."
"Dih bukan lah ngapain gue mikirin dia. Gaenak aja diliatnya, Hikmah sama Cici jadi gaenak sama kalian. Mereka pikir kalo mereka yang nyebapin kalian berantem."
"Bukan karena kalian yang nyebapin persahabatan ini hancur tapi dia sendiri yang bikin ini semua."
"Yasudah lah." Ucap gue
-------
Gue pun sampai dirumah gue.
"Masuk dulu ga Don ?"
"Gue langsung balik aja ya, salam aja buat ortu lo."
"Oke, makasih ya makan malemnya."
"Sip sama-sama, bye Din."
"Bye Don." Doni pun langsung tancap gas.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikum'salam." Ucap ibu gue
"Gimana tadi makan malemnya ?"
"Ternyata ada keluarganya Doni bu, oh iya dapet salam dari keluarganya Doni sama Doninya."
"Waalaikum'salam. Ada siapa aja ?"
"Cuma orang tuanya Doni doang."
"Kayanya Doni serius ya sama kamu."
"Serius ? Maksudnya ?"
"Ya Doni suka sama kamu."
"Ih ibu apaan sih, aku istirahat dulu ya bu."
"Yaudah sana."
--------
* Andina POV *
Apa bener Doni suka sama gue ? Kayanya engga deh, tapi maksud dia apa calon menantu yang baik ? Terus maksudnya apa dia ngajak gue makan bareng sama orang tuanya ?
Ada apa ini sama gue ? Apa jangan-jangan gue mulai suka sama dia ?
----------
Hp gue bergetar, gue liat ada bbm dari Cici.

Cici : "Ping!!!"
Gue : "Kenapa Ci ?"
Cici : "Gapapa kok Din."
Gue : "Kirain ada apa."
Cici : "Sebenernya.."
Gue : "Sebenernya apa ? Jangan bikin aku kepo hehe."
Cici : "Salah ga sih aku suka sama anak mantan R5 ? Aku takut gara-gara aku suka sama dia, aku yang nyebapin mereka bubar."
Gue : "Maksud kamu Agung ?"
Cici : "Iya Din."
Gue : "Ketua geng nya aja yang egois Ci, kamu ga salah kok suka sama Agung. Yang bikin R5 bubar bukan kamu sama Hikmah tapi Novan. Jadi gausah merasa bersalah ya Ci gausah gaenak juga Ci."
Cici : "Tapi kan.."
Gue : "Sekarang gini deh ini tuh soal hati soal perasaan masa iya dia ngatur-ngatur, jelas aja lah mereka keluar. Aku juga kalo jadi mereka juga keluar Ci, udah gausah dipikirin ya."
Cici : "Iya iya, makasih ya Din."
Gue : "Iya, Ci aku tidur duluan ya. Bye Cici 😙"
Cici : "Bye juga Dina 😙"

------------
Keesokan harinya, gue dateng ke sekolah. Gue ngeliat Leo sama Agung, mereka juga liat gue. Dan mereka manggil gue, ada apa ya ?
"Dina." Ucap Agung
"Apaan ?"
"Ada yang mau kita tanyain." Ucap Leo
"Nanya apa ?"
"Hikmah sama Cici belum punya pacar atau gebetan kan ?" Ujar Leo
"Pacar belum tapi gebetan udah."
"Yah udah Gung." Ucap Leo dengan muka sedihnya
"Gausah sedih gitu kali, gebetan mereka tuh kalian."
"Kita ?" Ucap Agung
"Kalian pura-pura gatau apa gatau beneran sih."
"Kita emang gatau Din." Ucap Agung
"Yaampun, Hikmah itu suka sama lo Leo dan Cici juga suka sama lo Agung."
"Serius ?" Ucap Agung
"Iya, makanya cepetan tembak keburu diambil orang." Gue pun langsung meninggalkan mereka.
"Gue ga salah denger kan ya ? Ucap Leo
"Kesempatan bagus kita buat deketin mereka lagi." Ucap Agung
"Bener tuh."
"Yes akhirnya gue tau yang sebenernya." Ucap Agung dengan muka gembiranya
-----------
Disaat gue pengen masuk kelas, tangan gue ditarik sama Doni.
"Din ikut gue." Doni narik tangan gue.
"Ada apaan sih ?" Gue pun melepas tangan Doni
"Udah ikut aja." Doni kembali megang tangan gue
"Sampe deh." Ucap Doni
"Kenapa kita ke taman ?" Ucap gue, ternyata dia bawa gue ke taman belakang sekolah gue
"Duduk sini dulu."
Akhirnya gue duduk, "ada apaan sih ?"
"Gimana nanti malem kita bikin Agung sama Leo ketemuan sama Hikmah sama Cici."
"Gimana caranya ?"
"Itu mah gampang, lo ajak aja mereka makan. Nanti gue juga ajak Agung sama Leo."
"Oh gue ngerti ngerti, makan dimana ?"
"Tempat biasa makan aja."
"Oke, jam berapa ?"
"Jam 7."
"Oke siap bos."
"Udah kan balik yuk ke kelas." Gue pun berdiri
Tiba-tiba Doni megang tangan gue lagi, "disini aja dulu, gue pengen cerita banyak ke lo."
"Cerita apaan ?"
"Ya cerita apa aja."
"Yaudah, ayo cerita apa."
"Kalo Leo sama Agung udah pacaran. Berarti kan tinggal Dewi,Lita, sama lo tuh yang belum. Emang gamau punya pacar ?"
"Lita mah udah punya pacar kali Don."
"Hah ? Sama siapa ?"
"Sama ka Nathan."
"Ka Nathan yang kuliah di UI itu alumni sekolah kita ?"
"Iya ka Nathan itu."
"Kok bisa ? Lita kan anaknya gitu."
"Bisa lah, ka Nathan kan perjuangin cintanya."
"Kenapa ga kita jomblangin Dewi sama Billy ?"
"Emang Billy suka sama Dewi ?"
"Lah lo gatau, Billy tuh udah dari kelas 10 ya suka sama Dewi."
"Lah kok sama kaya Dewi, Dewi juga udah suka sama Billy dari kelas 10."
"Nah cocok tuh, berarti nanti malem ada yang pacaran sekaligus 3 hehe." Doni tertawa
"Nah cakep tuh." Gue pun sambil tertawa
"Terus lo kapan ?"
"Kapan apanya ?"
"Tau ah"
"Kapan-kapan aja, jodoh gaakan kemana."
"Iya iya."
"Udah ah gue mau balik ke kelas, bye." Gue pun pergi
"Tungguin." Doni pergi juga
--------
Jam pulang sekolah pun berbunyi, di parkiran Doni ngingetin gue tentang nanti malem.
"Din jangan lupa."
"Beres bos. Lo juga jangan lupa."
"Oke."
"Bye." Ucap gue
"Oke, hati-hati."
"Sip." Gue pun langsung tancap gas.

Sesampainya dirumah, gue langsung nge bm mereka lewat grup bbm.
Gue : "Oyy."
Lita : "Apaan ?"
Gue : "Nanti malem makan yuk."
Dewi : "Tumben Din."
Cici : "Ada apaan emang Din ?"
Gue : "Gaada apa-apa, kita kan udah selesai UN jadi pengen makan malem sama kalian. Mau ga ?"
Hikmah : "Ayoo, kapan ? Dimana ? Jam berapa ?"
Lita : "Buset dah Mah, nanya itu satu-satu napa :D
Hikmah : "Biarin aja sih 😝"
Dewi : "Ayo deh Din, udah lama juga kita ga makan bareng."
Gue : "Oke, nanti malem jam 7 di tempat biasa kita makan aja."
Lita : "Oke."
Cici : "Oke Din, kamu yang traktir ya wkwk 😆"
Gue : "Siap tenang aja 😆"
Cici : "Becanda Din 😆"
Gue : "Serius nanti aku yang traktir kok wkwk."
Lita : "Nah yang kaya gini nih cakep wkwk 😆"
Hikmah : "Maunya gitu tuh Lita wkwk."
Dewi : "Yeee ditraktir wkwk."
Gue : "Yang penting kalian dateng ya, awas kalo ga dateng wkwk."
Hikmah : "Siap wkwk"
Lita : "Tenang Din, aku mah pasti dateng wkwk"
Dewi : "Ya karena di traktir 😆"
Lita : "Wkwkwk 😆"
Gue : "Yaudah ditunggu ya wkwk."
Dewi : "Sip Dina hehe."

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang