Part 5

77 5 0
                                    

Kenapa Novan jadi baik begini ya ? Gue baru lihat Novan sebaik ini ya mungkin caranya yang salah.
"Sini gue obatin." Ujar Novan
"Pelan sakit tau!!"
"Makanya gue suruh berhenti yang berhenti, susah banget jadi orang!!"
"Pelan ih!!"
"Iya bawel banget!!" Ujar Novan
"Udah tuh. Sekarang gue anterin lo pulang, harus nurut!!"
"Makasih tapi gausah, gue pulang sendiri aja."
"Udah lo gausah ngeyel jadi orang!!" Ujar Novan dan langsung narik tangan gue.

Gue pun akhirnya dianterin sama Novan. Butuh 1 jam biar sampe rumah gue.
"Ini rumah lo ?" Ujar Novan
"Bukan ini rumah orang tua gue."
"Ya iya terserah lo aja, gue sekalian pulang aja."
"Yaudah makasih ya."
"Sip."

* Andina POV *
Gue heran kenapa dia jadi baik begitu ya, ketua geng yang sombongnya selangit bisa baik juga. Apa ini cuma permainan Novan doang ? Oke kita lihat nanti, kalo lo cuma bikin ini permainan doang. Gue akan bikin perhitungan sama lo!!"

* Novan POV *
Kenapa gue bantuin lo tadi ya, mendingan tadi gausah nolongin dia. Kan gue mau bikin perhitungan sama dia!! Bodoh banget lo Van, Van !!

Di grup bbm, teman-teman gue pada nanya tadi gimana kejadiannya.

Hikmah : "Andina????"
Cici : "Mana nih Andina, ayo dong bales."
Lita : "Iya nih penasaran aku. Bales dong."
Gue : "Ada apaan sih, kangen sama aku hehe."
Dewi : "Mau nanya tadi gimana ? Udah dimaafin ?"
Gue : "Belum."
Hikmah : "Terus gimana dong ?"
Gue : "Nyebelin banget deh dia tadi!!"
Cici : "Ceritain Din."
Gue : "Besok aja ya, udah ngantuk nih hehe"
Lita : "Yah ilah, yaudah gapapa pokonya besok harus cerita."
Gue : "Iya iya. Bye sahabat-sahabatku 😙"
Hikmah : "Bye juga 😙"

Keesokan harinya, gue mau berangkat sekolah. Gue baru inget kalo mobilnya ada di sekolah, ini semua gara-gara ketua geng itu tuh!! Yasudah naik angkot aja.
"Bu, aku berangkat dulu ya." Ujar gue
"Mobil kamu kemana ?"
"Lagi dibengkel bu, kemaren mogok di jalan." Ujar gue, maaf ya bu aku bohong.
"Terus mau naik apa ?"
"Naik angkot aja."
"Bawa motor aja kamu."
"Gausah bu, naik angkot aja."
"Yaudah hati-hati ya."
"Iya bu, assalamu'alaikum." Ujar gue sambil salam ke ibu gue.
"Iya, waalaikum'salam."

Setengah jam gue nunggu angkot, ga ada yang lewat gimana ini. Tiba-tiba mobil berhenti di depan gue, gue liat itu Novan. Mau ngapain lagi dia!!
"Eh masuk lo!!" Ujar gue.
"Gausah makasih, gue nunggu angkot aja."
"Udah masuk aja, lo bisa telat!!"
"Gausah!!" Ujar gue langsung pergi.

Tiba-tiba Novan langsung turun dari mobil dan narik tangan gue.
"Udah ikut aja!!"
"Ih apaan sih!!"
"Lo gausah bawel, nanti bisa telat lo!!"
"Gausah ih!!" Gue langsung melepas tarikan Novan
"Lo itu ya keras kepala banget jadi cewe!! Lo jatuh karena gue!! Udah ikut gue!!"

Akhirnya gue ikut sama dia, sampai di sekolah geng R5 ngeliatin gue sama Novan keluar dari mobil. Sahabat-sahabat gue juga pada ngeliatin. Novan bukain pintu buat gue.
"Keluar lo!!"
"Gausah dibukain, bisa buka sendiri." Gue turun dari mobil Novan.
"Lah lo kok bareng sama dia ?" Ujar Doni
"Kasian gue liatnya!!"
"Ehem ehem awas loh Van suka loh sama Andina." Ujar Doni
"Gue suka sama Andina ? Ya gamungkin lah."
"Bisa aja loh Van." Ujar Leo
"Gue ga mau aja dia laporin gue ke BP!!"
"Lah emang lo ngapain dia ?" Ujar Agung
"Udah lah gausah dibahas!!" Ujar Novan yang langsung pergi ke kelas.

Setibanya gue di kelas, gue langsung ditanya-tanyain kenapa gue bisa bareng sama Novan.
"Kaki kamu kenapa Din ?" Ujar Cici
"Itu tuh ketua geng!!"
"Dia ngapain kamu ?" Ujar Lita.
"Udah lah gausah dibahas, males aku!!" Ujar gue.
"Aku mau laporin dia ke BP!!" Ujar Hikmah yang langsung pergi.
"Gausah mah! Hikmah!!" Ujar gue
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikum'salam, silahkan masuk."
"Hikmah udah ih, gausah!!" Ujar gue
"Ini udah kelewatan Din, liat kaki kamu. Aku tau kamu luka gara-gara dia kan!!" Ujar Hikmah
"Ibu saya mau laporin Novan." Ujar Hikmah
"Kenapa dengan Novan ?" Ujar bu Leni
"Dia bikin kaki Andina luka bu." Ujar gue
"Bener Andina seperti itu ?" Ujar bu Leni
"Udah bilang aja Din." Ujar Hikmah
"Sudah jujur aja Andina." Ujar bu Leni
"Iya bu, kemaren saya minta maaf ke Novan tapi tiba-tiba Novan narik tangan saya buat masuk ke mobilnya. Dia ngajak saya ke resto, tapi saya gamau bu. Saya lari terus dikejar sama Novan."
"Kamu sama Novan kenapa sih ? Setiap bertemu selalu berantem." Ujar bu Leni
"Tau tuh bu." Ujar Hikmah
"Yasudah, nanti jam istirahat kamu sama Novan kesini lagi. Ibu mau ngomong sama kalian berdua."
"Baik bu, permisi bu." Gue dan Hikmah langsung pergi.
"Kamu tuh mah, aku udah males berurusan sama dia lagi."
"Udah biarin aja, biar dia juga dapet hukuman. Kamu ga salah Din, dia yang salah. Perasaan dulu kamu yang suka marah-marah sama dia kok sekarang kamu jadi gini ? Jangan-jangan kamu suka ya ?"
"Apaan sih kamu mah, aku cuma gamau berurusan sama dia lagi."
"Sekarang biar dia yang dapet hukumannya."
"Yaudah." Ujar gue.

Setibanya di kelas, Hikmah langsung ke XI IPA 2.
"Eh ketua geng lo mana ?" Ujar Hikmah.
"Ngapain lo nyariin Novan." Ujar Billy
"Bukan urusan lo!"
"Udah udah, biar gue yang ngomong sama Hikmah." Ujar Leo
"Ikut gue." Leo narik tangan Hikmah.
"Mau ngomong apa sama Novan ?"
"Kenapa lo jadi narik tangan gue ?" Ujar Hikmah
"Udah jawab aja, lo nyariin Novan ada apa ?"
"Bilangin sama ketua geng lo, jam istirahat nanti dia dipanggil ke ruang BP!" Ujar Hikmah dan langsung meninggalkan Leo.
"Ngapain dia disuruh kesana mah ?" Teriak Leo.
Hikmah pun nengok ke belakang, "udah suruh aja Novan kesana."

Beberapa menit kemudian, Novan ke kelas.
"Van tadi Hikmah kesini nyariin lo." Ujar Agung
"Ngapain ?"
"Gatau, Leo langsung narik tangan dia." Ujar Doni
Leo pun dateng ke kelas.
"Hikmah ngomong apa ?" Ujar Novan
"Jam istirahat nanti, lo dipanggil ke ruang BP." Ujar Leo
"Hah ? Serius lo ?" Ujar Novan
"Ya iya gue serius."
"Berarti dia udah laporin lo Van, songong dia!!" Ujar Doni
"Mau dia apa sih!!" Ujar Novan
"Yang penting lo temuin bu Leni di ruangannya." Ujar Agung

-----------

Ting...ting...ting
Bel istirahat pun berbunyi, gue liat tadi Novan udah duluan ke ruang BP. Gue pun langsung ke ruang BP.
"Assalamu'alaikum." Ujar gue
"Iya masuk." Ujar bu Leni.
"Silahkan duduk Andina."
"Baik bu."
"Apa betul Novan kamu yang udah bikin kaki Andina luka ?"
Novan langsung nengok ke gue, "Benar bu."
"Kenapa kamu lakukan itu ?"
"Kemaren dia minta maaf sama saya tapi saya bakal maafin dia kalo dia mau nemenin saya."
"Nemenin buat apa ?"
"Buat makan siang bu, tapi dia malah lari terus kesandung batu."
"Benar Andina ?"
"Benar bu."
"Kalian tuh kenapa sih setiap ketemu berantem terus ? Ada masalah apa diantara kalian ?"
"Gaada masalah kok bu, bener kan Novan ?" Ujar gue dan langsung nginjek kaki dia.
"I..iya bu." Ujar Novan nahan sakit.
"Kalo kalian tidak punya masalah kenapa berantem terus, saya mau kalian berdamai saling minta maaf dan saling memaafkan."
"Baik bu."
"Kalo ibu denger lagi kalian berantem lagi, ibu akan kasih kalian SP 1. Paham kalian!"
"Iya bu." Ujar Novan
"Yasudah balik ke kelas kalian."
"Permisi bu." Ujar Novan

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang