Hari-hari telah berlalu, kedekatan antara Faldo dan Claira semakin terjalin.
"Faldo kemana?,"
Tanya Claira pada rombongannya Erga yang sedang nongki-nongki di kantin,"Nggak tau Kle, tadi dia ada di sini terus nggak tau kemana. Dia kan biasa ngilang-ngilang gitu Kle, udah kek hantu,"
Ujar Erga"Ke Jonggol kali Kle, nyariin bapaknya Wakwaw,"
Celetuk Bobby yang disertai gelak tawa rombongan mereka"Lucu lo Bob Marley!,"
Ucap Claira sambil tertawa dibuat-buat,"Itu Bapak gua Kle,"
Ucap Bobby sembari tersenyum sombong,"Iya lah basing lo pada,"
Ucap Claira lalu berbalik badan,"Yaelah Nyai Ronggeng ngambek, minta disawer,"
Celetuk Bobby, Claira yang berjalan membelakangi mereka mengangkat tangannya yang dikepal sontak membuat Erga dkk tertawa.'Nah itu dia'
Batin Claira, ia melihat Faldo yang tengah memakai earphone-nya dan terduduk di bangku taman belakang kelas.Claira berjalan mendekati Faldo,
"Ya ampun lo itu kemana aja sih Do, gue tuh nyariin elo dari tadi, tau nggak sih gue sampe dibuat malu sama rombongannya Erga, lo tuh ya hobi banget ngilang,"
Ucap Claira sembari berkacak pinggangClaira menghela nafas, karena Faldo yang tak menjawab dan tetap dalam posisi memejamkan mata sembari memakai earphone-nya. Lalu Claira mendudukkan badannya di samping Faldo, dan melepas paksa benda yang sedang bertengger di telinga Faldo,
Faldo menoleh dan menatap Claira kesal,
"Apa sih Kle?,""Lo nggak denger gue dari tadi ngomong apa?,"
Faldo menggeleng,
"Emangnya lo ngomong apa?,""Apa perlu gue ngulangin lagi pake toak?,"
Faldo menghela nafas,
"Emang lo ngomong apa?, maaf deh gue nggak denger soalnya gue kan lagi dengerin musik,""Lo dari mana?,"
Hanya kata itu yang dapat Claira ucapkan,"Mau tau banget ya?,"
"Iya lah mau tau banget,"
Faldo mengangguk pelan,
"Gue abis dari kantor kepala sekolah,"Claira mengernyitkan dahi,
"Ngapain?,""Ngamen Kle,"
Jawab Faldo lalu terkekeh"Nggak usah sok lucu Do, garing tau nggak,"
Faldo terkekeh melihat ekspresi Claira yang kesal dan tak sabar minta penjelasan, akhirnya Faldo buka mulut kepada Claira atas ambisinya yang ingin menjadi pemain bola, ia sengaja ke kantor kepala sekolah untuk membicarakan undangannya dan kawan-kawan seperjuangannya yang dikontrak oleh pelatih luar sekolah karena kemahirannya dalam olahraga sepak bola, namun karena kepala sekolah dekat dengan Ayahnya, alhasil ia pun tak diperbolehkan mengambil kontrak tersebut. Jika Faldo mengambil kontraknya, kepala sekolahnya mengancamnya untuk disampaikan ke Ayahnya.
Claira mengangguk-angguk tanda ia mengerti. 'Gue tau Do, lo Dodo kecil yang dulu selalu ada di dekat gue, lo masih Dodo yang dulu. Lo masih hobi sepak bola, gue tau itu Do'
Batin Claira dalam hati, ia berusaha untuk menyembunyikan siapa sebenarnya dirinya tersebut. Ia takut jika dia buka mulut, maka akan ada yang tersakiti."Kemana lagi sih Faldo ini, ngeselin banget!, suka ngilang!,"
Gumamnya sembari membuka alias menggeledah tas Faldo karena ia akan memasukkan bekal yang ia buat dari rumah untuk Faldo,
Sebuah foto berukuran kecil terjatuh di lantai.Claira mengernyitkan dahinya,
'Ini kan gue, dan ini Dodo. Tapi kenapa bisa di---' batinnya menggantung karena Faldo yang tiba-tiba datang.
Saat tiba di rumah, Claira segera mencari tahu siapa sebenarnya Faldo. Dan benar saja, Faldo adalah Dodo kecil sahabatnya dulu.
Ia mencari tahu dari akun-akun sosmed milik Faldo. Selama ini Claira tak terlalu perduli dengan sosmed, semenjak nge-stalk-in akun Faldo, ia jadi gemar ber-sosmed ria. Claira juga tak menyangka, Ayahnya Faldo setega itu menikahkan Kak Linda-kakaknya Faldo yang masih duduk di bangku SMA hanya demi harta dan jabatan. Selama ini Claira tak pernah mendengar tentang Faldo, karena ia tinggal di Paris.Begitulah awal mula Claira mengetahui siapa Faldo sebenarnya, awalnya Claira hanya menduga-duga, namun dugaannya tepat sasaran.
"Kle,"
Panggil Faldo kepada Claira yang sedang membenarkan posisi jepit rambutnya, Faldo pun langsung meraih jepit tersebut dan dipasangkannya dengan pelan.Claira menatap Faldo tercengang tak percaya, ia jadi teringat Faldo kecil yang memakaikan jepit tersebut.
Faldo terkekeh,
"Ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu?,""Gue jadi inget..."
Jawab Claira menggantung, lalu ia menggelengkan kepalanya."Jadi inget apa?,"
Tanya Faldo penasaran dengan perkataan Claira yang menggantung"Nggak kok, oiya tadi lo ngapain manggil gue?,"
Jawab Claira mengalihkan pembicaraan"Kapan ya gue manggil elo?,"
Claira mengerucutkan bibirnya tanda ia kesal karena Faldo yang pura-pura lupa,
"Tadi elo manggil gue Kle, gitu kan?,""Oh nama lo Kle ya, kirain gue Laregia,"
Ucap Faldo terkekeh"Ish!, itu emang nama gue dasar bolot,"
Faldo terkekeh melihat tingkah Claira yang menggemaskan saat sedang kesal,
"Kle, hari ini sibuk nggak?,"
Tanya Faldo"Nggak Do, emang kenapa? Aha! Lo mau ngajak gue main ya atau lo mau ngajak gue keliling Jakarta?,"
Jawab Claira asalFaldo mendengus,
"Bener sih omongan elo, tapi salah dikit. Jadi kurang bener,""Kalo ngomong yang bener dikit dih Do, ngeselin deh tapi lo tuh gemesin tau nggak,"
Ucap Claira menoel-noel pipi Faldo,
Faldo pun tersenyum,"Hari ini pulang sekolah bareng gue ya, buat nemenin gue nyari baju anak kecil,"
Claira memutar bola matanya malas,
"Yaelah gue udah seneng, eh cuman diajak nyari baju, iya deh iya,"Faldo terkekeh lalu mengusap ujung kepala Claira sontak membuat semburat merah di pipi Claira, Claira yang tadinya mengerucutkan bibirnya kini ia memperlihatkan keceriaannya.
****
Faldo memarkirkan motornya di depan toko baju anak-anak lalu memasuki toko tersebut, mba-mba karyawan melihat Faldo dengan penuh pesona karena ketampanan Faldo yang bagaikan badai tornado.Faldo memilih-milih baju anak lelaki,
"Ini bagus nggak ya?,"
Tanya Faldo yang sedang bingung"Bagus kok, anak kecil kan pasti suka tokoh kartun,"
Jawab Claira"Yaudah yang ini aja mba,"
Ucap Faldo sembari menyodorkan baju tersebut kepada karyawan"Sama yang ini juga mba,"
Ucap Claira juga menyodorkan baju bergambar Boy dan Reva"Buat apa?, kok milihnya yang kaya gitu?,"
Tanya Faldo penasaran"Buat elo Do, yaelah ya ini buat Tison lah. Tison mau ulang tahun kan besok?,"
"Kok elo tau?, namanya juga lo tau? Kok lo serba tau sih?,"
'Karena gue Rara Do, gue Rara kecil yang dulu selalu ada buat elo, gue tau semuanya Do'
Batin Claira."Ya gue tau dari Bu Ida,"
Jawab Claira seadanya, Faldo pun mengangguk percaya.To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Kata (COMPLETED)
Teen FictionCerita yang didasarkan pada fiksi remaja mengisahkan dua makhluk yang berbeda jenis ini untuk saling mencintai namun cinta mereka dibungkamkan oleh segala keadaan. Diam untuk saling menyayangi, diam untuk saling mencintai. Timbul rasa karena kejadia...