Chapter 17 - Surprised

646 50 1
                                    

Hari ini Dev mengajakku utk pergi ke taman. Aku masih bingung apa yang ingin dia tunjukan padaku ya? Semua pertanyaan itu terngiang di pikiranku. Aku pun segera bergegas pergi dan mengendarai motor kesayanganku. Disana aku melihat Dev sedang duduk dibangku taman lalu aku pun menghampirinya.

"Dev, kenapa kau disini? Kau tdi bilang ingin menunjukan sesuatu padaku tpi, mana?"

"Nanti kau juga lihat. Sekarang, ayo ikut aku"

"Kemana?"

"Ayo ikut saja" ucap Dev sambil menarik tanganku. Lalu kami berdua pun pergi kesebuah rumah yang tdk terlalu besar.

"Rumah siapa ini?"

"Kau tdk perlu tau"

"Tpi kenapa?"

"Kau ini, selalu saja bertanya. Mmmm.. Memang ciri khasmu"

"Ishh, kau ini" ucapku kesal. Lalu tiba tiba Dev memakaikan aku penutup mata. Aku pun langsung bertanya padanya

"Dev, kenapa kau memakaikan aku penutup mata?"

"Kalau kau tdk kupakaikan ini maka kejutanku akan gagal"

"Mmmm... Baiklah, berbuatlah semaumu" ucapku pasrah. Lalu suara Dev menghilang. Aku sudah tdk bisa mendengar suaranya lagi. Pasti dia sedang menyiapkannya. Tidak lama kurang lebih 15 menit, Dev menyuruhku masuk. Aku tdk tau kenapa jantungku berdegup kencang. Lalu Dev pun menyuruhku duduk. Aku pun menurutinya

"Anu, sekarang kau boleh membuka penutup matamu" ucap Dev padaku lalu aku pun membuka penutup mata yang sedari menempel didepan mataku. Saat aku mulai melihat sekeliling, aku terkejut melihat yang telah disiapkan oleh dev. Sebuah dekorasi yang sangat cantik hanya utkku. Thanks you Dev

"Apa semua ini kau yang buat?" tanya ku padanya

"Ya, khusus utkmu Anushka ku yang cantik" ucapnya tulus. tidak sengaja air mataku jatuh membasahi pipiku

"Eh, kenapa kau menangis?"

"Ini tangisan bahagia, Dev. Kau tdk akan pernah tau bagaimana tersentuhnya hati wanita seperti aku" ucapku

"Aku ingin minta sesuatu darimu"

"Apa itu?"

"Tolong nikahi aku"

"Secepat ini?"

"Kenapa, kau tdk mau?"

"Bukannya tdk mau, tpi aku harus pikir pikir dulu"

"Baiklah, aku akn menunggu jawabanmu"

"Ohh tdk, sudah hampir sore. Pasti ibuku sedang khawatir padaku"

"Baiklah, ayo kita pulang" ucap Dev. Tpi, saat aku hendak keluar, kulihat diluar cuacanya tdk bersahabat. Artinya sekarang sedang mendung dan sebentar lagi hujan.

"Dev, bagaimana ini? Cuaca sedang tdk bersahabat"

"Sekarang kita harus cepet kerumah"

"Oke" ucapku lagi. Saat aku melangkah dan tdk memperhatikan jalan, aku tersandung batu yang cukup besar didepanku untungnya aku tdk jatuh karna Dev menahan ku. Lalu aku terbayang saat Dev juga melakukan hal sama saat kita masih SMA.

"Dev, lepaskan aku"

"Baiklah" ucapnya lalu melepaskan genggaman tangannya padaku.

"Kita bisa pergi sekarang?"

"Baiklah" ucapnya sambil menaiki motornya lalu aku pun duduk dibelakangnya. Sudah 3 menit kita ada dijalan kapan sampainya ya.. Aku mulai khawatir karna ada air membasahi pipiku. Ya, sekarang mulai hujan gerimis.

"Dev, bisa percepat laju motornya?"

"Memang kenapa?"

"Apa kau tdk tau? Sekarang mulai hujan"

"Oh, hujan" ucapnya santai

"Kenapa semakin deras ya hujannya" ucapku khawatir

"Kenapa kau khawatir anu? Sebentar lagi kita juga akan sampai" ucap Dev menenangkan aku. Dan tiba tiba saja hujan datang dengan deras. Apa ini karna aku mengeluh tadi ya? Oh ya Tuhan, maaf kalau tadi aku mengeluh karna ciptaanmu.

"Dev, kita berteduh disitu saja" ucapku sambil menunjuk sebuah kedai

"Baiklah" ucap Dev dan kita pun menghampiri kedai itu utk berteduh

"Anu kau ingin teh?" ucap Dev menawarkan aku teh

"Baiklah" ucapku sambil memeluk tubuhku. Karna hawanya sangat dingin. Dev yang melihat itu langsung melepas jaketnya dan memakaikan jaket itu ke tubuhku supaya aku tdk kedinginan. Aku merasa jantungku berdetak sangat kencang.

Oh ya Tuhan, dia sangat manis, batinku

"Kau tdk apa apa anu?" tanyanya

"Iya, aku baik baik saja"

"Ini teh nya"

"Terima kasih Dev, hari ini kau membuatku bahagia" ucapku dan aku tdk sengaja menciumnya karna aku terlalu senang sepertinya. Dia pun terkejut melihatku melakukan itu.

"Maaf, Dev" ucapku malu

"Tdk usah minta maaf. Aku menyukainya" ucapnya. Aku hanya membalas dengan senyuman.

•°•

"Dimana anu?" ucap amita yang sedang khawatir. Bagaimana tdk khawatir, dari tadi Putri satu satunya belum pulang sejak dari sore tdi. Sekarang sudah jam 07.00 malam tdi anu pergi jam 04.00 sore.

"Kenapa kau khawatir, amita? Putrimu sudah dewasa. Kau tdk perlu khawatir padanya. Sebentar lagi dia juga pulang" ucap Mahesh yang menenangkan amita

"Ibu aku pulang" ucap seorang anak perempuan yang membuat amita langsung berlari kearahnya. Ya, ternyata anak perempuan itu adalah anu

"Kau dari mana saja, anu? Kau tau ibu sangat khawatir" ucap amita penuh kekhawatiran

"Lihatlah ibumu ini, anu. Dia menganggapmu itu masih kecil" ucap Mahesh

"Ibu, sungguh aku ini baik saja saja"

"Tpi anu, ibumu ini sangat khawatir"

"Ibu, jangan khawatir. Benar kata ayah, aku ini sudah dewasa jdi ibu jangan khawatir ya"

"Kau ini. Anak dan ayah sama saja. Ibu sampai kalah berdebat dengan kalian berdua"

"Ibu bisa saja" ucap anu sambil tersenyum

•°•

Guys, maaf kalau cerita ini hampir sama kaya cerita Veera. Ya, saya memang mengambil sedikit alur ceritanya dari film Veera. Maaf kalau saya ini plagiat. Kalau gak suka ceritanya, diabaikan saja. Jangan lupa votment oke?
By. Indriyani38

807 kata

Kamu Yang Kutunggu (1) + [REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang