Chapter 15 - Terpuruk

590 44 1
                                    

Flashback on

"Mmmm.. Rudra, lepaskan.. Kau tdk lihat aku sedang mencuci piring" ucap Yamini lalu rudra melepas tangannya yang menutupi mata Yamini agak kecewa

"Ahh, kau selalu bisa menebak bahwa aku yang menutup matamu"

"Mana ada yang selain kau yang bisa nakal di hadapanku" ucap yamini, rudra hanya tersenyum

"Ayo kita kekamar"

"Tdk rudra" tolak Yamini

"Kenapa?"

"Kau tdk lihat? Pekerjaanku masih banyak"

"Aduh, baiklah sini aku bantu" ucap rudra sambil merampas piring dan serbet yang dibawa Yamini

"Rudra, biar aku saja"

"Tdk Yamini, nanti kalau kau tdk kubantu tdk akan cepat selesai. Biar aku mem--" ucapan rudra terpotong karna Yamini melempar busa sabun di wajah rudra

"Jangan bicara lagi karna kau tdk pantas utk cerewet. Sudah kau kekamar dulu dan bersihkan dirimu aku akan ke sana" ucap Yamini sambil mengambil lagi piring dan serbet ditangan rudra. Rudra hanya mengangguk dan langsung pergi ke kamarnya

Flashback off

"Rudra---" lirih Yamini yang mulai menitihkan air mata nya. Lalu ada yang membuka pintu yang membuat Yamini langsung menghapus air matanya

"Yamini??" ucap seseorang yang tadi membuka pintu kamar yamini, tpi tdk dijawab Yamini.

"Yamini, tolong bicara padaku" ucapnya lagi lalu duduk disebelah Yamini

"Aku tdk apa apa" jawab Yamini singkat

"Kau mau memendamnya sendiri? Dengar, aku ini sahabatmu. Ini aku Yamini, ini aku Anushka. Sahabat cerewetmu"

"Anu, tolong pergi dari sini. Aku ingin sendiri"

"Baiklah, aku pergi. Tpi, jika kau butuh sesuatu bilang padaku ya" ucap anu lalu pergi

•••

"Anu, dimana Yamini?" tanya Dev

"Dia ingin sendiri Dev, biarkan saja dia kasihan kalau dia diganggu"

"Baiklah"

"Kau? Kau, sudah pulang dari pembakaran mayat adikmu?"

"Iya, jika aku belum selesai pasti aku masih disana. Kau tau, ini utk terakhir kalinya aku yang melakukan upacara pembakaran adikku"

"Sudahlah, kau sabar saja"

"Baiklah"

"Anu?"

"Iya, bibi sharmilee?"

"Suruh Yamini utk turun kebawah"

"Utk apa, bi? Kasihan, dia masih berduka sekarang"

"Ini adalah hari terakhirnya memakai semua warna ditubuhnya" ucap bibi sharmilee tpi, anu masih belum mengerti

"Kenapa kau masih diam? Ayo sana" lanjut bibi sharmilee lalu anu masuk kedalam kamar Yamini bersama Dev

"Kenapa kalian disini? Sudah kubilang aku ingin sendiri" ucap yamini

"Kau dipanggil, bibi"

"Aku akan segera kesana" ucap Yamini lalu turun kebawah. Setelah Yamini ada dibawah, Yamini duduk dibangku kecil yang disiapkan oleh bibi sharmilee

"Sebenarnya ada apa ini?" bisik anu pada Dev

"Apa kau tdk tau? Ini adalah tradisi kita" balas Dev

Ibu sharmilee mengambil batu dan dia memecahkan gelang yang Yamini pakai. Tetapi, Yamini hanya terdiam saja. Selanjutnya ibu amita (ibunya anu) melepaskan satu persatu perhiasan yang Yamini pakai mulai dari perhiasan kaki, leher, dan kepala. Tetapi saat ibu amita ingin melepaskan kalung pernikahan (manggal sutra) Yamini, justru Yamini menahan tangan ibu amita dan hanya menggeleng tanda dia tdk ingin melepasnya. Lalu Yamini ingat sesuatu.

Flashback on

Berjanjilah padaku, Yamini"

"Utk apa?"

"Bahwa kau tdk akan melepaskan Manggal sutra dan Sindur ini"

"Aku berjanji, rudra" ucap Yamini lalu rudra pun memeluknya

Flashback off

"Tdk bibi, jangan lepaskan ini" lirih Yamini

"Tdk nak, kau harus melepaskan nya" ucap ibu amita sedangkan Yamini hanya pasrah. Dia bisa berbuat apa? Sekarang kenangan suaminya harus dia buang. Saat ibu amita menghapus Sindur dikepala yamini, semua orang hanya memalingkan wajah mereka. Lalu ibu amita memakaikan baju yang tanpa warna pada Yamini.

"Sekarang Yamini akan tinggal di gudang" ucap ibu sharmilee yang membuat Dev dan anu terkejut

"Ibu, bagaimana bisa ibu tega membiarkan Yamini tinggal didalam gudang?"

"Iya bibi, kenapa bibi bilang seperti itu?"

"Ini sudah menjadi tradisi"

"Tpi--" ucap anu terpotong karna Dev menahan tangannya

"Anu, kalau ini masalah tradisi, kita tdk bisa apa apa"

"Baiklah, Dev"

"Anu? Dev?"

"Iya??" ucap mereka bersamaan

"Tolong antar Yamini kegudang dan tolong bantu dia utk membersihkan gudang"

"Baik Bu, ayo anu" ajak Dev

•°•

"Kau yakin akan tinggal disini sekarang?" tanya anu setelah sampai di gudang

"Aku tdk akn lama tinggal disini. Cuma setahun saja aku tinggal"

"Baiklah, ayo dev kita bantu dia utk membersihkan semua ini"

"Baiklah"

Setelah selesai membersihkan gudang, mereka duduk sejenak

"Yamini, aku akan mengambilkan makanan utkmu"

"Tdk anu!" bantah Yamini saat anu masih setengah jalan

"Kenapa?"

"Aku harus menyiapkan makanan sendiri dan juga makanan ku tdk boleh yang manis"

"Apakah itu juga tradisi?"

"Iya" jawab Yamini singkat

"Tradisi itu kejam ya"

"Heh! Kau ini, jangan bilang seperti itu. Nanti dewa mengutukmu bagaimana?" ucap Dev menakuti anu

"Ahh, iya. Maafkan aku dewa" ucap anu memohon

"Sudahlah, kalian keluar. Aku ingin sendiri"

"Baiklah"

•••

"Kau ini bagaimana, arshifa? Kau telah membunuh seseorang"

"Aku agak menyesal sasaranku meleset tpi, lain kali aku tdk akan gagal"

"Kau, masih belum kapok juga. Kau tdk malu apa?"

"Rashami, aku mencintai Dev. Kenapa aku harus malu? Ini harus terjadi. Kalau Yamini tdk mati, maka rudralah yang mati. Suami dan istri sama saja perilakunya"

"Lalu apa rencananya sekarang?"

"Aku akn membiarkan Dev utk menikah dulu lalu aku akn menghancurkan kehidupan rumah tangganya"

"Kau memang hebat, arshifa" puji rashami

•°•

Sampai sini dulu ya, guys. Capek ngetik nya
Kalau kalian jadi aku pasti juga sedikit mengeluh. Yaudah deh, gpp. Demi kalian, guys.

Jangan lupa votment nya, guys. Hargailah aku yg udh capek capek bikin part ini

843 kata

Kamu Yang Kutunggu (1) + [REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang