Chapter 30

15 0 0
                                    



2 tahun kemudian


Candice POV'S

Sudah 4 hari para sahabatku tidak mengirimiku kabar dan Justin juga yang sedang menjalani tour terakhirnya untuk album barunya sekarang ia berada di Jepang, aku ingin sekali ikut tapi ia tidak membolehkannya, baiklah aku mengalah.

"CANDY!" Pekik seseorang yang tidak lain adalah Chloe. "HAY CHLOE." Jawabku lalu langsung berlari memeluknya. "Oh tuhan aku merindukanmu." Ucap Chloe dengan sangat erat memelukku. "Me too Chloe, kau tau tanpa adanya kau dan yang lain dirumah ini aku seperti akan mati kebosanan." Ucapku lalu mengerucutkan bibirku. "Oh I'm so sorry little lady, bagaimana jika kita berlibur ke Maldives? Kupikir kau akan senang." Ucap Chloe lalu bertatapan dengan Romeo. "BENARKAH? SANGAT PASTI AKU AKAN SANGAT SENANG TUHAN." Pekikku dengan benar-benar bahagia, aku sangat ingin mengunjungi pulau indah itu lagi untuk ke sekian kalinya. "Siapkan barangmu kita berangkat besok pagi, yang lain akan menunggu disana I mean kita akan bertemu mereka disana." Ucap Chloe yang membuatku mengangguk pasti.

Lalu berlalu kekamarku dan segera menyiapkan semua barangku untuk besok, oh tuhan mengapa aku sangat bersemangat sekarang? I don't fucking know what happened with me right now but I'm so happy.

***

"MALDIVES." Pekikku sesampainya di Maldives oh sungguh aku merindukan pulau ini, aku memejamkan mataku menikmati sejuknya Maldives barang-barangku sudah diletakkan sesuai tempatku. Ini sudah sore dan teman-temanku menghilang sejak tadi huft. Aku sudah berusaha mencari mereka but aku tidak menemukan mereka dan terlebihnya Maldives tidak seramai biasanya, bahkan disini sangatlah sepi ketika teman-temanku menghilang.

Aku menyerah mencari mereka dan dari karena itu aku memilih duduk diujung jembatan didekat tempatku, mengambil beberapa gambar dan juga sekaligus menikmati pemandangan indah disini. Baru saja aku ingin menikmati keindahan Maldives tiba-tiba hpku bergetar dan menunjukkan nama Justin yang mengirim pesan masuk.

From Justin

Babe here are you? I miss you so much can I call you? Huft I think I can't and because of that lihatlah ke belakang

Your future

Justin Drew Bieber

Xxx

Aku melebarkan mataku serta mengkerutkan keningku, apa yang ia maksud aku tidak mengerti bahkan aku harus membaca ulang untuk mengerti kalimatnya,

"is the look in your eyes,

or it this dancing juice?

Who cares baby,

I think I'm gonna marry you." Aku terdiam sesaat mendengar suara itu lalu aku berbalik dan melihat Justin dengan tuxedo puthinya sedang duduk di kursi single dengan gitar putih semua serba putih aku terkejut dan terdiam untuk beberapa saat.

"cause it's a beautiful night,

We're looking for something dumb to do.

Hey baby,

I think I wanna marry you." Justin tetap melihat kepadaku ia menyelesaikan permainan gitarnya lalu berdiri dan menaruh gitar itu didekat pagar disamping lalu mengambil bunga yang sudah disiapkannya dan berjalan kearahku.

Aku bingung harus merespond dengan bagaimana, aku tidak tau harus mengatakan apa aku tidak tau apa yang harus aku perbuat sekarang Justin semakin mendekat hingga tepat didepanku lalu Justin bertekuk didepanku.

"Candy, I'm sorry if I always hurt you in the past, I'm sorry if I always make you cry, I'm sorry for everything honey. But candy I wanna ask you, would you be my one and only?

Would you be the first who see me when I wake up?

Would you be the last who see me when I want to sleep at the night?

Would you be my future?

Would you be the girl who always beside me no matter what a condition?

Would you be the one who always in my mind, my brain, my eyes, my memory and my heart?

Would you be my queen without a crown?

Would you be my angle without a wings?

Candy, I know you're not my first but would you be my last?

CANDICE RUSSEL WILL YOU MARRY ME?." Sunggguh aku terharu dengan setiap kalimat yang diucapkan Justin, aku sangat mencintainya apapun yang terjadi aku pasti akan menerimanya.

Aku mengusap air mata dipipiku lalu tersenyum kearahnya, ia menaikkan satu alisnya lalu menunggu jawabanku dengan sedikit khawatir jika aku mengatakan tidak. "I don't know Just." Ucapku menahan senyumku lalu ia menatapku dengan kecewa.

"SURE CANDY? BUKANKAH DULU KAU SELALU BERKHAYAL MENJADI MRS.BIEBER?." Pekik seseorang yang membuatku menoleh sementara Justin menunduk and ternyata itu adalah keluarga Justin, my mommy, Chloe dan yang lain beserta suami mereka dan Jazmyn, Jaxon, mereka semua memkai baju berwarna putih dan memegang kertas segi panjang kecil seperti karton lalu mengangkatnya dan itu tertulis 'will you marry me Candy?' aku tersenyum lalu menatap kearah justin yang masih menunduk, aku ikut berlutut lalu mengangkat dagunya pelan dan mencium bibirnya.

"I don't know I can be the perfect wife but I'm sure I can be your last, I can be your queen without a crown, I can be your angle without a wings, and maybe if I still can have a child, I can be a good mother for them." Ucapku lalu dengan sekejap senyum lebar di wajah justin terlihat lalu ia mencium kening dan bibirku dan memelukku dengan sangat erat.

"WOHO! MRS. BIEBER IS COMING! JANGAN LUPAKAN JANJIMU DIMASA LALU CANDY JIKA KAU MENIKAH DENGAN JUSTIN KAU AKAN MEMBELIKANKU AUDI." Pekik Chloe dengan keras dan aku hanya tertawa di pelukan Justin. "Are you sure? Kau berjanji itu padanya?." Tanya Justin dengan tetap memelukku aku merenggangkan pelukanku lalu mengangguk dan justin melotot. "Aku akan membelikannya babe, sesuai perjanjianmu dengannya." Ucap Justin lalu mencium keningku. "No Justin, biar aku yang membelikannya it's okey." Ucapku lalu tersenyum. "No! aku laki-lakinya disini sayang." Ucap Justin seraya menarikku ke gerombolan yang berada sedikit jauh dari kami.

***

"Honey, kau ingin baju pernikahan kita dirancang seperti apa? Warna apa? And bajuku juga bagaimana?." Tanya Justin sambil membolak balikkan buku rancaangan yang sudah diberi valentino untuk gaun pernikahannya dengan Candy. "Kau mau yang bagaimana?." Tanya Candy yang ikut bergabung dikasur dengan Justin seraya memakan es krimnya lalu merebut buku rancangan itu dari Justin. "Jelek aku tidak suka, Justin boleh aku mencoba merancangnya sendiri?." Tanya Candice lalu melirik kearah Justin yang sedang menonton tv. "hm." Gumam Justin yang masih focus kearah tv.

"Tidak jadi." Ucap Candice sakarstik lalu berdiri dan menaruh buku rancangan itu diatas meja dekat tv lalu melangkah keluar untuk menaruh gelas bekas es krimnya. Justin sadar kalau Candice sedang marah karena ia tidak menghiraukan Candice tadi, Justin kembali mengambil buku rancangan itu dan kembali melihat-lihat, lalu tidak lama candy datang dengan wajah yang basah karena ia baru saja membasuh wajah, dan sikat gigi. "Sayang, tadi kau bilang ingin merancangnya sendiri? Kalau begitu rancanglah aku ingin melihatnya." Ucap justin lalu mencium pipi candy dari samping."Tidak jadi." Ucap Candy singkat lalu menarik selimut."Sayang, jangan marah ya aku tadi hanya terlalu focus pada film." Ucap Justin lalu memeluk perut Candy dari belakang.

Diam-diam Candy tersenyum, ia merasa seperti sedang dirayu oleh seorang pangeran dari kisah dongeng fiksi yang sekarang bagai kenyataan dalam hidupnya. Tetapi setiap pesta pasti berakhir dan setiap kebahagiaan pasti tersirat kesedihan nantinya.

The RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang