Jakarta, 30 Mei 2017.
Jadi murid senior pasti enak banget. Tahun terakhir sekolah, cepet-cepet lulus, dan sebagainya. Tapi percaya deh sama gue. Itu tahun terakhir kalian, dan itu bakal jadi masa-masa terakhir kalian sebelum masuk kuliah.
Sumpah, sekarang gue kangen banget sama mereka.
Gue ceritain dari awal gue masuk kelas 12 deh.
Waktu gue masuk, gue lagi-lagi sekelas sama 2 temen gue. Merry dan Jessica, jadi otomatis kita duduk bareng. Mereka duduk samping-sampingan, gue di belakang mereka, samping gue Megan. Di tengah-tengah semester 1, temen gue pindah tempat duduk, jadi dibarisan gue itu ada gue, Megan, dan Patricia.
Little did I know, tempat duduk gue paling ngangenin. Depan belakang gue semua cewek, dan basically mereka jadi tempat curahan hati gue sepanjang kelas 12. Kita duduk 3 baris paling belakang, makanya rame.
Siapa yang paling gue kangenin, ya mereka.
Gak cuman itu, meja samping gue ada Steven dan Andrey, depannya ada Sherin, Shavira, NPH. Jadi intinya, gue kangen kelas gue. Gue kangen ketawa bareng mereka.
Please guys, make memories as much as you can. Lo nyesel kalau lo gak ngelakuin itu.
Beberapa minggu sebelum masuk sekolah, gue dikirim ikut "Summer Camp" gitu sama sekolah yang diselenggarakan oleh Zetizen. Gue dan dua teman gue, Grace dan Karen, merantau keliling Jakarta naik Busway.
Makanya nama group kita "Busway Girls".
Setelah seleksi hari pertama, gue dinyatakan gak lolos sama Zetizen (makasih ya HEHEHE) sedangkan Grace dan Karen lolos. Lagi-lagi gue sendirian di liburan gue, cuman dengerin cerita mereka.
Karen yang ada kesempatan nulis lah, Gejo yang deket sama panitia, pokoknya banyak deh. Dari situ gue kenal sama yang namanya Kris. Fotografer Zetizen yang jadi partner foodblogger gue selama beberapa saat.
Cek di IG ya! localspices.id
Gue dan Gejo semakin deket gitu karena busway, dan ternyata ada lomba DBL yang diselenggarakan oleh Honda dan bekerja sama dengan Zetizen. Gue ikut jadi lomba journalist, kerjaannya nulis berita kalau kalian gak tau.
Gue harus pergi dari Cengkareng, Jakarta Barat, deket Bandara, ke GOR Soemantri yang bisa makan waktu berjam-jam.
Gue kenal sama orang baru disana, bikin group baru, namanya Keluarga Permadi. Kenapa? Soalnya waktu lomba journalist, ada ketuanya gitu. Papa kita, Dimas dan mama kita Billa. Anak-anaknya? Berjibun.
Gak sih. 9 doang. 4 cewek, 5 cowok. Emang sih gak sedeket dulu, tapi kita tetep deket at least sama salah satu anggotanya.
That's when I met Beatzelena, my partner in crime.
Kind of my new bestie, besides Merry, Jeje, Limiko, dan Busway Girls. We talked everyday. Ngerjain orang dan sebagainya. Intinya kita sama sekali gak lost contact.
Dia youtuber loh gais. Cek youtubenya! Beatrice Elena.
Duh barusan gue diajak ngobrol sama atasan, jadi ngeblank.
Oke lanjut.
Setelah itu, senior year gue berlangsung cepat banget. Dari TO, latihan UN, dan sebagainya.
Gue inget banget, gue nangis berkali-kali cuman gara-gara perpisahan sama mereka. Nangis waktu minta restu pas UN sama guru-guru, nangis di prom night juga. Gue ngetik ini juga sambil berkaca-kaca.
Sumpah kangen banget.
Kalau kalian ada yang baca ini, entah anak sekolah gue atau pembaca setia gue, gue cuman mau kutip sesuatu dari walikelas gue.
Mungkin kelas kalian kayak kapal bobrok yang dipaksa menyebrangi lautan. Bocor sana sini, layar sobek, mungkin karatan juga. Tapi sepanjang kalian menyebrangi lautan dengan kapal itu, pasti ada memori dimana kalian harus buang air yang masuk ke kapal, tambal layar sana sini, dan bersihin kapal kalian.
Sekarang coba gue tanya.
Kalau kalian dikasih kesempatan untung ganti kapal, kalian mau ga?
Kalau kalian tanya gue, gue gak akan mau ganti kapal karena kapal itu jadi pengalaman yang berharga buat gue.
Salam, Davia.
