38. Calm After Storm

110 4 0
                                    

Jakarta, 25 April 2019
22.00 WIB
Rumahku seyeng

***

Belakangan ini gue menemukan hal-hal yang gue sukai dan selama ini tidak gue ketahui.

Ketenangan.

Lucu sih, karena gue orang yang cukup extrovert dan bergaul sama siapa aja. Kemana-mana gak mau sendiri soalnya kalo sendiri pasti ga ada yang diajakin ngomong.

Di tahap ini, di beberapa bulan terakhir ini, gue mulai menyadari banyak hal. Salah satunya kebahagiaan yang dimiliki orang lain belum tentu bisa jadi kebahagiaan kita.

Gue terlalu terburu-buru, mencari kebahagiaan yang gue kira bisa gue dapatkan dari pasangan. But the truth is gue lebih bahagia sendiri.

Gue lagi ada di titik nyaman, dimana gue gak perlu mengabari siapapun pergi kemana, gak perlu nungguin chat dari seseorang, gak perlu mikirin hal yang gue lakuin salah atau engga.

Tenang.

Itu yang gue rasain.

Gila. Seorang Davia, seseorang yang gak pernah bisa diem malah merindukan ketenangan yang selama ini gak pernah bisa gue dapetin.

Setelah beberapa masalah yang gue hadapi, justru gue sangat merindukan ketenangan. Rasanya adem. Rasanya hidup gue bukan berpusat diorang lain, tapi di diri gue sendiri. Kebahagiaan gue gak berasal dari luar, tapi dari dalam hati.

Wow.

Udah bisa bikin #daviateguh kayaknya HEHEHE

Tapi ini serius. Buat seseorang yang extrovert dan suka sekali bergaul, gue suka salah mengartikan kebahagiaan gue. Pemikiran tentang penerimaan dan lain-lain yang bikin gue takut untuk jadi diri gue sendiri.

Yep. Gue hidup berdasarkan pemikiran orang lain.

***

Jakarta, 7 Februari 2020
02.00 WIB
Kamar bobo

Hampir setahun gue nulis tulisan diatas dan ga gue post sama sekali, bahkan gak gue baca. Udah kayak baca time capsule demi apapun. 

Sepanjang gue nulis tulisan diatas sampai sekarang, gue banyak menemukan orang baru. Perasaan gue? Masih gak berubah. Masih Davia yang merindukan ketenangan.

Gue awalnya seseorang yang gak bisa hidup tanpa pria. Aneh, emang. Gue dari dulu pengen banget punya pacar dan ga pernah kesampean.

Sekarang? Gue yang menjauh dari pria.

Funny, but it's true.

Buat kalian yang ngerasa kayak gue, atau siapapun kalian yang baca tulisan ini, gak punya pacar itu bukan kiamat. Gue malah bersyukur sampai sekarang.

Masih ada banyak hal yang bisa lo lakuin di saat-saat lo lagi single. Gue bakal bikin life update abis chapter ini, hal-hal yang gue capai selama ini kalo kalian penasaran.

Gue gak punya beban hidup tambahan yang harus dipikirin, hidup fun-fun aja, bisa ngelakuin apapun yang gue mau, ga bergantung sama orang lain, dan yang pasti gak harus digantungi orang lain.

Bebas. Freedom.

Buat seseorang yang extrovert kayak gue, gak ngomong atau ga cerita ke orang lain jadi salah satu cobaan yang berat. Gak ada orang yang jadi tempat gue curhatin semuanya, atau orang yang bakal gue chat duluan disetiap momen-momen lucu di hari itu.

Gue berusaha untuk merubah semua pola pikir itu dan menikmati hidup gue.

Ada beberapa momen di hidup kalian, dimana kalian harus merasakan sendiri, nikmatin sendiri, dan ingat sendiri. Jokes lucu yang dikasih tau temen kalian pas makan siang, atau cerita orang yang lagi berusaha deketin temen lo, atau bahkan momen ngeselin di bus perjalanan pulang.

Waktu gue udah bisa menikmati segala sesuatu sendirian, that's the fun part. Itu bagian paling seru. Cuman gue, dan gue doang yang bisa mengingat momen itu dengan detail. Suasananya, suara ketawa temen gue, dan perasaan gue yang ga bisa diceritain ke orang lain. 

Dan karena gue ga punya orang lain buat gue ceritain, gue berusaha keras untuk mengingat dan menikmati setiap momen dalam hidup gue.

Kalian harus rasain sendiri.

Gue ketemu beberapa orang hebat dalam perjalanan gue selama setahun ini, dan gue tidak menyesali satupun kejadian dalam hidup gue. Gak ada perasaan menyesal atau kecewa sama sekali.

Buat kalian, atau bahkan diri gue sendiri, pasangan bukan segalanya. Gak usah iri liat orang lain. Setiap orang ada prosesnya masing-masing. Sampai saat itu tiba, taruh handphone kalian, dan mulai nikmati hidup disekitar kalian.

Jangan pernah lewatin satu momenpun. 

Percaya sama gue, lo gak akan menyesali hidup sama sekali disaat lo bersyukur sama keadaan lo yang sekarang.

Fokus mempersiapkan diri lo paling terbaik, dan biarin Tuhan yang rancang sisanya. Gue yakin, suatu saat nanti lo akan menemukan orang yang paling tepat, di waktu yang tepat.

Pesan gue satu lagi: temenan sama semua orang.

Demi apapun, gue bisa kenal sama banyak orang hebat, hebat dengan cara mereka masing-masing. Lo gak akan tau kapan lo nemuin orang yang akan mengubah hidup lo, jadi jangan lewatin itu.

Udah ah. See ya next time! Be happy!


Love,
Davia Belinda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Write My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang