Part 13

3K 108 2
                                    

Setelah merasa cukup aman dan jauh dari keramaian, lelaki itu menghentikan pelariannya, begitu pun juga Rio, ia agak menjaga jarak karena ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh psikopat itu.

"Siapa kau? Apa yang kau mau? Kenapa kau muncul lagi!", teriak Rio sambil menggertakan giginya.

Martin menyeringai, "Aku hanya ingin menemui partnerku, apa kabar? Kau sudah besar rupanya".

"Apa maksudmu? Partner?", tanya Rio bingung dan marah.

"Kau ikut membunuhnya Rio, kau membiarkannya mati dalam tanganku".

"Tidak!", bantah Rio.

"Nice to meet you .. again Rio! I'm Martin, see you", Martin terkekeh dan pergi meninggalkan Rio sendirian.

Rio terdiam, ia tidak percaya, ia tidak membunuh anak itu. Martin berbohong, ia tak terima akan hal itu. Tetapi pikirannya tetap saja menyalahkan dirinya sendiri, seandainya ia lebih berani saat itu, seandainya saja ia tidak berdiam diri. Tangannya mulai dingin, ia mendecak kesal membiarkan Martin lolos lagi. Rio mengacak rambutnya frustasi, ia harus segera keluar dari hutan ini.

Rio melangkah perlahan, ia menerawang kembali saat sebelas tahun yang lalu. Tatapan percaya anak itu masih teringat jelas dikepalanya, tatapan percaya yang ia berikan kepada Martin. Seharusnya Rio menyelamatkannya, anak itu masih polos, ia tidak tahu Martin akan membunuhnya. Dirinya yang pengecut kabur setelah melihat kejadian mengerikan itu, padahal masih ada waktu, masih ada kesempatan, siapa tahu anak itu masih bisa bernafas. Ia telah merengut nyawa seorang anak tak berdosa karena egonya, karena ketakutannya.

"Arghhh!", Rio berteriak ditepi pantai, sudah dua jam ia menghabiskan waktu seperti orang gila, mondar-mandir kesana kemari tidak jelas. Angin malam itu mulai mengencang, tampaknya kebohongan Rio pada Feylin akan menjadi kenyataan. Langit pun tampak tak berbintang lagi pertanda langit sedang mendung. Sekilas kilat menyadarkan Rio bahwa ia sudah terlalu lama meninggalkan Feylin sendirian dirumah, bunyi guntur yang menyalang itu mampu membuat Rio makin mempercepat langkahnya, ia menyesal telah menghabiskan banyak waktu sendirian, padahal ia sedang berlibur bersama Feylin.

~

Feylin yang dari tadi menunggu Rio memutuskan untuk membuat salad buah, dan karena terlalu lama menunggu Rio, ia merasa mengantuk, sehingga ia tertidur dimeja makan.

Jarum jam sudah menunjukan pukul 10 malam, Rio yang baru sampai menemukan Feylin tertidur dimeja makan. Ia melihat sebuah tempat bekal transparan didepan Feylin, tempat bekal itu berisi salad buah. Bibirnya mengukir senyum, ia memang lapar, baiklah ia akan memakan buah itu saja untuk mengganjal rasa laparnya sampai besok, daripada tidak makan sama sekali?

Rio menghabiskan salad buah itu sambil menatap wajah Feylin.

Feylin, maafkan aku .. seharusnya kita bersenang-senang tadi..
Batin Martin seraya menyentuh lembut tangan Feylin, ia menggenggam longgar tangan mungil itu.

Tiba-tiba Feylin terbangun, biasanya gadis itu susah dibangunkan tetapi sekarang ia terbangun karena sentuhan ringan ditangannya. Mungkin karena posisi tidurnya yang tak nyaman membuat tidurnya kurang nyeyak.

"Rio! Kamu sudah pulang?", Feylin tersenyum gembira dengan mata yang berbinar.

Rio menatapnya lembut dan mengangguk mengiyakan. Ia meminun segelas air putih dan menggandeng Feylin untuk beranjak dari meja makan. Feylin mengikuti Rio dengan senang hati, ia suka perlakuan Rio yang seperti ini, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Rio membawanya kebalkon, lalu membawa Feylin kedalam pelukannya.

"Feylin, berjanjilah padaku, apapun yang terjadi padamu, sekecil apapun itu, kamu harus memberitahuku", ia takut Martin mempunyai maksud tak baik pada Feylin. Terlebih lagi Martin tahu ia sedang berlibur bersama Feylin, dan bahkan Martin sedang berada disekitar mereka. Mungkin saja Martin akan menyerang Feylin karena ia sadar bahwa Feylinlah titik terlemahnya sekarang. Untuk melawan psikopat seperti itu, Rio harus memperhitungkan semua kemungkinan yang ada bukan? Iya, begitulah cara berpikir Rio.

You Are Mine (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang