Part 16

2.5K 75 0
                                    

"Feylin!", Rio menghampiri Feylin yang tengah berada ditaman. Firasatnya mengatakan bahwa Feylin ada disana, ia tidak tahan untuk tidak menemui gadis itu.

Feylin terkaget dan langsung mundur, ia terlalu fokus dengan bunga-bunga itu sehingga tidak melihat Rio.
"Kenapa kau disini? Aku bilang kita sudah berakhir!"

"Feylin, maafkan aku .. aku tahu aku pengecut, tapi aku tidak membunuh, Feylin ..", mata Rio sendu, ia terlihat sangat terluka. Kejadian itu juga telah memberi trauma besar baginya.

"Kau ada disana! Kau bisa menyelamatkannya! Diam Rio .. pergilah", Feylin hendak melangkah pergi, tapi Rio menahannya. Ia menarik Feylin kedalam pelukannya, gadis itu berontak, tapi Rio tetap memeluknya hingga tubuh kecil itu lelah memberontak.

"Rio, kau berjanji saat itu akan melakukan sebuah keajaiban untukku ..", Feylin mulai lemah dan terisak, ia pasrah dipelukan Rio, ia juga merindukan lelaki itu.

"Jangan Feylin .. kumohon jangan sekarang", Rio tahu, permintaan Feylin saat keadaan seperti ini pastilah sulit untuk ia kabulkan.

"Rio .. kumohon"

"Diam Feylin, aku tak mau kalau sekarang!", pelukan Rio semakin ketat, ia sudah ada firasat tentang apa yang akan Feylin minta.

"Kau berjanji Rio!"

"Tapi ..", gerakan Feylin membuat Rio terdiam. Feylin membalas pelukan Rio.

"Kumohon .. jangan muncul lagi dihadapanku.. jangan temui aku lagi.. menghilanglah dari hidupku Rio", Feylin melonggarkan pelukannya, begitu pula dengan Rio. Rio tidak menatap wajah Feylin, ia memandang ketanah.

"Aku berjanji akan membuat Martin menanggung semuanya, berjanjilah Feylin, jika saat itu tiba, kau harus kembali padaku, karna kau milikku hari ini, besok, sampai selama-lamanya.. ingat itu baik-baik Feylin", Rio mengecup singkat kening Feylin.

"Dan ingat, aku akan memberikanmu satu keajaiban lagi, jangan sia-siakan itu Feylin, pikirkan baik-baik keajaiban apa yang benar-benar kau butuhkan dan inginkan", Rio membelai lembut kepala Feylin lalu tersenyum tipis dan melangkah pergi.

Feylin tidak menyangka Rio begitu mencintainya, tidak, Feylin tidak boleh menangis disini. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Rio akan membuat Martin menanggung semuanya? Martin adalah seorang yang berbahaya, tetapi tadi ia menyuruh Rio untuk menghilang dari kehidupannya.

"Apa yang harus aku lakukan Tuhan?"

Feylin berlari, mencari Rio kesetiap sudut taman, lelaki itu sudah menghilang. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Rio ..", Feylin berbalik, celakanya orang itu bukan Rio. Ia sedang berhadapan dengan Martin, dan dengan jarak yang sangat dekat.

"Sayang, aku bukan Rio", Martin mendekap mulut Feylin menggunakan sapu tangan yang beralkohol, kebetulan sore itu mendung dan sepi, jadi Martin bisa dengan leluasa menggendong tubuh Feylin yang ringan itu kedalam mobil hitamnya. Mobil itu langsung melaju bergabung dengan mobil-mobil lainnya dijalan.

"Aku akan membawanya lusa, kau harus menepati janjimu!", ucap Martin dengan seseorang diteleponnya.

~

Rio sedang membolak-balikan berkas-berkas proposal ditangannya, sekarang ia harus menyusun proposal itu secepatnya, tapi pikirannya kacau, ia tidak bisa bekerja. Hanya Feylin sajalah yang melintas dikepalanya, ia harus menemukan Martin. Lalu Rio menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mencoba fokus, ia harus menyelesaikan proposal itu dulu.

"Done!", Rio menghempaskan proposal itu ke meja sang direktur utama, ia bekerja hingga jarum jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas.

Brakk!!

You Are Mine (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang