Dila
"dil..", matanya menatap dalam, " g-gue..", katanya tetapi langsung gue potong.
"makasih ya, udah nolongin gue. kalo gaada lo, bisa aja gue pingsan tadi.", gue berterimakasih.
"i-iya, gapapa ko. gue refleks aja nangkap lo tadi. lo ga kenapa kenapa kan?", tanyanya diikuti senyum manisnya.
"engga.. engga.. um, gue nyusul dira sama dina ya.", kata gue tanpa memberi tahu yang sebenarnya.
Ga mungkin lah gue kasih tau.
"o-oke.", katanya.
Ni anak dari tadi ko ngomongnya gitu sih? Hm, jangan-jangan dia keselek.
Gue lalu pergi ke kelas, tempat yang paling memungkinkan keberadaan mereka.
Gue lalu masuk ke kelas dan melihat ke bangku mereka tapi mereka tak disana.
Gue mendudukkan pantat di bangku gue. Lalu datanglah seorang cowo yang gue belum tau namanya.
"dila kan? boleh minta id line ga?", tanyanya. Ni anak siapa ya?
"um, lo siapa?", tanya gue ga sarkastik.
"oh, gue michael.", jawabnya.
Michael? Michael Clifford gue?
"HAAH? MICHAEL CLIFFORD??", tanya gue.
Gue tau ga masuk akal, tapi kan bisa aja Michael operasi plastik terus berminat pengen sekolah lagi.
"astaga, dil. masa lo bilang gue michael clifford 5sos itu sih? gue kan lebih ganteng.", katanya dengan senyuman yang menjijikkan.
Mukanya sih lumayan, tapi kalo otaknya gesrek ya gua gamau.
"pede lo, kutil beruk.", jawab gue mendadak kehilangan keramahan gue karena gue ga sudi dia bilang dia lebih ganteng dari michael.
"yee, dila mah gitu.", idih najong.
"lo ga jawab jawab ah. gua kan nanya id line lo tadi, dil.", katanya.
Oh iya, id line ya?
"ehehe, gua ga pake line, mike. tapi gua pake bbm, lo ada?", jawab gue.
"yee, yaudah yaudah. add pin gua ya, sekarang!", perintahnya yang lebih mirip memaksa. Galak amat maz.
"eh, iya iya.", akhirnya terselesaikan.
"oke thanks ya!", katanya lalu pergi, tapi sebelum itu dia mengedipkan mata kirinya. Indahnya.
Belum sampe sepuluh detik, datanglah empat orang cowo lagi yang pasti gue gatau namanya.
Aduh, gua mau diapain ini?
"dila, gua minta pin bb boleh g-", kata seorang lalu dipotong sama yang lain,
"jangan kasih, dil! gue aja, gue aja!", lalu dipotong lagi,
"dila, gue aja ya dil ya. gua traktir apa yang lo mau ya plis.", dipotong lagi sama yang terakhir.
"dil, dil, sama gua aja kasihnya ya.", intinya mereka semua langsung merapat rapat gitu ke bangku gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Teen FictionDila, seorang gadis yang bisa dibilang sempurna untuk anak remaja, jatuh cinta untuk pertama kalinya di sekolah barunya. Alex, seorang pemuda yang juga dikagumi di kalangan remaja wanita, jatuh cinta kepadanya. Michael, salah seorang anak yang digem...