Dila
Jangan tanya gimana perasaan gue sekarang.
"yah, kalian semua ngambek gitu sama aku?", YA LO PIKIR AJA SENDIRI.
"elu sih! kan kita masih mau!", sahut Alex tak suka.
Dengerin tuh.
"yaudah, maap si.", jawab Michael, "dil, maap dongg..", katanya lagi sambil memajukan badannya ke tengah bangku gue dan ka Dika.
Sekarang, kami sedang dalam perjalanan pulang di mobil gue.
Alex tadi datang sendiri naik angkot jadi kami mengusulkan untuk mengantarnya pulang.
"gausah deket deket!", kata gue sok sambil menghempas tangannya.
"yee, gue harus apa biar lo maafin gue?", tanyanya masih dengan nada manja yang nyebelin tapi sebenernya gemesin itu.
Oiya, kerjain aja! Bisa nih, bisa.
"beneran nih lo nanya gue?", tanya gue memastikan.
"iya elah.", jawabnya.
Alex dan ka Dika nampak mendengarkan.
"lo harus traktir gue sama alex!", kata gue bahagia. BUAHAHAHA MATI LO.
"saileh, traktir apaan?", tanyanya heran.
Um,,
"uh, terserah kita lah! pokoknya besok gue sama alex jajan sepuasnya tapi lo yang bayarin.", ucap gue tersenyum senang.
"busett, kasian dompet gua, dil..", katanya sedih.
Lah, gue ga peduli yaw.
"biarin."
"hahahaa, dila pinter!", kata Alex tertawa senang sambil mendorong Michael yang memutar bola mata malas.
Ka Dika tertawa.
"dasar.", kata Michael saat gue dan Alex ber-highfive ria.
"eh, ka, ini tinggal belok kanan aja.", kata Alex tersadar dan langsung menunjukkan arah rumahnya.
Ka Dikapun mengarahkan setir mobilnya ke kanan.
"belok kanan lagi, terus lurus aja.", sambungnya lagi.
"ya, tuh rumah yang merah. oke, dah nyampe.", katanya dan hendak beranjak.
"makasih ya, ka. gue duluan ya, dil.", katanya lalu berhenti sambil melirik Michael.
"duluan ya, mike.", sambungnya terkekeh.
"udah, udah, turun lu.", jawab Michael ga ikhlas karena kayaknya, dia masih ga terima karena takdirnya yang mengharuskannya mentraktir gue dan Alex.
HAHHA RASAIN!
"lah, songong, haha.", kata Alex lalu masuk ke rumahnya.
"yang sabar ya, mas.", kata gue cengengesan sementara ka Dika memutar mobilnya ke tempat tujuan kami yang kedua, rumah Michael.
"lo sama aja, bego.", kata Michael sinis.
Lah, kutu.
"eh, lo mau gua turunin? hah?!", ucap gue lumayan keras.
Mati lo.
"ehiye iye, ampun kaka.", jawabnya dengan nada yang pffftt, gue dan ka Dika ga bisa nahan ketawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Fiksi RemajaDila, seorang gadis yang bisa dibilang sempurna untuk anak remaja, jatuh cinta untuk pertama kalinya di sekolah barunya. Alex, seorang pemuda yang juga dikagumi di kalangan remaja wanita, jatuh cinta kepadanya. Michael, salah seorang anak yang digem...