Pizza

306 23 1
                                    

Dila

BUMBUIN GUE SEKARANG.

Kenapa di saat kayak gini harus ada Alex??

"dila?", tanya Alex bingung.

Kodok ijo dipites mati.

"eh, alex?", tanya gue sok kaget.

"loh, alex?", sambung Michael dan langsung bro hug sama Alex.

"loh, loh, loh, mike, lo ko diperban semua gitu?", tanya Alex terkejut.

Lemot si Alex.

"entar deh gua ceritain, padahal sebenernya gue aja belum tau ceritanya.", jawab Michael terkekeh.

Alex memasang wajah 'apaan-sih-ga-ngerti-gua' tapi setelah itu hanya memaklumi.

Lalu Alex melihat ka Dika dan nampaknya dia baru sadar.

"gue dika, abangnya dila.", kata ka Dika setelah sadar Alex baru melihatnya.

"oh, gue alex, ka.", kata Alex sambil menjabat tangan ka Dika.

"lo mau makan sini juga?", tanya gue.

"iya. barengan aja ya?", katanya lalu kami berjalan bersama mencari tempat duduk.

Setelah dapat, kamipun duduk.

"udah mesan, al?", tanya Michael.

"belom."

Tepat setelah itu, seorang pelayan langsung menghampiri kami.

"pesan apa mas? mba?", tanyanya setelah memberi dua menu.

Setelah mencatat semua pesanan kami, pelayan itu mengucapkan 'permisi' lalu pergi.

"jadi gimana ceritanya?", tanya Alex langsung.

Michael hanya menunggu jawaban dari gue sedangkan ka Dika hanya menonton.

"gini, tadi kan gue sama ka Dika main ps, terus kita taruhan. siapa yang kalah harus traktir pizza. nah, gue kalah.", gue berhenti sebentar lalu menatap sinis ka Dika.

Ka Dika tertawa meledek.

"terus, kita pergi mau beli pizza kesini. nah, pas kita udah mau nyampe, tiba tiba kita lihat orang orang rame gatau ngapain. ya kita turun, eh, ternyata si curut. yaudah, kita langsung ikut ke rumah sakit sedangkan dianya naik ambulance. sekian dan terima kasih.", gue mengakhiri pidato gue.

Alex mengangguk mengerti, "wih, emang sampe gimana si lukanya?".

"ngeri dah, pokoknya badan dia berdarah semua.", kata gue sok seram sambil menunjuk nunjuk Michael.

"oh, jadi itu maksud lo heboh tadi?", tanya Michael.

Huehe.

"iya, hehe. gimana ga panik coba, temen sekelas sendiri lukanya separah itu?", kata gue menunduk.

Alex tertawa.

"lah, lu paniknya overdosis, dodol.", kata ka Dika tertawa meremehkan.

Mereka semua lanjut tertawa.

KETAWA AJA SAMPE SUKSES!

Perasaan muka gua ga lucu lucu amat dah?

STAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang