Dimike

327 28 2
                                    

Michael

Karin bangke.

Gua ga peduli muka gua udah seserem apa, yang penting gua bisa nyeret ni monyet ke bk.

"mike, lu kenapa sih?! lepasin ih!!", katanya sambil terus bergerak menarik tangannya yang pastinya ga bakalan ngefek karena gue lebih kuat.

Bego.

"lu diem ga bisa apa??", kata gue sambil terus menariknya.

Akhirnya sampailah kami ke depan pintu ruang bk.

Gue menyunggingkan senyum devil.

"ya ampun, lo beneran-", katanya tapi terpotong karena gue yang dengan cepat langsung membuka pintu setelah mengetoknya.

"pagi, bu.", ucap gue sambil melepas kasar tangannya.

Sekarang dia ga akan bisa kabur lagi.

"pagi, michael. ada masalah?", tanya bu Yasmin, guru bk kami.

"ada, bu. saya mau melaporkan kenakalan karin.", jawab gue tegas sambil menunjuk Karin.

"gue salah ap-",

"kalo lo ga salah, ga mungkin gue bawa kesini.", ucap gue langsung dan Karin langsung menutup mulutnya.

"baik, michael. ceritakan kejadiannya.", kata bu Yasmin.

"jadi gini, bu. di kantin tadi, karin dengan sengaja menyenggol dila, si murid baru itu, dan dua mangkok yang dipegang dila jadi pecah. sebelumnya, saya menangkap basah karin dengan dua orang temannya sedang membully dila. mereka melempar telur ke baju dila dan karin mau menendang kaki dila tapi langsung saya hentikan. sedangkan kejadian sebelumnya saya tidak tahu.", jelas gue terus terang.

Wajah Karin ketakutan sekarang.

Mati lu, kutu.

"ya ampun, karin! benar yang dibilang michael??", tanya bu Yasmin jelas jelas menunjukkan nada marah.

"be-benar, bu.", jawabnya sambil tak berani menatap bu Yasmin ataupun gue.

Gue tersenyum menang.

"baik, ibu akan memberi kamu hukuman yang pantas. michael, silahkan kembali ke kelasmu. terima kasih informasinya.", kata bu Yasmin mempersilahkan gue pergi.

Gue tersenyum sopan sambil keluar ruangan.

Akhirnya.

Kelar, men.

Dan akhirnya guepun bisa berjalan dengan tenang ke kelas.

---

Dila

Ah, dimana dia?

Gue sekarang berjalan ke ruang bk.
Tapi setelah gue mengintip ke dalam, yang gue lihat hanyalah Karin dan seorang guru yang pastinya guru bk.

Mana si?

Apa gue balik ke kelas aja ya?

Guepun terus berjalan. Ke kelas.

"dil?".

"EBANGKE BANGKE BANGKE!", kampret terkejut gua ah.

"HAHA KAGET YA LO?AHAHAHAKK.", kampret dah si mekel.

"yaiyalah kaget! kirain pocong ato apa gitu.", jawab gue.

"lagian lu ngapain bolos? anak baru udah bolos ya, hebat.", sindirnya.

"eh, dodol. gua nyariin lu.", kata gue sambil berjalan.

STAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang